Sunday, April 17, 2022

13204. BERDOA HADAP KIBLAT BUKAN KE JENAZAH TAKUT SYIRIK

 

 




 

BERDOA HADAP KIBLAT BUKAN KE JENAZAH TAKUT SYIRIK

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Kisah pengalaman pribadi.

Selama hidup di KSA (Kingdom Saudi Arabia).

Pada tahun 2008 - 2012.

 

Tidak ada pikiran atau niat.

Untuk tinggal di KSA.

 

Pada suatu saat.

Saya mendapat tawaran kerja di Jeddah.

Sebagai seorang IT Manager.

Perusahaan FCMG.

Punya banyak kantor cabang di KSA.

 

Perasaan saya biasa saja.

Seperti orang mendapat pekerjaan di LN.

Hanya untuk perbaikan kehidupan.

 

Saya bukanl orang sangat agamis.

Mmalah cenderung moderat.

 

Saya tak tahu tentang Wahabi, Sunah, Syiah.

 

Selama bekerja di Indonesia.

Tidak ada pikiran tentang itu.

Sebagai muslim.

Saya salat, puasa, zakat, haji.

Ikut pengajian, zikir akbar.

 

Saya ke KSA untuk bekerja.

Saya lebih dulu.

Keluarga menyusul.

 

Selama tinggal di KSA,

Saya mulai merasa ada sesuatu.

Terkadang membuat saya heran.

Tentang hidup orang Arab Saudi.

 

Negara tandus diberkahi Allah.

Menjadi contoh dan bukti.

Kebenaran janji Allah.

 

1.      Orang Arab bodoh dan malas.

 

 

Saya melihat sendiri.

Betapa santai dan malas mereka.

 

Pukul 9.00 masuk kerja.

Pukul 10.00 sudah keluar kantor.

Minum kopi dulu.

Kerjaan lama selesainya.

 

Tapi saya heran.

Dalam malas dan santainya hidup mereka.

Saat Duha dan azan salat berkumandang.

Mereka bergegas ke Masjid.

Tidak ada kompromi.

 

Meskipun sedang rapat.

Atau mengerjakan sesuatu.

 

Tidak menawar.

Saat waktu salat tiba.

Semua  orang Arab menghilang.

Hanya 1 -2 pekerja tinggal di kantor.

Mereka bukan orang Arab.

 

Tapi orang India, Pakistan, dan Philipine.

 

Al-Quran surah At-Thalaq: 2-3.

 

“…Barang siapa bertakwa kepada Allah.

Niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga…”

 

Pekerjaan bukan yang utama buat mereka.

 

Mereka sangat yakin rezeki dari Allah.

Bekerja buat mereka.

Hanya menunggu waktu salat.

 

Arab Saudi.

Negeri gurun tandus dan kering.

Tetapi semua penduduknya kaya.

 

Hidup mereka sangat terjamin.

Meskipun tidak punya skill.

Pekerjaan biasa saja.

 

Tapi hidup mereka lebih baik.

 

Indonesia kaya minyak.

Ada emas, batubara, hutan, kayu, hujan, pertanian.

 

Tetapi orang Arab Saudi lebih kaya.

 

Hidupnya santai.

Dari mana dapat uang?

 

Kita di Indonesia.

Semua bekerja keras.

Untuk mendapat uang.

Malah ada yang azan Subuh.

Sudah berangkat.

Untuk mengejar rezeki.

 

Orang Arab Saudi.

Tidak harus berangkat Subuh.

Subuh waktunya salat.

 

Mereka tertawa.

Saat saya cerita di Jakarta.

Banyak orang jalan kerja.

Saat Subuh.

 

Mereka kita sebut malas.

Tapi mereka bertakwa.

 

Pemerintah bertakwa.

Menjalankan hukum syariah.

Rezeki bangsa banyak dan tak terduga.

 

Arab Saudi punya banyak minyak.

 

Yang menemukan orang Amerika.

Bukan orang  Arab.

 

Orang kafir susah payah cari minyak.

Muslim bertakwa menikmati hasilnya.

 

 

Kerajaan Arab.

Keluarga Saud sangat menghormati Ulama.

Pengelolaan uang diatur hukum syariah.

Ada Zakat.

Tapi TAK ada pajak.

