RAKYAT
SENANG JIKA GRATIS SAMPAI HALAMAN BOROBUDUR
Harga
Tiket Candi Borobudur Tahun 2075
Kategori
1: sampai anak tangga bawah Rp 50.000
Kategori
2: naik sampai bagian 1 Rp 750.000
Kategori
3: naik sampai bagian 2 Rp 7.500.000
Kategori
4: naik sampai bagian 3 Rp 75.000.000, dan wajib ganteng serta cantik.
Selamat
datang di sistem 'kasta' baru!
Saat
manusia dikasih tingkatan.
Sesuai
duit yg mereka punya.
Kamu
kasta rendah?
Sana,
foto2 saja di bawah sana.
Kejam
sekali, Kawan.
Padahal,
yang bikin Borobudur siapa.
Yang
mungut duit kok kamu?
Dengan
alasan banyak banget.
Nah,
jika kamu bilang Borobudur ini nanti ambruk.
Kamu
tutup saja dari tingkat pertama.
Semua
pengunjung cukup sampai di sana.
Adil.
Semua
kena peraturan.
Kalau adil, semua akan baik2 saja.
Selesai.
Berhentilah
bersilat lidah.
Sok
peduli kelestarian.
Tapi
kamu pasang tiket mahal.
Kalau
soal membatasi yg naik.
Waduh,
itu lebih mudah lagi.
Mudaaah
banget.
Bukan
dgn kamu kasih tiket mahal.
Buanyak
caranya.
Dari
dulu, lokasi wisata di Indonesia itu selalu begini.
Ini
bahkan belum ngomongin soal kebijakan lain.
Mulai
wajib guide, sewa ini, sewa itu, dll.
Duh,
Gusti, kamu2 itu pernah nggak sih ke tempat wisata di LN?
Sekali
lagi, jika Borobudur ini kamu yg bangun, terserahlah.
TAPI
kamu itu cuma disuruh merawat.
Dan
digaji pula lewat negara, BUMN.
Kenapa
sih kamu nggak bikin happy rakyat?
Kamu
bebaskan tiket sampai halaman Borobudur.
Gratis.
Tutup
sampai di sana.
Silahkan
foto2.
Borobudurnya
aman, rakyat senang.
Mulailah
era baru.
Yaitu kalian
mulai bikin senang rakyat.
Biaya
perawatan?
Itu sih
kecil.
Subsidi
BBM, listrik bisa 400 trilyun.
Ngasih
duit buat perawatan Borobudur kok susah.
Atau
kamu kelola dgn baik itu halaman Borobudur.
Tanah2
sekitar candi.
Bisa
jadi sumber dana.
Pantai2
di negara maju itu.
Cukup
dari pajak dari restoran, hotel, dll.
Yg ada
di pantai tsb.
Bisa
makmur kok.
Pantainya
gratis.
Kenapa
nggak bisa begini coba?
Ayo
direnungkan.
Mulailah
era baru.
Era saat
kamu benar2 memihak wong cilik.
Karena
sungguh.
Borobudur
itu bukan kamu yg bangun.
*Tere
Liye
0 comments:
Post a Comment