WAJAR DAN BOLEH BEDA PENDAPAT
DI NEGARA DEMOKRASI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Membawa Politik
Gagasan.
Anies Baseedan.
Sang Juru Selamat
Demokrasi.
Anies Baswedan.
Membawa politik gagasan.
Yaitu upaya antitesa.
Atau sintesa.
Terhadap politik otoritarian.
Dan liberal.
Politik gagasan.
Bukan hal baru.
Politik gagasan.
Yaitu politik yang dianut.
Oleh para pendiri bangsa.
Merujuk perdebatan sidang BPUPKI.
Sepakat dasar negara Pancasila.
Konon dalam sidang
itu.
Ada perbedaan tajam.
Yaitu:
Kelompok Islam.
Ingin dasar negara Pancasila.
Merujuk Piagam Jakarta.
1)
Kelompok Nasionalis, Kristen, dan Komunis.
Ingin negara Pancasila.
Tanpa 7 kata.
Dalam Piagam Jakarta.
Meskipun perbedaan
ideologi tajam.
Tapi mereka membuka
ruang.
Untuk kepentingan lebih
besar.
Yaitu negara Republik
Indonesia.
Yang merdeka dan
berdaulat.
Agar rakyat sejahtera.
Gagasan membangun
Indonesia ke depan.
Jadi titik temu.
Dari berbagai
kepentingan.
Politik gagasan.
Yaitu sikap politik pendiri bangsa.
Politik gagasan.
Yaitu gaya politik.
Menghidupkan demokrasi.
Agar berjalan baik.
Anies Baswedan.
Memakai politik
gagasan.
Yaitu upaya antitesa.
Dan sintesa.
Terhadap praktik
politik:
1)
Otoritarian.
2)
Liberal.
Pada zaman:
1)
Orde Lama.
2)
Orde Baru.
3)
Pascareformasi.
Dalam perjalanannya.
Banyak tergoda.
Politik membunuh demokrasi.
Levitsky dan Ziblat.
Menyebut matinya
demokrasi.
Tanda matinya
demokrasi.
Selama pemerintahan
Jokowi.
Terlihat makin jelas.
Misalnya:
1)
Tak ada ruang perbedaan.
2)
Pemerintah selalu benar.
3)
Siapa pun berbeda dengan rezim.
Dicari cara untuk dibungkam.
Dan kriminalisasi.
Anies Baswedan.
Dalam 5 tahun memimpin
Jakarta.
Seolah jadi praktik
antitesa.
Cara berdemokrasi.
Yang dilakukan pemerintahan
Jokowi.
Anies Baswedan.
Mampu menciptakan
sintesa.
Praktik demokrasi sehat.
Dengan gagasan ruang
ketiga.
Anies Baswedan.
Memberi ruang dan
kesempatan.
Untuk semua golongan.
Agar bisa bertemu.
Tanpa bedakan suku,
ras, dan agama.
BOTI.
Bantuan Operasional
Tempat lbadah.
Contoh jelas.
Bisa dilihat dan
dirasakan.
Oleh semua orang.
Anies Baswedan.
Membangun:
1)
Politik bermartabat.
2)
Politik sehat.
3)
Politik etika.
Hindari memberi label.
Jangan menuduh lawan
politik.
Sebagai:
1)
Intoleran.
2)
Radikal.
3)
Politik idenititas.
4)
Dan sejenisnya.
Tapi tanpa dasar yang jelas.
Sesuai semangat
restorasi partai NasDem.
Yaitu semangat
memperbaiki politik.
Agar sehat.
Dan berpihak pada
rakyat.
Sebagai manusia
Indonesia.
Yang cinta Indonesia.
Sangat setuju.
Dengan tawaran Anies.
Yaitu:
1)
Politik gagasan.
2)
Politik mempersatukan.
3)
Politik tidak membedakan.
4)
Politik memberi ruang pada semua.
Untuk mendapat hak
dan menjalankan kewajibannya.
Semoga perjuangan.
Memperbaiki
Indonesia.
Dengan politik
gagasan.
Akan jadi virus baik.
Bagi bangsa
Indonesia.
Dan seluruh rakyat
Indonesia.
(sumber Isa Ansori)
0 comments:
Post a Comment