 

Ada tunjangan untuk rakyat miskin.

 

Pembangunan Masjid Haram.

Makin mudah rakyat mendapat uang.

 

Arab Saudi sangat melindungi warga aslinya.

 

Gaji pegawai negeri.

Minimal 8.000 riyal.

(8.000 riyal x 3.500 rupiah= 28 juta rupiah).

 

Gaji guru biasa 56 juta rupiah.

 

Orang Arab menganggur digaji 3.000-4.000 riyal

(4.000 riyal x 3.500 rupiah = 14 juta rupiah).

 

Sebenarnya gajinya 1.500 riyal.

Tapi dipotong asuransi, dll.

 

Dia bisa bayar pembantu.

 

Dalam buku Satanic Finance.

Tulisan A Riawan Amin.

Mantan direktur bank Muammalat.

 

Bahwa Riba/interest/Bunga.

Berakibat orang bekerja lebih keras.

Untuk membayar bunga utang.

 

2.      Surga di Telapak Kaki Ibu!

 

Orang Arab bodoh.

Itu stigma saya dapat sebelumnya.

 

Poin ini juga membuat saya terbuka hati dan iman.

Maya mengenal rahasia hidup sunah.

 

Sebagai manajer.

Saya punyai beberapa staff, ada orang Yaman, India, Arab.

 

Saya ceritakan staf yang orang Arab.

Dia masih muda, tinggal bersama orang tuanya.

 

Suatu hari dia tidak masuk, tanpa kabar yang jelas.

Padahal saya perlu dia.

Kemudian saya telpon dia untuk menanyakan kenapa dia tidak masuk hari ini.

Dia bilang badan nya agak kurang sehat, tapi dia menjelaskan walaupun kurang sehat sebenarnya masih kuat untuk ke kantor.

So saya bilang kenapa gak ke kantor saja?

saya perlu kamu. Agak kesal juga saya mendengarnya (dasar Arab males).

Dengan sangat sopan tapi yakin dia menjawab: Tidak di izinkan oleh "ibunya".

 

WOW makin kesel saya, agak sedikit mengancam saya memaksa dia untuk masuk!

Dan ini jawaban anak Arab itu yang membuat saya terpana: "Malis Mudir" (Maaf Boss), saya lebih baik dipecat sama anda, daripada saya melawan keinginan ibu saya, beliau memaksa saya untuk istirahat dan tidak berangkat, buat apa kerja kalau tidak didoakan ibu saya!?

PLAK serasa ditampar muka saya.

 

Ummi is everything, ummi is the boss..

Hanya orang yang beriman tinggi yang meyakini sunnah dan hukum Allah yang berani bicara seperti ini, dia masih jauh lebih muda dari saya.

Allahu akbar, saya jadi ingat sama ibu saya, kalau kita di Indonesa, permintaan ibu seperti itu tidak akan kita anggap, malah kita akan memarahi ibu kita, atau protes atau menentangnya: "Kalo ibu larang, saya pasti dipecat dong bu atau semacamnya" .

 

Masya Allah. Anak muda Arab ini sangat yakin, bahwa ibunya, doa ibunya yang akan bisa menyelamatkan dia, bukan si Boss di kantor.

 

Kadang dari sudut pandang orang sekuler, menuruti keinginan ibu yang gak jelas itu, adalah suatu kebodohan, ya kebodohan, seperti bayangan saya terhadap anak Arab itu, bego banget sih?

 

Setelah sekian tahun saya menyadari, ternyata kebodohan yang fatal sebenarnya adalah melawan dan menyakiti ibu.

 

Banyak anak2 zaman sekarang yang hidupnya hancur, berantakan, karena melawan dan menyakiti ibunya, atau ibunya tidak mampu mendoakan anak2nya, karena buta agama. Di Arab, saya bisa melihat begitu besar bakti anak kepada ibunya, pada saat umrah, saya pernah melihat seorang laki2 yang mendorong ibunya dengan kursi roda melawan arus jalan orang yang ramai, laki2 itu dimarahi oleh orang2 yang lewat, tapi dia tetap tidak peduli, dia hanya ingin menuruti keinginan ibunya untuk didorong ke arah yang berlawanan. Demi seorang ibu, dia ikhlas dimarahi orang2, yang penting keinginan ibunya terpenuhi, Masya Allah.

