Tuesday, September 1, 2020

5269. PENYEBAB BUTUH BUZZER


PENYEBAB BUTUH BUZZER
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
A.   Ada 5 alasan pemerintah perlu buzzer politik.
1.    Pemerintah tidak percaya diri terhadap kebijakan publik yang diputuskan.
2.    Pemerintah yakin kebijakannya salah.
1)    Tidak populis.
2)    Mendapat penolakan masyarakat.
3)    Sehingga harus berlindung di balik tangan pihak ketiga.
4)    Para influencer yang dianggap punya pengaruh, dikerahkan.
5)    Diplot khusus untuk mengkondisikan opini melalui bermacam-macam propaganda.
6)    Solah-olah dukungan murni dari masyarakat.
7)    Padahal, diseminasi informasi itu sudah dimanipulasi sedemikian rupa.

3.    Kekuasaan uang.
1)    Menganggap semua bisa dibeli.
2)    Uang bukan sekadar untuk beli suara dalam pemilu seperti diulas pakar politik Burhanudin Muhtadi dalam bukunya.
3)    Uang, juga dipakai untuk menggiring dan membentuk opini.
4)    Uang, dipakai membeli dan memborong pencitraan dalam dunia info yang semakin buram dan tidak jelas.
5)    Yang otentik dan yang manipulatif semakin sulit dibedakan.

4.    Produk politik yang ditawarkan memang tidak laku.
1)    Daya saing dan mutunya rendah.
2)    Produk politiknya adalah sosok politisi, idenya, atau kebijakan politik dari pemerintah.
5.    Buzzer lebih efektif dan efisien.
1)    Hal ini alasan yang agak rasional.
2)    Memakai buzzer dan influencer lebih efektif dan efisien dibanding memakai media maisntream.
3)    Bandingkan dengan beriklan di TV misalnya.
4)    Video berdurasi 10 detik harus dibayar ratusan juta hingga miliaran rupiah.
5)    tergantung frekuensi penayangan.
6)    Itu juga belum tentu bisa mempengaruhi audiens.
7)    Tapi dengan modal di bawah 100 juta, seorang politisi atau satu institusi pemerintah dapat publisitas luas dan terukur dari buzzer dan influencer.

(Sumber: Jusman Dalle Majalah Tempo)


0 comments:

Post a Comment