ANIES BASWEDAN TERUS
DISERANG TAPI MAKIN MANIS
Meski Diserang.
Langkah Anies Makin
Manis
Bagi relawan Anies.
Langkah Anies.
Yang makin manis.
Harus diimbangi kecerdasan politik.
Kecerdasan dalam menghadapi
serangan liar.
Yaitu dengan cara yang baik.
Dengan menyajikan fakta dan data.
Tentu tidak emosional.
Dan tak kasar
Seperti cara kotor.
Yang mereka lakukan.
Anies Baswedan.
Selalu melakukan kerja terukur dan pasti.
Anies mampu membuktikan.
Apa yang terkadang.
Menurut orang.
Tidak mungkin.
Anies Baswedan membuktikan.
Semua mungkin.
Semua bisa dilaksanakan.
Karena cara kerjanya.
Memang terencana dan terukur.
Anies Baswedan.
Menuliskan apa yang
dikerjakan.
Dan mengerjakan apa
yang ditulis.
Sehingga apa yang
dilakukan Anies Baswedan.
Bukan mendadak.
Atau tanpa rencana.
Anies Baswedan.
Melakukan semua
dengan:
1.
Terencana.
2.
Terkonsep.
3.
Terukur.
4.
Bisa dilaksanakan.
Cara kerja Anies
Baswedan.
Yang terukur dan terkonsep.
Membuat pembenci
Anies Baswedan.
Makin meradang dan meregang.
Para pembenci Anies
Baswedan.
Yaitu sisa sisa laskar.
Yang kalah pada Pilgub DKI Jakarta.
Mereka menebar
politik identitas.
Tapi kini jarang
menebar fitnah.
Secara telanjang.
Bahkan menghalalkan
segala cara.
Mewujudkan janji politiknya.
Secara hattrick.
Membuat para buzzer.
Yang dibiayai pejabat kotor istana.
Dan oligarki.
Makin jalang meradang.
Suksesnya Formula E.
Seharusnya seluruh masyarakat Indonesia bangga.
Tapi tidak bagi mereka.
Karena jelas.
1.
Para buzzer.
2.
Pejabat kotor istana.
3.
Oligarki.
Tidak cinta terhadap Indonesia.
Mereka hanya pura-pura cinta NKRI.
Tapi tujuannya jelas.
Mereka menjarah.
Dan menjual kekayaan Indonesia.
Ke asing dan oligarki.
Tak membuat mereka bangga.
Karena mereka memang tugasnya.
Untuk menyerang.
Da menjatuhkan Anies Baswedan.
Dengan fitnah keji.
Melakukan dengan cara telanjang.
Tapi mereka aman-aman saja .
Tidak tersentuh hukum.
Padahal hukum kita sudah mengaturnya.
Dalam UU ITE.
Yang terbaru.
Setelah masyarakat
Indonesia.
Berdecak kagum.
Atas suksesnya Formula
E.
Tiba-tiba secara
sistematis.
Upaya menjatuhkan
Anies Baswedan.
Berlangsung
berturut-turut dan masif.
Serta mendapat
pengawalan.
Aksi dukungan palsu.
Terhadap Anies
Baswedan.
Dilakukan kelompok mengaku
FPI Reborn.
Tak lebih upaya.
Untuk menjatuhkan
reputasi Anies Baswedan.
Yang makin baik dan
meningkat.
Seolah-olah.
Anies Baswedan.
Bagian dari kelompok.
Yang selama ini
dituduh.
Yaitu kelompok:
1.
Garis keras.
2.
Kelompok radikal.
3.
Kelompok intoleran.
Tapi sayang operasi
mereka.
Gagal total.
Karena dilakukan tidak
profesional.
Dan menghalalkan
segala cara.
Ada dugaan.
Operasi intelijen.
Untuk menjatuhkan
Anies Baswedan.
Sudah bisa ditebak.
Tentu ini dilakukan.
Oleh kelompok.
Yang selama ini
terancam.
Dengan gerakan
dukungan.
Terhadap Anies
Baswedan.
Belum selesai.
Soal dukungan abal abal.
Dari kelompok FPI
Reborn.
Yang dibiayai oleh
kelompok.
Yang merasa terancam.
Dengan Anies
Baswedan.