 

👉3. Kotak Amal?

 

Di Indonesia, kalo kita shslat jum'at, atau ada majelis dll, pasti didedarkan sebuah kotak, kotak yang ada lubangnya seperti celengan, itulah kotak amal. Pertama kali saya jumatan di sebuah mesjid di Jeddah, saya juga berpikir akan mengalami hal yang sama, saya sudah menyiapkan beberapa lembar uang riyal untuk saya masukkan nantinya ke kotak amal. Setelah shalat Jum'at, saya baru sadar ternyata tidak ada kotak amal, padahal saya sudah niat sedekah. Saya clingak clinguk mencari kotak, tapi sama sekali tidak ada. Alhasil, saya bertanya kepada seorang jemaah Arab, saya mau sedekah ke mesjid, dia sambil tersenyum menjelaskan, gak perlu, masjid2 di sini sudah ditanggung operasionalnya oleh orang2 kaya Arab, mereka tidak perlu lagi meminta uang ke jemaah. Kalaupun ada malah masjid yang memberi uang kepada jemaah yang membutuhkan, jadi masjid di sana biasanya menjadi tempat mengadu dan tempat memohoh bantuan. Dan menurut mereka, untuk ukuran pekerja asing seperti kita, kita tidak diwajibkan bayar zakat, malah harusnya diberi infaq dan sedekah. Bayangkan, kita ini orang2 asing yang harus diberi sedekah, karena yang "berhak" memberi sedekah dan zakat adalah orang Arab si tuan rumah, wow...

 

Ulama-ulama pun, kehidupannya dijamin oleh pemerintah, tidak harus menerima dari jemaah, jadi tugas mereka penuh hanya untuk mendidik rakyat dan ummat untuk menjadi muslim yang sunnah dan syarii.

 

👉4. Alhamdulillah Kebanjiran dan Kecopetan

 

Orang Arab yang Aneh! Mungkin kita berpikir seperti itu. Salah satu ke-Ihsanan yang tinggi adalah menyikapi musibah dengan bersyukur (ini saya dapat dari salah satu Ustadz Sunnah di Jakarta baru2 ini). Saya benar2 mengalami hal di atas saat dulu waktu di Arab, dan belum menyadari ilmu ini. Saat itu saya ingat banjir besar di Jeddah tahun 2011 awal, beberapa rumah dan apartement terendam banjir, mobil2 terbawa arus, buat mereka ini sesuatu yang luar biasa. Salah satu orang Arab kenalan saya, rumahnya juga hancur terendam banjir, sebagai teman saya ingin menyampaikan keprihatinan saya. Yang saya heran dia hanya mengucapkan 'Alhamdulillah, Alhamdulillah', berulang ulang. Waktu saya berpikir apa mungkin dia menjadi stress ya? aneh juga...

 

Kejadian ke dua, saat istri saya mengalami musibah kecopetan. Karena yang hilang adalah surat2 penting, seperti ID-Card maka kami harus melaporkan ke Polisi. Setelah membuat laporan di hadapan Kepala Polisi tersebut hanya mengatakan: 'Alhamdulillah, Alhamdulillah'. Saya masih belum mengerti apa maksudnya, istri saya juga, dia menjadi kesal karena kita mendapat musibah ko dia malah bilang Alhamdulillah... Ya begitulah, cara2 islami orang Arab dalam mensikapi musibah. Mereka selalu menunjukan dengan rasa syukur bukan minta dikasihani dan berlarut larut dalam kesedihan.

 

👉5. Doa untuk Jenazah

 

Beberapa kali saya mendatangi kerabat yng meninggal di Arab, pernah orang Indonesia, pernah juga orang Arab. Jarang sekali saya dapati, ada jenazah disemayamkan di rumah, prosesi pemandian, pengkafanan tidak dilakukan dirumah/apartemen. Tapi ditempat khusus. kemudian langsung di bawa ke masjid untuk dishalatkan, lalu dimakamkan. Untuk beberapa orang Arab yg khusus, ada yang sengaja dibawa ke Masjidil Haram untuk dishalatkan di sana. Kebetulan ada orang tua pemilik perusahaan tempat saya bekerja meninggal dan kami turut pergi ke Mekkah untuk menshalatkan orang tua beliau di Masjidil Haram. Pada waktu shalat, ternyata ada beberapa jenazah lain yang akan dishalatkan juga didepan ka'bah. Yang menarik pada waktu jenazah akau diletakkan di depan Ka'bah, ratusan jemaah berebutan untuk mengusung jenazah2 tersebut, kita tidak mengenal siapa mereka, dan merekapun tidak mengenal siapa jenazah yang mereka usung.

