KISAH ABU LAHAB BUKTI
AL-QURAN BENAR
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Abu Lahab.
Punya waktu 12 tahun.
Untuk buktikan
Al-Quran salah.
Al-Quran surah
Al-Lahab (surah ke111) ayat 1-5.
تَبَّتْ يَدَا أَبِي
لَهَبٍ وَتَبَّ
Binasalah kedua tangan
Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ
مَالُهُ وَمَا كَسَبَ
Tidaklah berfaedah
kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
سَيَصْلَىٰ نَارًا
ذَاتَ لَهَبٍ
Kelak dia akan masuk
ke dalam api yang bergejolak.
وَامْرَأَتُهُ
حَمَّالَةَ الْحَطَبِ
Dan (begitu pula)
istrinya, pembawa kayu bakar.
فِي جِيدِهَا حَبْلٌ
مِنْ مَسَدٍ
Yang di lehernya ada
tali dari sabut.
Banyak bukti.
Yang menunjukkan
kebenaran Al-Quran.
Salah satu buktinya.
Yaitu surah Al-Lahab.
Surah Al-Lahab
(surah ke-111).
Berisi 5 ayat.
Menurut Ibnu Abbas,
“Azbabun nuzul”
(penyebab turunnya ayat).
Terkait perilaku Abu
Lahab terhadap Rasulullah.
Abu Lahab .
Pakdenya Nabi.
Dan besannya Nabi.
Lokasi rumah
Abu Lahab.
Berdempetan dengan
rumah Nabi.
Dan 2 putri Nabi
dengan Khadijah.
Dinikahkan dengan 2
putra Abu Lahab.
Yaitu:
1) Ruqaiyah dengan Utbah.
2) Umi Kulsum dengan
Utaibah.
Mereka dinikahkan.
Sebelum Nabi Muhammad.
Diangkat jadi
rasul.
Nabi Muhammad usia 40
tahun.
Mendapat wahyu pertama.
Di Gua Hira.
Lewat malaikat Jibril.
Saat Nabi diangkat jadi
Rasul.
Abu Lahab amat murka.
Kedua putranya
diperintah.
Menceraikan 2 putri
Nabi.
Sejak
saat itu.
Hampir tiap hari.
Abu Lahab dan istrinya.
Mengganggu Nabi.
Dengan kasar dan
biadab.
Abu Lahab dan istrinya.
Selalu sebarkan kabar
bohong.
Tentang Nabi.
Memasang duri,
melontarkan kotoran, melempari dengan batu.
Dan perbuatan jahat
lainnya kepada Nabi.
Ketika itu, Nabi diam
saja.
Dan tidak
membalasnya.
Karena Abu
Lahab.
Saudara kandung ayah
Nabi.
Ketika mendengar
Abdullah.
Putra Nabi yang masih
kecil wafat.
Abu Lahab amat
gembira.
Dia menjumpai
teman-temannya.
Berteriak dengan
keras.
Bahwa Nabi Muhammad.
Terputus dari rahmat
Allah.
Turun
surah Asy-Syuara (surah ke-26) ayat 214.
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ
الْأَقْرَبِينَ
______________
Dan berilah peringatan
kepada kerabatmu yang dekat.
Rasulullah mulai
dakwah terbuka.
Nabi mengundang
keluarga Bani Hasyim.
Yang hadir 45 orang.
Sebelum Nabi
berbicara.
Abu Lahab menyela
lebih dulu,
“Semua yang hadir di
sini.
Semua paman-pamanmu
sendiri.
Dengan anak-anaknya.
Segeralah kamu bicara.
Jika ingin bicara.
Jangan bersikap
kekanakan.”
Abu Lahab
melanjutkan,
“Ketahuilah, bahwa
tidak ada orang Arab.
Yang berani
mengernyitkan dahi.
Kepada keluarga kami.
Dengan begitu.
Aku berhak
menghukummu.
Biarkan urusan
keluarga bapakmu.
Jika kamu tetap
bertahan pada urusanmu ini.
Maka itu lebih mudah
bagi mereka daripada semua kabilah Quraisy menyerangmu.”
“Jangan sampai semua
bangsa Arab ikut campur tangan.
Karena selama ini
tidak ada seorang pun dari keluarga Bapakmu.
Yang berbuat
macam-macam,” tegas Abu Lahab.
Ketika
itu, Nabi diam saja.
Nabi tidak berbicara
sepatah pun.
Pada kesempatan lain.
Nabi mengundang
keluarga Bani Hasyim lagi.
Kali ini Nabi
bersabda,
”Segala puji bagi
Allah dan saya memuji-Nya.
Saya memohon
pertolongan, percaya, dan tawakal kepada-Nya.
Saya bersaksi bahwa
tidak ada tuhan, selain Allah semata.
Dan tidak ada sekutu
bagi Allah.”
Nabi
melanjutkan,
”Sesungguhnya, seorang
pemandu tidak akan mendustakan keluarganya.