Muncul kembali
dukungan.
Yang disebut Majelis
Sang Presiden.
Kelompok ini.
Menggelar acara
deklarasi.
Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres)
2024.
Mereka mengaku terdiri
atas kelompok:
1.
Eks HTI.
2.
Eks napiter.
3.
Eks FPI.
Ini bisa disebut
seperti tadi.
Bapak ini dari eks
napiter.
Saya sendiri dari
eks HTI.
Ada simpatisan FPI.
Tapi bukan mewakili.
Mereka
perseorangan,” ujar pria.
Dia mengaku sebagai
eks anggota FPI.
Alif Akbar.
Di wilayah Pancoran.
Jakarta Selatan.
Rabu (8/6/2022).
Tak lama setelah
dukungan palsu dan fitnah itu.
Muncul aktor.
Yang selama ini
memang aktif ditugaskan.
Untuk
mendiskreditkan Anies.
Unggahan Eko
Kuntadhi.
Dan gerombolannya.
Ramai mewarnai media
sosial.
Langkah Anies
Baswedan.
Yang makin manis.
Dalam membangun
kepercayaan masyarakat Indonesia.
Ternyata membuat
mereka kalap.
Dan makin beringas.
Demokrasi kita
ternodai.
Oleh ulah segelintir
pencari nafkah.
Yang dipiara oleh
pejabat kotor dan oligarki.
Pengkhianat Reformasi.
Sudah bisa ditebak.
Mereka bekerja untuk siapa.
Karena foto mereka jelas beredar di media social.
Tentu bagian dari oligarki.
Yang akan menjarah lbu Pertiwi.
Tentu akan makin
liar.
Dan menghalalkan
segala cara.
Sehingga butuh
energi kuat dan terukur.
Dalam menghadapi
mereka.
Bagi relawan Anies
Baswedan.
Langkah Anies yang makin
manis.
Harus diimbangi kecerdasan
politik.
Yaitu kecerdasan.
Dalam menghadapi
serangan liar.
Dijawab dengan cara baik.
Yaitu menyajikan
fakta dan data.
Tidak emosional dan tak
kasar.
Seperti cara kotor
yang mereka lakukan.
Relawan Anies harus makin
sigap.
Dan tidak mudah
terpancing.
Oleh serangan mereka.
Ingat ucapan Anies Baswedan.
Dalam menghadapi
serangan lawan politiknya.
“Saya tahu.
Bahwa apa yang saya
lakukan.
Tidak bisa memuaskan
semua.
Saya hanya mau
menjawab.
Apa yang disampaikan.
Secara konsep dan
data.
Jika hanya asumsi
dan fitnah.
Maka biarlah itu
dilakukan.
Karena dengan cara
itu.
Mereka bisa mendapat
makan,” kata Anies suatu ketika.
Hari-hari esok.
Seiring dengan
meningkatnya popularitas.
Dan elektabilitas
Anies Baswedan.
Tentu fitnah dan
serangan.
Terhadap Anies Baswedan.
Makin masif.
Tidak hanya caranya.
Tapi konten pesan.
Yang disampaikan makin
gencar dikampanyekan.
Yaitu mereka akan
memberi pesan.
Bahwa Anies Baswedan.
Didukung kelompok:
1.
Garis keras.
2.
Intoleran.
Dengan narasi
fitnah.
Bagi relawan Anies
Baswedan.
Menjawab mereka.
Dengan data dan
prestasi.
Yang dilakukan oleh
Anies Baswedan.
Akan lebih elegan
dan simpatik.
Membuat Anies Baswedan.
Sebagai pilihan
presiden.
Yang ada di hati
rakyat.
Sehingga dibutuhkan.
Untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas.
Anies Baswedan.
Di tengah serangan kotor para buzzer.
Yaitu relawan Anies Baswedan.
Melakukan gerakan simpatik membantu rakyat.
Tidak harus besar.
Meskipun kecil.
Harus dijalankan.
Secara terkonsep, terukur dan berkelanjutan.
Semoga saja Anies makin manis.
Di tengah ketakutan.
Dan kecemasan para buzzer.
Yang menangis.
Surabaya, 9 Juni
2022
Isa Ansori, Kolumnis
0 comments:
Post a Comment