CARA LONTAR JUMRAH ULA WUSTA AQABAH IBADAH HAJI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
94. Apakah yang dimaksud dengan melontar
jamrah?
Melontar
jamrah (jumrah) adalah melontar marma (tempat melontar) dengan batu kerikil
pada hari Nahr/Idul Adha (10 Zulhjah) dan hari Tasyrik 11,12, dan 13 Zulhijah).
95. Di mana letak Jamrah Ula, Wusta, dan
Aqabah?
1) Jamrah Ula (pertama) adalah jamrah di
Mina yang terletak paling dekat dengan Muzdalifah.
2) Jamrah Wusta (kedua) adalah jamrah
yang terletak di tengah-tengah antara Jamrah Ula dan Jamrah Aqabah.
3) Jamrah Aqabah (ketiga) adalah jamrah
di Mina yang terletak paling dekat dengan Mekah.
96. Kapan waktu melontarkan jamrah?
Tanggal 10 Zulhijah melontar Jamrah
(Jumrah) Aqabah.
1) Waktu jawaz (dibolehkan): setelah
pukul 24.00 (pergantian 9 Zulhijah dengan 10 Zulhijah) sampai pukul 05.00 (10
Zulhijah).
2) Waktu utama : pukul 05.00 sampai 12.00
(padat)
3) Waktu ikhtiar : pukul 12.00
sampai 18.00
Tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah (hari
Tasyrik) melontar Jamrah Ula, Wusta, dan Aqabah.
1) Waktu jawaz (dibolehkan): setelah
pukul 24.00 sampai 12.00.
2) Waktu utama : pukul 12.00 sampai 18.00
(padat)
3) Waktu ikhtiar : pukul 18.00
sampai 24.00
97. Apakah yang dimaksud dengan mabit di
Mina?
Mabit
di Mina adalah bermalam (beristirahat) di Mina pada hari Tasyrik (11, 12, dan
13 Zulhijah).
98. Apakah hukumnya mabit di Mina?
1) Jumhur ulama berpendapat hukumnya
wajib.
2) Sebagian ulama berpendapat hukumnya
sunah.
99. Kapan waktunya dan berapa lamanya
mabit di Mina?
Pada hari Tasyrik, yaitu pada malam
tanggal 11,12, dan 13 Zulhijah.
Bagi yang nafar awal, yaitu pada malam
tanggal 11 dan 12 Zulhijah.
Bagi yang nafar sani, yaitu pada malam
tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.
1) Dalam kalender Islam Hijriah, suatu
hari/tanggal dimulai setelah Magrib (matahari terbenam) dan diakhiri waktu
Magrib (matahari terbenam pukul 18.00) waktu setempat.
2) Dalam kalender Masehi, suatu
hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 dan diakhiri pada pukul 24.00 (tengah
malam) waktu setempat.
100. Apakah mabit di Mina harus dimulai
sejak Magrib (matahari terbenam)?
Mabit tidak wajib dimulai sejak
Magrib.
Mabit disarankan separuh malam.
1) Sejak pukul 20.00 sampai 03.00 (7
jam).
2) Sejak pukul 21.00 sampai 04.00 (7
jam).
101. Bagaimana jika tidak mabit selama hari
Tasyrik?
1) Tidak mabit selama 1 malam, terkena
denda memberi makanan pokok 1 mud (¾ kg) kepada fakir miskin.
2) Tidak mabit selama 2 malam, terkena
denda memberi makanan pokok 2 mud (1,5 kg) kepada fakir miskin.
3) Tidak mabit selama 3 malam terkena
dam/denda menyembelih seekor kambing.
102. Kapankah waktu yang dibolehkan untuk
melontar jamrah bagi orang yang terlambat datang dari Muzdalifah Mina?
Setelah
tiba di Mina, langsung melontar Jamrah Aqabah.
103. Apakah yang dimaksud dengan Haratul
Lisan?
1) Haratul Lisan adalah perluasan tempat
mabit jemaah haji yang termasuk wilayah hukum Mina.
2) Dari Haratul Lisan ke tempat
pelontaran Jamrah Ula, Wusta, dan Aqabah harus melewati terowongan
gunung batu yang dilubangi.
104. Bagamana hukumnya mabit di Mina dan
perluasan Mina pada hari Tasyrik?
1) Sebagian besar ulama berpendapat
hukumnya wajib, sehingga orang yang tidak mabit terkena dam, tetapi
sebagian ulama yang lain berpendapat hukumnya sunah.
2) Sebagian besar ulama berpendapat mabit
di wilayah perluasan Mina hukumnya sah, karena darurat dan masih bersambung
dengan kemah di Mina.
3) Bagi jemaah yang berpendapat mabit di
Mina hukumnya wajib dan perluasan kemah di Haratul Lisan tidak sah untuk mabit,
maka mabitnya harus masuk ke wilayah Mina.
105. Apakah yang dimaksud dengan nafar
awal?
1) Nafar awal adalah keberangkatan jemaah
haji dari Mina ke Mekah setelah melontar jamrah tanggal 11 dan 12 Zulhijah.
2) Jemaah mabit di Mina 2 malam, setelah
Zuhur meninggalkan Mina menuju Mekah.
106. Apakah yang dimaksud dengan nafar
sani?
1) Nafar sani adalah keberangkatan jemaah
haji dari Mina ke Mekah setelah melontar jamrah tanggal 11, 12, dan 13
Zulhijah.
2) Jemaah mabit di Mina 3 malam, setelah
Zuhur meninggalkan Mina menuju Mekah.
107. Manakah yang lebih utama nafar awal
atau nafar sani?
1) Nilainya sama saja.
2) Rasulullah melaksanakan nafar sani
karena kondisinya lebih lancar dan aman.
CATATAN HAJI 2018
Oleh:
HM. Yusron Hadi Tauhid
Bin
HM. Tauhid Ismail
Sidoarjo,
Jawa Timur
Jemaah
mandiri non KBIH
Ketua
Regu 23.
Rombongan
6.
Kloter
71 Surabaya.
0 comments:
Post a Comment