Tuesday, July 5, 2022

13873. PUTUSAN PBB 15 MARET HARI ANTI ISLAMFOBIA INTERNASIONAL

 

 


PUTUSAN PBB 15 MARET HARI ANTI ISLAMFOBIA INTERNASIONAL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Mengakui.

 

Bahwa Islamfobia.

Sangat mengganggu peradaban dunia.

 

Badan utama PBB.

Mengeluarkan resolusi.

 

Dan menetapkan 15 Maret.

Sebagai:

 Hari Anti-Islamofobia Internasional.


President of Nusantara Foundation.

Prof Imam Shamsi Ali mengatakan.

 

Bahwa resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

 

Yang menetapkan 15 Maret.

Sebagai hari anti-Islamfobia.

 

Harus jadi momentum.

Komunitas Islam bersatu lawan Islamfobia. 

 

Hal itu disampaikan Shamsi Ali.

Saat webinar bersama.

 

 Majelis Ulama Indonesia.

Dengan tema:

 

 Turn Back Islamofobia.

Secara daring, Rabu (30/3/2022)  

 

"Hal ini momentum tepat.

Dipakai negara komunitas muslim.

 

Segera melakukan follow up.

Harus ada langkah kongkrit," kata Imam Shamsi Ali.

Rabu (30/3/2022). 

 

Menurut Imam Besar Islamic Center New York.

 

Yaitu Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

 

Membentuk badan khusus.

Untuk menangani Islamfobia.

 

Contohnya.

Yahudi punya utusan khusus di Amerika Serikat.

Menangani kebencian terhadap komunitas Yahudi. 

 

Di kalangan Yahudi.

Ada special envoy.

 

Di Kementerian luar negeri Amerika Serikat.

Selevel duta besar," katanya. 

 

Juga dorongan untuk seluruh ormas Islam Indonesia.

 

Untuk membuat program melawan Islamfobia.

 

Kesempatan ini harus dimanfaatkan.

 

Karena dunia sudah membuka pintu.

Untuk melawan ketakutan terhadap Islam. 

 

Masyarakat, NGO, dan organisasi ormas Islam.

Agar mulai menentukan sikap.

Untuk program ini.

 

Istilahnya pintu sudah dibuka.

Bagaimana kita masuk ruang itu," katanya. 

 

Prof Shamsi mengingatkan.

Bahwa lslamfobia bukan isu baru lahir.

 

Ketakutan terhadap Islam.

Sudah ada.

 

Sejak dakwah Islam.

Oleh para Nabi.

Khususnya Nabi Ulul Azmi.

 

"Hal ini sunatullah dalam dakwah.

 

Sejarah membuktikan.

Di mana ada kebenaran.

Maka disitu ada kebatilan.

 

Ketakutan terhadap Islam.

Akan terus terjadi.

 

Maka komunitas Muslim.

Perlu melawan dengan cara baik.

 

Perlu dialog  produktif.

Dengan komunitas.

Yang menyerukan takut terhadap Islam. 

 

"Saya kira harus disadarkan.

 Bahwa tantangan seperti ini.

Akan terus ada.

 

Tak mungkin melarikan diri dari tantangan ini.

Tapi bagaimana menghadapi dengan baik.

 

Untuk membangun keseimbangan," katanya. 

    

(Sumber republika)

 

0 comments:

Post a Comment