DATA
DESA WADAS KEC BENER KAB PURWOREJO JAWA TENGAH
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M
Nama Desa Wadas menjadi sorotan
nasional.
Karena
konflik agraria.
Desa
Wadas Kecamatan Bener.
Kabupaten
Purworejo.
Jawa
Tengah.
Berada
di tengah kecamatan.
Sekitar
1,5 km dari pusat kecamatan.
Desa Wadas berbatasan dengan
Desa:
1. Kaliurip.
2. Kaliwader.
3. Kedungloteng.
4. Bleber.
5. Pekacangan.
6. Cacaban kidul.
7. Cacaban lor.
Desa
Wadas luasnya 405.820 hektare.
Sebagian
besar berupa tanah kering.
Luas
tanah keringnya 81.820 hektare.
Dan
tanah sawah seluas 24.000 hektare.
Desa Wadas
punya wilayah berupa bukit dan lembah.
Tingginya
213-258 mdpl.
Masyarakat
Desa Wadas memanfaatkan
tanah kering.
Sebagai
lahan perkebunan.
Dengan
hasil produksi berupa kayu dan pepohonan.
Kawasan
Desa Wadas dibelah sebuah
sungai.
Bernama
Sungai Juweh.
Kawasan
pemukiman penduduk tersebar.
Ikut aliran
sungai.
Yang
membentang panjang.
Desa Wadas terbagi atas 4
RW dengan 11 RT.
Yang
setara dusun atau dukuh.
Dan ke-11
dukuh/RT dipimpin 4 Kepala Dukuh.
Desa
Wadas dikelola masyarakat dengan baik.
Buktinya
tahun 2017.
Sebagai
desa pertama.
Yang
melunasi Pajak Bumi dan Bangunan.
Mata
pencarian utama penduduk Desa Wadas.
Yaitu bertani
dan berkebun.
Karena
topografi tanah di Desa Wadas.
Berupa
tanah kering dengan ketinggian yang cukup.
Lahan
Tambang Andesit.
Masalah
yang jadi sorotan.
Yaitu proyek
pembangunan Bendungan Bener.
Bendungan
Bener.
Berada
di kecamatan sama dengan Desa Wadas.
Material
untuk membangun proyek senilai Rp 2,060 triliun.
Berupa
batu andesit.
Batu
andesit akan ditambang dari Desa Wadas.
Rencana
penambangan batu andesit.
Ditolak
warga Desa Wadas.
Mereka
khawatir.
Penambangan
galian C.
Akan
merusak sumber mata air dan sawah.
Karena
sebagian besar mata pencarian mereka bertani.
Mereka
menganggap.
Lahan itu
sumber hidupnya.
Ketika
ditambang.
Artinya
menghilangkan penghidupan Desa Wadas.
Yang
berada di kawasan perbukitan Manoreh itu.
Khawatir
rentan Longsor.
Penolakan
warga.
Terhadap
rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas.
Tak
hanya penghilangan penghidupan.
Warga
menolak rencana penambangan.
Karena
khawatir.
Desa
Wadas makin rentan terkena longsor.
Kecamatan
Bener.
Termasuk
di dalamnya Desa Wadas.
Termasuk
bagian Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor.
Hal
ini berdasarkan.
Peraturan
Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.
Kabupaten
Purworejo tahun 2011-2031.
Juga 28
titik sumber mata air.
Dan lahan
pertanian Desa Wadas.
Juga
akan rusak.
Terkait
penolakan ini.
Masyarakat
Desa Wadas membentuk
paguyuban bernama:
Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas.
Atau GEMPA
DEWA.
Tujuannya
menjaga kelestarian alam.
Dan menolak
rencana pertambangan batuan andesit.
Yang
akan menghancurkan Desa Wadas.
Menurut
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Penambangan
quarry.
berupa
penambangan terbuka.
Yang dikeruk
tanpa sisa.
Rencananya,
penambangan selama 30 bulan.
Dengan
cara dibor, dikeruk, dan diledakkan.
Memakai
5.300 ton dinamit.
Atau
5.280.210 kg.
Hingga
kedalaman 40 meter.
Tambang
quarry batuan andesit di Desa Wadas.
Targetnya
15,53 juta meter kubik material batuan andesit.
Dengan
kapasitas produksi 400.000 meter kubik.
Tiap
tahunnya.
Jika
hal itu terjadi.
Maka
akan menghilangkan bentang alam.
Menurut
Walhi.
Tindakan
itu.
Sama dengan
memaksa warga.
Hidup
dengan ekosistem rusak.
Diberitakan
sebelumnya.
Sejumlah
aparat bersenjata lengkap.
Menyerbu
dan mengepung Desa Wadas.
Pada Selasa
(8/2/2022).
Untuk
mengawal 70 petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Dalam pengukuran
lahan.
Untuk
keperluan querry tambang batuan andesit.
Pengukuran
lahan ini.
Diwarnai
tindakan represif aparat.
Bahkan
sejumlah warga Desa Wadas
ditangkap.
(Sumber Tribun)
0 comments:
Post a Comment