MAKHLUK
JIN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya, “Mohon
dijelaskan tentang makhluk jin menurut ajaran Islam? Profesor Qurasuh Shihab menjelaskannya.
1. Jin
(bahasa arab: جن Janna) secara harfiah artinya sesuatu yang
berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat".
2. Kata
"jin" berasal dari huruf 'jim' (ج) dan
'nun' (ن) yang
menunjukkan makna tertutup, dan dinamakan jin karena ketertutupannya dari
pandangan manusia.
3. Kata
“jin” menurut bahasa (Arab) berasal dari kata “ijtinan”, yang berarti istitar
(tersembunyi).
4. Jadi
jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan seetan
ialah sifat dari setiap yang durhaka dari golongan jin dan manusia.
5. Bangsa
Jin dahulu dikatakan dapat menduduki beberapa tempat di langit dan mendengarkan
berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad
maka mereka tidak lagi bisa mendengarkannya karena ada barisan yang menjaga
rahasia itu.
6. Al-Quran
surah Al-Jin (surah ke-72) ayat 1.
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ
اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا
Katakanlah (hai Muhammad): "Telah
diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Qur'an),
lalu mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang
menakjubkan.
7. Al-Quran
surah Al-Jin (surah ke-72) ayat 6.
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ
مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
“Dan bahwasanya ada beberapa orang
laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di
antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.”
8. Al-Quran
surah Al-Jin (surah ke-72) ayat 8-9.
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ
فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ
مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka
kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan
sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk
mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang
(mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang
mengintai (untuk membakarnya).
9. Al-Quran
surah Al-Hijr (surah ke-15) ayat 27.
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ
مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ
“Dan Kami telah menciptakan
jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”
10. Al-Quran
surah Al-Rahman (surah ke-55) ayat 15.
وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ
مَارِجٍ مِنْ نَارٍ
“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.”
11. Ibnu
Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
firman Allah, "dari nyala api, ialah dari api murni" adalah api murni
yang tidak dicampur dengan unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari unsur
tanah.
12. Aisyah
berkata bahwa Rasulullah bersabda,”Malaikat diciptakan dari cahaya, jin
diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan)
kepada kalian."
13. Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 27 .
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا ۗ إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Hai
anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia
telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.
14. Para
ulama menjelsakan bahwa jin dapat melihat manusia, tetapi sebaliknya manusia
tidak dapat melihat mereka dalam wujud aslinya.
15. Jika
ada manusia yang dapat melihat jin, maka jin yang dilihatnya itu adalah jin
yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang dapat dilihat mata manusia biasa.
16. Para
ulama menjelsakan bahwa bangsa jin memiliki jenis kelamin seperti manusia
yaitu, pria dan wanita, dan mereka beranak-pinak.
17. Al-Quran
surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 50 .
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ
اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ
أَمْرِ رَبِّهِ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ
لَكُمْ عَدُوٌّ ۚ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman
kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah
mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai
perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai
pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis
itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim.
18. Al-Quran
surah Al-Jin (surah ke-72) ayat 11.
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ
وَمِنَّا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
Dan sesungguhnya di antara kami ada
orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian
halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
19. Al-Quran
surah Qaf (surah ke-50) ayat 27.
قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ
وَلَٰكِنْ كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ
Yang menyertai dia berkata (pula):
"Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya, tetapi dia yang berada dalam
kesesatan yang jauh".
20. Para
ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “qarin” adalah “yang menyertai”,
artinya setiap manusia disertai "Qarin dari kalangan Jin".
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2,
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment