ISBAL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang isbal (kain penutup
mata kaki)?” Syekh Abdul Somad, Lc. M.A. menjelaskannya.
1. Isbal secara bahasa adalah masdar dari
“asbala”, “yusbilu-isbaalan”, yang bermakna “irkhaa-an”, yang artinya; menurunkan,
melabuhkan atau memanjangkan.
2. Menurut istilah, “isbal” adalah memanjangkan
dan menjulurkan kain pakaian hingga menutupi mata kaki dan menyentuh tanah.
3. Abu Dzar berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Ada tiga orang yang tidak akan
diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, Allah tidak memandang mereka, tidak
mensucikan mereka dan bagi mereka azab yang menyakitkan.”
a. Rasulullah mengulanginya tiga kali, Abu
Dzar berkata, “Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah?”
b. Rasulullah bersabda,”Al-Musbil (orang
yang memanjangkan jubah/kain/kaki celana sampai menutupi mata kaki), orang yang
mengungkit-ungkit pemberian dan orang yang menjual barangnya dengan sumpah yang
dusta.” (HR. Muslim).
4. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda,“Kain
yang di bawah dua mata kaki, maka di dalam neraka.” (HR. Bukhari).
a. Pendapat para ulama dalam memahami Hadis ini.
b. Pendapat Imam Syafii, “Makna Isbal adalah
memanjangkan kain di bawah kedua mata kaki, hanya bagi orang yang sombong dan
angkuh, tetapi apabila pada orang yang tidak sombong dan angkuh, maka hukumnya makruh.”
c. Pendapat Imam Bukhari, Rasulullah bersabda,”Siapa yang
memanjangkan pakaiannya karena
sombong dan angkuh, maka Allah
tidak akan memandangnya pada hari
kiamat.”
d. Abu
Bakar berkata, “Wahai Nabi, sesungguhnya salah satu bagian
kainku terjulur panjang, tetapi aku
tidak berniat sombong.”
e. Rasulullah bersabda,”Engkau tidak
termasuk orang yang melakukannya karena sifat sombong”. (HR. Bukhari).
5. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah
bersabda, “Allah tidak memandang pada hari kiamat kepada orang yang
memanjangkan kainnya karena angkuh dan sombong.” (HR. Bukhari dan Muslim).
a. Memanjangkan jubah adalah tradisi
kesombongan Raja Romawi dan Raja Persia pada zaman dahulu untuk menunjukkan keangkuhan
dan kesombongan mereka, maka para penguasa memanjangkan jubah yang ujungnya
dibawa oleh para pengawal dan dayang-dayang.
b. Tradisi itu masuk ke dalam masyarakat Arab
Jahiliah, sehingga dalam satu bait syair Arab Jahiliah dikatakan, “Janganlah
engkau terpukau dengan panjangnya jubah dan sorban yang terurai. Sesungguhnya
aku juga orang yang memiliki pakaian yang panjang.”
c. Tradisi keangkuhan dan kesombongan itulah
yang dibantah dan akan dihilangkan oleh Nabi Muhammad.
Daftar Pustaka
1.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment