RENUNGAN UMUR SEWIDAK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Orang yang sudah berumur 50 tahun, dalam
bahasa Jawa dikatakan umurnya “seket”.
Kata “seket” dapat bermakna “seneng
kethuan” (senang memakai kopiah).
Kopiah adalah peci yang biasa dipakai
orang Islam waktu salat.
Kopiah dikenakan pada bagian tubuh di
atas leher, yaitu di kepala.
Kepala
adalah bagian terpenting tubuh manusia.
Hal
ini dapat diartikan orang yang mengenakan kopiah di kepalanya sudah merasa
mencapai usia tertinggi dalam hidupnya.
Dan
sudah mendekati babak final dalam hidupnya.
Orang
yang berumur 60 tahun dalam bahasa Jawa dikatakan umurnya “sewidak”.
Kata
“sewidak” bisa diartikan sekarate wis cedak.
Artinya:
1.
Ajalnya
sudah dekat.
2.
Hidupnya
hampir mendekati “game over”.
3.
Kisah
perjalanan hidupnya hampir tamat.
Umur
63 tahun (sewidak telu) dapat diartikan “sekarate wis cedak kate lunas umure”.
Artinya
ajalnya sudah dekat dan cerita hidupnya hampir selesai.
Dahulu
manusia tidak ada di dunia ini, sekarang ada, dan nanti pasti kita tidak ada
lagi di dunia ini.
Manusia
dapat diibaratkan munculnya rembulan pada malam hari.
Munculnya
rembulan mulai dari bulan sabit, membesar sampai purnama, mengecil lagi, dan
akhirnya terus menghilang.
Para
ulama memberi saran kepada semua orang yang sudah berumur 50 tahun.
Apalagi
yang sudah mencapai 60 tahun dan sesudahnya.
Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 37.
وَهُمْ
يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي
كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ
وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ
Mereka berteriak di dalam neraka, “Ya
Tuhan kami, keluarkan kami niscaya kami akan mengerjakan amal saleh, berbeda
dengan yang sudah kami kerjakan”. Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam
masa yang cukup untuk berpikir, bagi orang yang mau berpikir dan (apakah tidak)
datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakan (azab Kami) dan tidak ada
seorang penolong punbagi orang-orang yang zalim.”
Rasulullah
bersabda,“Allah tidak menerima alasan apa pun, untuk orang yang dipanjangkan
umurnya melebihi 50 tahun.”
Para
ulama berkata,
”Orang
yg dipanjangkan umurnya oleh Allah sampai mencapai 50 tahun lebih, tidak diterima lagi alasan atau
dalih apa pun.
Karena
50 tahun adalah usia yang dekat dengan kematian.
Serta
kesempatan terakhir untuk memperbanyak tobat, beribadah dengan khusyuk, dan
bersiap kembali kepada Allah.”
Para
ulama berkata.
1.
Berarti
sudah 50 tahun kamu berjalan menuju Tuhanmu.
2.
Sekarang
hampir sampai ke tujuan, kerjakan yang terbaik dalam sisa umurmu.
3.
Semoga
Allah akan mengampuni semua dosa dan keslahan yang lampau.
4.
Tetapi,
jika engkau masih berbuat dosa di umur tuamu, kamu pasti dihukum berat akibat
dosa dan kesalahan masa lalu sampai sekarang.
Gus
Dur melontarkan humor,”Semua orang yang sudah berumur 63 tahun, sudah sah untuk
mati.”
Nabi
Muhammad wafat usia 63 tahun.
Mari
kita anggap umur yang panjang adalah bonus dan kesempatan dari Allah untuk
berbuat kebaikan. Pesan para ulama untuk semua orang yang berumur 50 tahun ke
atas.
Agar
memperbanyak doa mengharapkan keridaan Allah.
Selalu
berdoa agar hidup kita berakhir “husnulkhatimah”(akhir
hayat yang baik dari seseorang).
Mari
kita selalu berusaha menambah ilmu agama, berdakwah, berbuat kebaikan, memperbanyak
mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.
Mari
kita menyiapkan pesan dan wasiat serta melakukan pembagian harta kekayaan untuk
semua anak kita, agar mereka tetap rukun selamanya.
Mari
kita memperbanyak menjalin hubungan silaturahmi dan merekatkan hubungan yang pernah
renggang.
Dan
mohon maaf dan berbuat baik kepada semua orang yang pernah dizalimi serta meningkatkan
amal kebaikan.
Mari
memperbanyak amal jariah yang dapat terus memberi pahala setelah kita meninggal.
Mari
kita memaafkan semua kesalahan, kekhilafan, dan kekeliruan orang lain kepada
kita, sebesar apa pun kesalahan itu.
Menyelesaikan
semua utang piutang yang masih ada dan jangan membuat utang baru meskipun untuk
menolong orang lain.
Jangan
banyak bersenda gurau, bercanda, berkelakar, berolok-olok, dan berdebat yang
tidal berguna.
Jangan
terjebak dalam hal-hal yang tidak bermanfaat untuk akhirat.Jangan berlebihan dalam
berhias, bersolek, dan kita berpakaian sederhana saja.
Jangan
berlebihan makan, minum, dan berbelanja sesuatu yg kurang diperlukan untuk
mendukung amal kebaikan.
Jangan
berteman dan berkumpul dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal
kebaikan.
Jangan
banyak berjalan, melancong, dan berkeliling yang tidak bermanfaat untuk mendekatkan diri kepada kehidupan akhirat.
Jangan
mudah gelisah, berkeluh kesah, kecewa, sebal, mendongkol, dan kesal dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.
Mari
kita selalu bersyukur dan sabar dalam menghadapi masalah apa pun.
Mari
kita selalu berpikiran positif dalam menjalani kehidupan.
Mari
kita berhenti dari semua perbuatan maksiat, sekarang juga!
Berhenti
memandang yg sesuatu tidak halal dan tidak baik.
Berhenti
dari mengambil barang dan sesuatu yg bukan hak kita.
Mari
kita berhenti mengosumsi makanan yg tidak baik dan yg tidak halal.
Berhenti
dari gibah, membicarakan keburukan orang lain, bergunjing, menfitnah, dan menyakiti
hati orang lain.
Berhenti
dari mendengarkan sesuatu yang haram, dan yang tidak bermanfaat.
Mari
kita selalu berbaik sangka kepada Allah atas segala yg terjadi dan menimpa kita.
1.
Selalu
beristigfar, mohon ampun kepada Allah, bertobat atas semua kesalahan yang
pernah dilakukan.
Selalu
berdoa untuk diri sendiri, anak cucu, keluarga, orang tua, dan semua orang
beriman dalam setiap saat dan waktu.
Semoga
kita semua berakhir dengan husnulkhatimah (akhir kehidupan yang baik).
Semoga
kita dapat mendapat kesejahteraan serta kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Amin.
Daftar Pustaka
1.
Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
3.
Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
5.
Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment