HIKMAH EMAS DAN SUTERA HARAM BAGI PRIA
Oleh:Drs.H.M.
Yusron Hadi, M.M
Hikmah haramnya emas dan sutera bagi pria
Islam sebagai agama perjuangan dan kekuatan
ingin melindungi sifat keperwiraan lelaki.
Dari segala macam bentuk kelemahan,
kejatuhan dan kemerosotan.
Allah memberi keistimewaan anggota tubuh
lelaki berbeda dengan wanita.
Lelaki tidak layak meniru wanita ayu yang
melebihkan pakaiannya sampai ke tanah.
Dan suka bermegahan dengan perhiasan dan pakaian.
Juga ada tujuan sosialnya.
Haramnya emas dan sutera bagi lelaki adalah
bagian program Islam memberantas hidup mewah.
Hidup mewah dalam pandangan Al-Quran tanda kemerosotan
yang bisa menghancurkan umat.
Hidup bermewah-mewah adalah manifestasi
kejahatan sosial.
Sekelompok kecil manusia bermewah-mewah atas
biaya banyak orang miskin lagi papa.
Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 16.
وَإِذَا
أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا
فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
Dan jika Kami hendak
membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah
di negeri itu (agar menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam
negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan
Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 34.
وَمَا أَرْسَلْنَا
فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ
بِهِ كَافِرُونَ
Dan Kami tidak mengutus kepada suatu
negeri seorang pemberi peringatan pun, melainkan orang yang hidup mewah di
negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus
untuk menyampaikannya".
Untuk menerapkan jiwa Al-Quran, Rasulullah mengharamkan
kemewahan dengan segala bentuknya bagi
umat lslam.
Misalnya, haramnya emas dan sutera bagi laki-laki.
Juga haramnya menggunakan bejana emas dan
perak.
Dalam ekonomi, emas adalah standar uang
internasional.
Sehingga tidak patut dipakai untuk bejana.
Hikmah dibolehkan
untuk kaum wanita
Hal itu untuk memenuhi naluri perasaan
wanita.
Sesuai fitrah wanita yang cenderung suka
berhias.
Tetapi dengan syarat tidak berhias untuk menarik
syahwat pria lain.
Rasulullah bersabda,
"Jika wanita memakai wangi-wangian
melewati kaum lelaki agar tercium baunya.
Maka wanita itu dianggap berzina.
Tiap-tiap mata ada zinanya."
Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 31.
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ
يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ
زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ
جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ
آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ
بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي
أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ
التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ
يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ
لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا
أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Katakan kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka,
atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang beriman supaya kamu beruntung.
Daftar
Pustaka.
1. Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi.
Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT.
Bina Ilmu, 1993.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an
Ver 3.2
3. Tafsirq.com online.

0 comments:
Post a Comment