 

Saya merasa agak aneh, saya pikir mereka bagian dari keluarga, ternyata tidak. Mereka berebutan satu sama lain untuk memegang tandu jenazah untuk dibawa ke depan Ka'bah. Setelah saya tanyakan mengapa seperti itu, teman saya menjelaskan, pahala mengusung jenazah itu sangat besar apalagi kalau jenazah orang mulia dan ini kita berada di Masjid Haram, pahalanya akan dilipatkan lebih besar lagi. (Ini yang tidak ada di indonesia, kalau perlu kita bayar orang untuk mengusung jenazah keluarga kita, soalnya berat).

 

Satu hal lagi yang menarik pada prosesi pemakaman, setelah jenazah dikuburkan, jemaah diperkenankan berdoa, tetapi mereka menekankan dengan tegas, berdoa menghadap kiblat, tidak menghadap ke kuburan. Jadi semua orang yang ada di kuburan, berdiri di tempat masing2, berdoa menghadap kiblat, tidak seperti di Indonesia, kita berdoa disekeliling kuburan mayit. Mereka sangat mengingatkan hal ini, terkait dengan kemungkinan adanya unsur syirik, kalau berdoa menghadap kuburan. Subhanallah...

 

👉6. Kesetaraan Gender, Family Country

 

Hak-hak perempuan sangat rendah di Saudi Arabia, itu yang sering kita dengar. Termasuk pemahaman saya juga saat itu, karena di Saudi, wanita tidak boleh menyetir, tidak boleh ke kuburan, dan lain-lain. Hal itu pulalah yang dibesar-besarkan oleh media barat dan pembela HAM. Padahal kalau mau dipahami lebih dalam, mengapa mereka memperlakukan seperti itu?

 

Iya, sejatinya karena perempuan adalah mahluk "Mulia", yang harus dilindungi, dilayani, didahulukan, fan dihormati. Sebagaiman perempuan sebenarnya. Mereka tidak perlu bekerja mencari nafkah (janda2 disantuni pemerintah), tidak perlu antri, kalau ada perempuan mereka didulukan, yang laki2 harus ngalah.

 

*Beberapa Pengalaman Terkait Masalah ini:

 

6•1. Pintu Mall yang utama hanya boleh dimasuki oleh perempuan dan keluarga, untuk single laki2 tidak boleh lewat pintu utama, harus lewat pintu samping yang jauuh;

 

6•2. Dalam urusan antri, golongan yang paling sial adalah para lelaki, mereka harus mengalah dan mundur ke belakang kalo ada perempuan, dalam beberapa situasi biasanya ada antrian khusus perempuan, dan biasanya mereka dilayani lebih cepat di bandingkan antrian laki-laki. Makanya kalo di MacDonald, Al-Baik, saya biasanya ajak istri saya, biar dia saja yang antri;

 

6•3. Dalam situasi apapun, perempuan selalu dibenarkan, walaupun mungkin membuat kesalahan, kalau ada masalah atau apapun, yang akan diminta tanggung jawab adalah laki-laki. Saya pernah melihat, seorang perempuan menyebrang sembarangan dan mendadak, menyebabkan mobil yang lewat menginjak rem sekuat2 nya, sehingga hampir terjadi kecelakaan, tetap polisi tidak akan menyalahkan perempuan; dan

 

6•4. Perempuan dan keluarga adalah segalanya. Kalau kita bepergian, kalo di Indonesia, perempuan dan lelaki dalam satu mobil tidak akan menjadi masalah, beda di Saudi Arabia. Kalian akan dituduh zina, kecuali bisa membuktikan anda suami istri. Beda ceritanya kalo anda berdua di mobil dan di dalamnya ada anak2, berarti anda adalah keluarga, untuk keluarga siapapun tidak bisa/berani menganggu, baik polisi, keamanan, keluarga selalu diutamakan. Mereka didahulukan di mana saja, di restoran ada tempat untuk Family/Women dan Man (mereka dipisah antara Bujangan, family/women). Buat yang masih bujangan, harus siap mental untuk dikebelangkangkan, dipinggirkan, dan dicurigai. Makanya cepat nikah.