Demi Allah, yang tidak
ada tuhan selain Dia.
Sesungguhnya saya
adalah utusan Allah kepada kalian secara khusus.
Dan kepada manusia
secara umum.
Demi
Allah, sungguh, kalian akan mati layaknya orang tidur nyenyak.
Dan akan dibangkitkan
lagi bagaikan bangun tidur.
Kita akan dihisab
terhadap apa saja yang kita perbuat.
Kemudian, di sana
nanti akan ada surga yang abadi dan neraka yang kekal pula.”
Abu
Lahab berteriak,
“Demi Allah, ini kabar
buruk.
Segera ambil tindakan
terhadapnya.
Sebelum orang lain
yang melakukannya.”
“Demi Allah, kami akan
tetap melindunginya.
Selama kami masih
hidup,“jawab Abu Thalib.
Abi Thalib paman Nabi
yang menjadi Kepala Suku Quraisy.
Menurut
sejarah, ayah Nabi, Abdullah, wafat umur 25 tahun, ketika Nabi belum lahir.
Aminah, ibu
Nabi, meninggal saat usia Nabi 6 tahun.
Kemudian
Abdul Muththalib, kakeknya yang mengasuh Nabi selama 2 tahun.
Yaitu sejak Nabi umur
6 - 8 tahun.
Lalu
Abu Thalib, menjadi bapak asuh Nabi, sejak Nabi usia 8 - 50 tahun.
Mulai saat itu, Nabi
merasa yakin terhadap janji Abu Thalib untuk melindunginya.
Pada suatu hari Nabi
mengundang semua suku berkumpul di bukit Safa.
Nabi
berdiri di atas batu besar dan berseru,
”Wahai semua suku kaum
Quraisy.
Bagaimana pendapat
kalian.
Jika kukabarkan bahwa
di sekitar lembah ini ada pasukan yang mengepung kalian.
Apakah kalian percaya
kepadaku?”
“Ya, benar,” jawab
mereka.
“Kami
menyaksikan engkau tidak pernah berbohong.
Pengalaman kami selama
ini engkau selalu jujur.”
Nabi
melanjutkan,
”Sesungguhnya, saya
memberi peringatan kepada kalian, sebelum datangnya azab yang pedih.”
Abu Lahab murka,
“Celakalah kamu
Muhammad.
Apakah kamu
mengumpulkan kami hanya untuk ini!”
Kemudian turunlah
ayat, “Celakalah ke dua tangan Abu Lahab.”.
Yaitu surah Al-Lahab.
Surah
Al-Lahab turun ketika Nabi umur 43 tahun.
Surah ini diterima
Nabi melalui malaikat Jibril, 12 tahun sebelum Abu Lahab meninggal
dunia.
Surah
Al-Lahab menjelaskan dengan yakin dan gambliang.
Abu Lahab dan
isterinya pasti dilemparkan ke dalam neraka Jahanam.
Ketika
itu, Abu Lahab dan isterinya masih segar bugar.
Padahal Abu Lahab
masih hidup selama 12 tahun lagi sejak ayat itu diturunkan.
Artinya
selama 12 tahun, masih banyak peristiwa yang terjadi.
Tetapi, Al-Quran
dengan tegas dan jelas.
Sudah memastikan Abu
Lahab dan istrinya akan dimasukkan ke dalam neraka.
Ternyata,
Al-Quran terbukti benar.
Abu
Lahab dan istrinya punya kesempatan selama 12 tahun.
Untuk membuktikan
Al-Quran salah dan keliru.
Jika Abu Lahab ingin
menunjukkan Al-Quran salah.
Caranya sangat
gampang.
Yaitu Abu Lahab dan
istrinya masuk Islam.
Jika
Abu Lahab atau istrinya masuk lslam.
Maka terbukti Al-Quran
salah.
Jika Abu Lahab masuk
Islam.
Maka surah Al-Lahab
salah.
Dan terbukti ada ayat
dalam Al-Quran yang salah dan keliru.
Jika
Abu Lahab dan istrinya masuk Islam.
Berarti Al-Quran
terbukti salah dan terbukti keliru!
Tapi
kenyataanya.
Hal itu tidak pernah
terjadi.
Selama
12 tahun Abu Lahab hidup.
Sejak surah Al-Lahab
turun.
Sampai matinya.
Dia tetap kafir.
Padahal
selama 12 tahun.
Banyak saudara dan
teman Abu Lahab yang masuk Islam.
Tapi, kenyataannya
sampai meninggal dunia Abu Lahab tetap kafir.
Mengapa?
Karena Al-Quran kalam
Allah, wahyu dari Allah.
Bukan karangan Nabi
Muhammad.
Al-Quran bukan hasil
literasi.
Atau karya tulis Nabi
Muhammad.
Jadi,
kisah Abu Lahab ini salah satu bukti kebenaran Al-Quran.
(Sumber Sirah Nabawi)
0 comments:
Post a Comment