MALAIKAT TAK PUNYA
KEHENDAK BEBAS SEPERTI MANUSIA
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Mengapa Allah Tidak
Membuat Semua Manusia Beriman kepada-Nya?
Ada orang
bertanya,
“Sungguh tidak
masuk akal. Jika Tuhan Maha Kuasa terhadap segala sesuatu, maka mengapa Tuhan
tidak membuat semua manusia beriman kepada-Nya?”
Mari kita ambil
contoh.
Ada orang kaya
raya, murah hati, dan punya perusahaan yang butuh karyawan.
Kemudian ada seleksi
pemilihan karyawan dan hanya orang memenuhi syarat yang diterima.
Apakah itu aneh?
Apakah Anda akan
mendengarkan ocehan dan protes orang yang tidak diterima?
“Katanya orang kaya
raya, baik hati.
Mengapa tidak menerima
kami semua jadi pegawai?
Kenapa pilih-pilih?
Dasar orang kaya
palsu!”
Analog dengan kisah di
atas.
Allah
menciptakan dunia ini sebagai tempat ujian untuk mengetahui siapa
yang berhasil.
Al-Quran surah Yunus
(surah ke-10) ayat 99.
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ
جَمِيعًا ۚ أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّىٰ يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ
Dan
jika Tuhanmu menghendaki, tentu beriman semua orang yang di muka bumi
seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi
orang-orang yang beriman semuanya?
Allah menghendaki
tidak semua manusia beriman.
Karena sudah ada
makhluk yang diciptakan oleh Allah dalam keadaan taat dan beriman sepenuhnya,
yakni malaikat.
Malaikat tidak
punya kehendak bebas dan tak punya nafsu.
Semua malaikat adalah
hamba Allah yang beriman dan tidak pernah membangkang terhadap Allah.
Al-Quran surah
Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 19-20.
وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَنْ عِنْدَهُ
لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ
يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ
Dan malaikat-malaikat
yang di sisi-Nya, mereka tidak punya rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak
(pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada
henti-hentinya.
Allah menciptakan
manusia dan jin punya kehendak bebas yang bisa memilih.
Manusia dan jin
diberi kemampuan oleh Allah untuk bisa memilih.
Allah menguji manusia
dan jin dalam kehidupan ini.
Ada manusia yang
beriman, kafir, atau munafik.
Kelak di akhirat, kita
manusia akan bertanggung jawab atas risiko pilihan masing-masing.
(Sumber ZAKIR NAIK)
0 comments:
Post a Comment