 

👉7. Tingkat Keamanan yang Tinggi;

 

Saudi Arabia, walaupun terdapat jutaan pekerja Asing, dari tukang sampah sampai direktur. Pemerintahnya sangat melindungi dan mendahulukan rakyatnya daripada kita para pendatang ini. Dalam beberapa urusan administrasi kependudukan, antrian akan selalu dibedakan antara orang asing dan warga negara Arab dan antrian penduduk Arab asli akan didahulukan. (Beda dengan indonesia, Asing dan Aseng seperti China2 dan Bule kaya diduluin, pribumi ngalah).

 

Belum lagi mengenai ktp untuk orang Asing (Iqamah), Saudi Arabia memiliki system online yang canggih untuk membuat orang asing tidak berkutik dan macam2, karena data iqamah kita langsung online ke data biometrik di imigrasi (sidik jari, kornea mata) dan apabila kita bikin SIM, data akan terhubung langsung. Saya ada contoh, teman saya orang India, dia pernah melakukan pelanggaran lalu lintas dan kena tilang, tapi tilangnya dia tidak bayar2. Pada saat dia ingin cuti pulang ke negaranya, di imigrasi tidak dikasih keluar, dia harus bayar denda 2000 riyal, karena data tilangnya muncul di imigrasi. Itu baru data pelanggaran lalu-lintas, lalu bagaimana dengan data pelanggaran hukum lainnya, spt berkelahi, mencuri, dll,  pasti tercatat secara online. Kalau sudah berat, biasanya orang asing sudah tidak bisa masuk lagi ke Saudi, dan data orang ini juga bisa dicek di seluruh negara2 teluk, karena sistem informasi mereka saling terhubung. Walaupun mengganti nama di passport, tetap bisa dilacak dari sidik jarinya.

 

Contoh berikutnya adalah saya sendiri, waktu proses pembuatan SIM mobil di Saudi Arabia, setelah mengikut testing, pada waktu pembuatan SIM tidak ada proses foto, jadi saya berpikir di SIM itu tidak ada fotonya. Setelah SIM nya jadi, saya liat ada foto saya, saya heran kapan saya fotonya? Setelah saya amati dengan seksama, foto itu adalah foto saya waktu masuk pertama kali ke Arab Saudi, foto itu dibuat di imigrasi, jadi saya berkesimpulan data imgrasi saya langsung terhubung ke data SIM saya.

 

Bandingkan dengan indonesia, orang asing bisa bebas melakukan apasaja, menipu, mabok, buka warung, jualan narkoba, tanpa ada catatan di imigrasi, mereka bisa bebas kabur begitu saja, dan masuk lagi tanpa hambatan, apalagi sekarang banyak juga yang bisa bikin ktp palsu..

 

*Tidak Ada Gading yang Retak!

 

Sebaik2nya sesuatu pasti ada kurangnya juga, di sana juga ada Abu Lahab dan Abu Jahal, di samping ada orang2 baik hati. Ada polisi korup, ada tukang tipu, samalah dengan Indonesia atau negara lainnya. Jadi saya anggap, kalau suatu kejelekan atau aib itu bisa terjadi dimana saja.

 

Cerita ini saya tulis bukan untuk menjadi ajang perdebatan, tetapi saya berharap menjadi sumber inspirasi betapa negara yang berdasarkan Syariat Islam murni adalah tempat terbaik sesuai janji Allah.

 

Tentunya tidak lepas dari keterbatasan ilmu dan wawasan, semua ini murni pengalaman pribadi dan tidak untuk merendahkan atau menjelek2an siapapun. Dan saya mohon maaf sebesar2 nya kalau ada kesalahan kata2.

 

#Semoga menjadi bahan pencerahan buat yang membacanya, seperti apakah sebenarnya KSA itu.

 

(Sumber Ridwan)

 (Pernah tinggal dan bekerja di KSA).

0 comments:

Post a Comment