ISLAM TIDAK MUNGKIN SALAH
Oleh Drs HM Yusron Hadi, MM
Yang datang dari Islam.
Pasti tak akan menyengsarakan, tak menyusahkan,
tak memecah belah.
Dan tak membinasakan.
Sebab Islam diturunkan oleh Allah Yang
Maha Baik.
Maka apa pun yang jelek.
Tak bisa dinisbatkan pada Islam.
Sebab sama saja.
Hal itu menuduh Allah.
Menurunkan sesuatu yang tidak baik.
Dan merusak.
Naudzubillahi.
Justru Islam saat diterapkan.
Akan menyatukan yang tercerai.
Melembutkan yang keras.
Mengganti benci dengan cinta.
Mengubah perilaku keji.
Menjadi akhlak mulia.
JaKfar bin Abu Thalib.
Menjawab tuduhan Amru bin Ash.
Wakil Quraisy.
Yang saat itu belum Muslim.
Di depan Raja Habasyah Najashi.
Dan itu pula yang terjadi dengan saya.
Islam menyelamatkan saya.
Membuat saya menjadi manusia.
Yang jauh lebih baik.
Memberi arti dalam hidup dan mati.
Saya dulu.
Tak rasa sayang pada orang tua.
Sangat individu.
Tak peduli pada lingkungan.
Menilai segala hal.
Dari sudut pandang dunia.
Sangat sekuler
Tapi saat mendapat Islam.
Saya mulai belajar mencintai orang tua.
Dan
manusia lain.
Merasa peduli pada kesulitan orang lain.
Dan ingin berbuat sesuatu.
Untuk memberi kebaikan
Alhamdulillah, sebab saya merasa betapa
berarti Islam bagi saya, karena itulah saya ingin yg lain juga menegetahui
indah dan hebatnya, dahsyat dan sempurnanya
Apa pun yang datang dari Islam.
Tak pernah salah.
Jika ada yang salah.
Karena belum penuh menerapkan Islam.
Islam diturunkan.
Sebagai solusi bagi manusia
Islam pernah diterapkan secara penuh.
Selama hampir 1.300 tahun.
Saat itu kaum Muslim.
Berjaya di dunia.
Dan memberi kontribusi maksimal.
Pada masa itu.
Contoh Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin.
Dilanjutkan oleh para khalifah.
Dari Umayah, Abbasiyah.
Sampai Usmaniyah.
Hingga runtuhnya.
Pada tahun 1924
Yang perlu kita pastikan.
Apakah yang kita perjuangkan.
Benar berdasar Al-Quran dan Sunah.
Ucapan manusia.
Tak terlalu penting bagi kita.
Jika sudah punya dasar argument.
Dari Al-Quran dan Sunah.
Maka tuduhan apa pun.
Bisa diabaikan.
Tunjukkan saja.
Bukti amal dakwah.
Dengan akhlak baik .
(Oleh: Ust. Felix Siauw)
0 comments:
Post a Comment