PEDOMAN DALAM BEKERJA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang pedoman dalam bekerja?” Syekh Yusuf Qardhawi menjelaskannya.
1. Ajaran Islam menganjurkan umat Islam bekerja dengan
keras dengan berdagang dan mencari anugerah Allah.
2. Allah berfirman,”Kapal-kapal berlayar membelah
lautan agar manusia dapat mencari karunia Allah dan supaya bersyukur.”
3. Al-Quran surah Fatir (surah ke-35) ayat 12.
4. وَمَا يَسْتَوِي الْبَحْرَانِ هَٰذَا عَذْبٌ
فُرَاتٌ سَائِغٌ شَرَابُهُ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ ۖ وَمِنْ كُلٍّ تَأْكُلُونَ
لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا ۖ وَتَرَى الْفُلْكَ
فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan
tidak sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang
lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging
yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan
pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu
dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.
5. Allah berfirman,”Allah mengirimkan angin agar
manusia dapat berlayar.”
6. Al-Quran surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 46.
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ
الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ
وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya
dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu
dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur.
7. Al-Quran surah Asy-Syura (surah ke-42) ayat
32.
وَمِنْ آيَاتِهِ الْجَوَارِ
فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلَامِ
Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut
seperti gunung-gunung.
8. Allah memuji orang-orang yang berdagang dan
bekerja, tetapi tidak melupakan pergi ibadah ke masjid untuk bersujud kepada
Allah.
9. Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 37.
رِجَالٌ
لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ
وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
Pria yang tidak dilalaikan oleh perniagaan
dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan salat,
dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu)
hati dan penglihatan menjadi guncang.
10. Orang-orang mukmin adalah manusia pekerja
keras dan cerdas, tetapi tetap beribadah dengan baik dan tekun .
11. Rasulullah bersabda,”Para pedagang yang bekerja
dengan sungguh-sungguh dan dapat
dipercaya, akan bersama dengan orang-orang yang mati syahid di akhirat.”
12. Abu Bakar Sidik adalah pedagang, ketika
dilantik menjadi khalifah menggantikan
Rasulullah, beliau sedang menyiapkan barang dagangannya.
13. Kaum
Ansar yang berasal dari Madinah umumnya ahli pertanian, dan kaum Muhajirin yang
berasal dari Mekah umumnya ahli berdagang.
14. Usman bin Affan, Umar bin Kahttab, dan banyak
sahabat Rasulullah lainnya adalah orang-orang yang ahli dalam perdagangan,
tetapi mereka tetap beribadah dengan baik dan tekun.
15. Para ulama menjelaskan pedoman secara umum
bagi umat Islam dalam bekerja untuk mencari nafkah untuk diri sendiri dan
keluarganya.
1) Bermanfaat untuk masyarakat.
2) Adil untuk semua pihak.
3) Saling merelakan dan suka sama suka.
4) Tidak ada pihak yang dirugikan.
5) Tidak merusak lingkungan.
6) Tidak seenaknya sendiri dan menyusahkan pihak
lain.
7) Tidak menimbulkan dampak negatif.
8) Tidak menimbulkan kerusakan buat diri sendiri
dan orang lain.
9) Tidak melanggar aturan pemerintah.
10) Tidak melanggar norma masyarakat.
16. Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 29-30.
ا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا
أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ
إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
وَمَنْ
يَفْعَلْ ذَٰلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا ۚ وَكَانَ
ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka
di antaramu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa
berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan
memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Daftar Pustaka.
1. Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal
dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina
Ilmu, 1993.
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment