%20-%20Copy%20-%20Copy%20-%20Copy.bmp)
CARA ATASI CELAH KORUPSI PROGRAM MAKAN GRATIS
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Program makan siang.
Dibahas persiapan
RAPBN tahun 2025.
Sejumlah menteri Presiden Jokowi.
Rapat Sidang Kabinet Paripurna.
Istana Negara, Jakarta.
Senin (26/2/2024).
Menteri Koordinator Perekonomian.
Airlangga Hartarto ungkap.
Terima makan siang.
1)
Anak balita 22,3 juta.
2)
SD 7,7 juta.
3)
TK 28 juta.
4)
SMP 12,5 juta.
Jumlah 70,5 juta.
Anggaran Rp15 ribu.
Di luar susu.
APBN tahun pertama.
Sekitar Rp120 triliun.
Perlu Rp450 triliun pertahun.
Guru Besar.
Kepala Pusat Bioteknologi IPB
University.
Dwi Andreas Santosa katakan.
Program bentuk natura alias barang.
Banyak diselewengkan.
"Makan siang dan susu gratis.
Program aneh.
Habiskan dana besar.
Sekitar Rp400 triliun-Rp500 triliun
per tahun.
Selasa (27/2).
Celah korupsi makan siang gratis.
1)
Nepotisme kongkalikong supplier.
KKN pemerintah, penyedia barang, dan penyalur.
2)
Harga barang tak sesuai.
3)
Jumlah penerima tidak sesuai.
4)
Pengawasan lemah.
Analis Senior Indonesia Strategic and
Economic Action Institution.
Ronny P. Sasmita katakan.
Tak jamin tiap kontrak.
Dilakukan adil dan terbuka.
Bisa kongkalikong atau KKN.
Lembaga pemerintah dan supplier.
Kamis (29/2/2024).
Direktur Center of Economic and Law
(CELIOS)
Bhima Yudhistira khawatir.
Program dinikmati supplier tertentu.
Katering atau jasa makanan.
Dekat pemerintah pusat.
2. Jumlah penerima tidak sesuai.
Tak bisa pastikan.
Penerima nyata atau fiktif.
Sulit cek satu per satu.
Jika 1 juta penerima fiktif.
Dikali Rp15 ribu.
Dikali 25 hari sekolah.
Dalam 1 bulan.
Nilainya Rp375 miliar.
Dalam 1 tahun Rp4,500 miliar.
Atau Rp4,5 triliun.
3. Lemahnya pengawasan
Direktur Eksekutif Institute For
Development of Economics and Finance (Indef)
Esther Sri Astuti katakan.
Celah korupsi lainnya.
Tak sesuai anggaran Rp15 ribu.
Rantai panjang.
Banyak pihak terlibat.
Tapi lemah pengawasan.
Cara cegah korupsi.
1)
Desain jelas.
2)
Diawasi public.
3)
Sejak rencana.
4)
Hingga pengawasan.
5)
Semua lembaga pengawasan terlibat.
6)
Pelaporan harus jelas.
Bhima katakan.
1)
Tak langsung nasional.
2)
Bertahap tingkat stuntingnya tinggi.
3)
Evaluasi .
4)
Transparan anggaran.
5)
Tingkat efektif turunkan gizi buruk.
(Sumber CNN)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
