TAKDIR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takdir dalam kehidupan
manusia? Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Kata “taqdir” berasal dari kata “qadar”
yang artinya “ukuran, kadar, atau batas”.
2. Matahari beredar di tempat peredarannya,
itulah takdir, batas, atau ukuran yang ditetapkan oleh Allah Yang Maha Perkasa.
3. Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 38-39.
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ
كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ
وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
“Dan matahari berjalan
di tempat peredarannya. Demikian takdir (ketetapan) Allah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Mengetahui. Dan telah
Kami takdirkan (tetapkan) bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia
sampai ke manzilah yang terakhir) dia kembali sebagai bentuk tandan yang tua.”
4. Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25)
ayat 1-2.
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ
لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ
يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ
فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
“Maha Suci Allah yang
telah menurunkan Al-Furqan (Al-Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi
pemberi peringatan kepada seluruh alam, yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit
dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam
kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menakdirkan
(menetapkan) ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.”
5. Segala sesuatu yang berada di alam semesta,
mulai dari yang kecil hingga yang besar, semuanya berdasarkan takdir
(ketetapan) Allah.
6. Al-Quran surah At-Tallaq (surah ke-65)
ayat 3.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ
يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ
جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Dan memberinya rizki
dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya
Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.”
7. Al-Quran surah Al-A’la (surah ke-87) ayat
1-5.
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى
الَّذِي
خَلَقَ فَسَوَّىٰ
وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ
وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَىٰ
فَجَعَلَهُ غُثَاءً أَحْوَىٰ
“Sucikan nama Tuhanmu
Yang Maha Tinggi. Yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya) dan yang menentukan kadar (masing-masing)
dan memberi petunjuk dan yang
menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.”
8. Segala sesuatu yang berada di alam semesta
ini, semua ukurannya telah ditetapkan secara terperinci dan presisi oleh Allah,
itulah takdir atau sunnatulah.
9. Para ilmuwan menyebutnya “hukum alam”,
yaitu hukum Allah yang berlaku di alam semesta.
10. Manusia mempunyai takdir sesuai dengan
ketetapan Allah.
1) Manusia tidak dapat terbang seperti
burung.
2) Manusia hidup berada dalam lingkungan
takdir Allah, apa saja yang dilakukan oleh manusia semuanya terikat dalam
takdir atau hukum Allah.
3) Takdir atau hukum Allah terhadap manusia
merupakan pilihan.
4) Allah menakdirkan manusia kebebasab untuk
memilih, bukan seperti matahari dan bulan yang tidak dapat memlilih.
5) Manusia dapat memilih takdir atau ukuran
yang diambil beserta risiko dan tanggungjawabnya.
11. Umar bin Khattab membatalkan kunjungan ke
suatu daerah, karena mengetahui wilayah tersebut terkena wabah penyakit.
12. Para sahabat bertanya,”Wahai Umar bin Khattab, apakah kamu menghindar dari takdir
Allah?” Umar bin Khattab menjawab,”Saya menghindar dari takdir satu ke takdir
lainnya.”
13. Kadang kala manusia salah menilai takdir.
a. Ketika mendapatkan suatu bencana atau
musibah, dia berkata,”Semua bencana ini terjadi karena takdir Allah”.
b. Tetapi, ketika mendapatkan kesuksesan
atau kenikmatan, dia berkata,”Semua keberhasilan ini hasil kerja keras dan
kerja cerdas saya sendiri.”
14. Jika memang demikian, maka hal itu
bertentangan dengan firman Allah surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 79.
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا
أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ
وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا
“Apa saja nikmat yang
kamu peroleh berasal dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, dari kesalahan
dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Cukup
Allah yang menjadi saksi.”
15. Allah Maha Mengetahui segalanya.
1) Manusia diberi oleh Allah kemampuan untuk
memilih dan menentukan nasibnya sendiri.
2) Ilmu Allah sungguh amat luas, sehingga Allah
Mengetahui semua masa lalu, masa sekarang, dan masa akan datang.
3) Dengan keluasan ilmu Allah, maka Allah
mengetahui semua yang akan dipilih manusia untuk masa depannya sendiri.
4) Apakah manusia memilih jalan yang
mengantarkan ke surga atau terjerumus ke dalam neraka?
5) Semuanya adalah pilihan bebas manusia
sendiri dan manusia harus mempertaggungjawabkan semua pilihannya dengan segala akibat
dan risikonya.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
3. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
4. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment