Friday, June 17, 2022

13634. BANGUNAN JAMARAT MINA DI MEKAH

 

 




 

BANGUNAN JAMARAT MINA DI MEKAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

Mina.

Yaitu lembah di padang pasir.

 

Terletak 5 kilometer .

Sebelah timur kota Mekah, Arab Saudi.

 

Mina di antara Mekah dan Muzdalifah.

 

Mina disebut kota tenda.

Karena berisi ribuan tenda.

Untuk mabit jemaah haji seluruh dunia.

 

 Tenda-tenda itu tetap berdiri.

Meskipun bukan musim haji.

 

 

Mina.

Yaitu tempat kegiatan melontar jamrah.

Dalam ibadah haji.

 

Pada 8 Zulhijah.

Hari Tarwiyah.

 

Mina didatangi para jemaah.

Sehari sebelum wukuf di Arafah.

 

Jemaah tinggal di Mina.

Sehari semalam.

 

Mereka salat Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan Subuh.

 

Pada 9 Zulhijah.

Hari wukuf Arafah.

 

Setelah salat Subuh.

 

Jemaah pindah dari Mina ke Arafah.

Untuk wukuf.

 

 Jemaah balik lagi ke Mina.

Setelah wukuf di Arafah.

 

Jemaah ke Mina lagi.

Untuk mabit dan melontar jamrah.

 

Ada 3 tempat melontar jamrah, yaitu:

 

1.        Ula (tugu ke-1).

2.        Wusta (tugu ke-2).

3.        Aqabah (tugu ke-3).

 

 

Pada malam 11 dan 12 Zulhijah.

Jemaah nafar awal.

Mabit di Mina.

 

Pada malam 11, 12, 13 Zulhijah.

Jemaah nafar sani.

Mabit di Mina.

 

Mina juga tempat penyembelihan hewan  kurban.

 

Di Mina ada Masjid Khaif.

 

Tempat Nabi Muhammad salat dan khotbah.

Saat di Mina dalam ibadah haji.

 

Jamarat.

Yaitu lokasi di Mina.

Menjadi sasaran lontaran kerikil.

 

Sebagai simbol melawan setan.

Yang menggoda Nabi Ibrhim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar.

 

 Saat Nabi Ibrahim melakukan perintah Allah.

 Untuk menyembelih Nabi Ismail.

Sebagai ujian ketaatan kepada Allah.

 

 

Kawasan jamarat.

Terus menerus diperbaiki.

 

Agar para jemaah haji.

Yang datang dari seluruh dunia.

 

Bisa nyaman, lancar, dan selamat.

 

 Selama ini tragedi.

Sering terjadi.

Di kawasan jamarat.

 

 Saat para jemaah melontar jamrah.

 

Beberapa jemaah meninggal.

 

 Karena berdesakan, sesak nafas.

Atau terinjak jemaah lain.

 

Pada tahun 2006.

Proyek bangunan jamarat tingkat 5 lantai.

Mulai dibangun.

 

Dan selesai  tahun 2015.

Yang dirancang untuk masa depan.

 

Bangunan jamarat.

Masih mungkin diperluas lagi.

Hingga 12 lantai.

 

Mampu menampung 5 juta jemaah lebih.

 

Desain jamarat.

Dibuat perusahaan Dar Al Handasah.

Dan dibangun Saudi Binladin Group.

 

 

Bentuk bangunan jamarat lama.

 

Berupa 3 pilar kecil, yaitu:

1.         Ula.

2.        Wusta.

3.        Aqabah.

 

Masing-masing tingginya 18 meter.

 

Bangunan jamarat baru.

 

Berbentuk dinding elips.

Atau bulat memanjang.

 

 Masing-masing setinggi 40 meter.

Menembus lantai 1 - 5.

 

Atasnya ditutup kanopi kain raksasa.

 

Jalanan ke jamarat.

Berbentuk 5 lapis jembatan.

 

Yang mendaki dan menurun.

Secara landai.

 

Panjangnya  950 meter.

Dan lebar tiap jalan 80 meter.

 

Pada jembatan jamarat.

Dipasang 11 pintu masuk.

Dan 12 pintu keluar .

 

Yang menjamin kelancaran arus.

 Minimal 30.000 jemaah per jam.

 

Bangunan jamarat.

Dilengkapi sistem pendingin udara.

 

Mampu menurunkan suhu udara.

Pada musim panas.

 

Hingga Cuma 29 derajat Celcius.

 

Ada 2 helipad.

Yaitu tempat mendarat helikopter.

 

Untuk berjaga dalam situasi darurat.

Dipasang CCTV di berbagai sudut.

 

Untuk memantau situasi.

 

Arus jemaah masuk dan keluar.

Setelah melontar jamrah.

 

Diatur lewat jalan berbeda.

Agar tidak saling bertubrukan.

 

Tiap maktab diatur.

Agar melontar jamrah.

Pada lantai tertentu.

 

Jarak tiap lantai tingginya 8 meter.

Dengan sudut elevasi landai.

 

Sehingga para jamaah tidak terasa.

Saat mendaki dan menurun.

 

 

Maktab nomor 1-50.

Melontar jamrah lantai dasar (lantai 1).

 

Maktab nomor 51-80.

 melontar jamrahlantai 2 (berarti naik 8 meter).

 

Maktab nomor 81-100.

 Melontar jumrah lantai 3 (naik 16 meter).

 

 

Dalam terowongan menembus gunung batu.

 

Dipasang travelator.

Semacam konveyor 15 buah.

 

Masing-masing sepanjang 75 meter.

 

Jemaah berjalan kaki 2 km.

Dari mulut terowongan.

Ke  tempat melontar jamrah.

 

Dan jalankaki  2 km.

Kembali ke maktab.

 

 

Jauhnya jarak ke tempat melontar jamrah.

 

Bisa dilihat pada layar display.

Di mulut terowongan.

 

Angkutan bus dari Arafah, Muzdalifah, ke Mina.

Memakai sistem taraddudi (shuttle).

 

Yaitu armada bus datang berkelompok.

Menjemput dan mengantar menumpang.

 

Dari kemah ke tujuan.

 

Kemudian bus berputar lagi.

Sampai jamaah terangkut semuanya.

 

Selama di Mina.

Jemaah berteduh dalam tenda besar.

Tahan api.

 

Dilengkapi pendingin udara.

Tiap tendanya dilengkapi alas tidur.

Berupa karpet tanpa bantal.

 

Jamaah tinggal dalam tenda Mina.

Sejak  10 - 13 Zulhijah.

 

Pada 12 Zulhijah.

Khusus jemaah nafar awal.

 

Pindah dari Mina ke mekah.

Setelah melontar 3 jamrah.

 

Selama tinggal di Mina.

Jemaah mendapat konsumsi 11 kali.

 

Dengan menu masakan Indonesia.

Yang diurus maktab.

 

Jemaah dilarang mencorat-coret.

 Dengan tulisan/cat/spidol.

 

Di tenda, batu, dinding jumrah.

Dan fasilitas lainnya.

 

Jemaah melontar jamrah berombongan.

Dan balik lagi masuk dalam tendanya.

 

Jemaah mematuhi jadwal melontar jamrah.

Yang diatur panitia haji.

Untuk kebaikan bersama.

 

Jemaah harus menjaga kesehatan.

Dengan makan, minum, dan cukup istirahat.

 

Pelayanan jamaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

 

 Diatasi SATOP ARMUZNA.

 (Satuan Operasional Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

 

SATOP ARMUZNA  dibagi 3 satgas, yaitu:

 

1.Satgas Arafah.

2.Satgas Muzdalifah.

3.Satgas Mina.

 

Tiap satgas punya pos pelayanan, yaitu:

 

1.Pos Komando.

2.Pos Pelayanan.

3.Pos Pembantu.

 

 

Tiap pos punya pelayanan sama, yaitu:

 

1.Umum.

2.Kesehatan.

3.lbadah.

 

 

Catatan Haji Tahun 2018.

Oleh:

HM Yusron Hadi bin HM Tauhid lsmail.

Sidoarjo Jawa Timur.

Jemaah mandiri non KBIH.

 

Ketua Regu 23.

Rombongan 6.

Koter 71 Surabaya.

 

0 comments:

Post a Comment