Saturday, June 19, 2021

9994. HUKUMNYA SALAT SAMBIL MELIHAT MUSHAF AL-QURAN

 







HUKUMNYA SALAT SAMBIL MELIHAT MUSHAF AL-QURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Para ulama berbeda pendapat tentang hukumnya salat sambil melihat mushaf Al-Quran.

 

1.              Melarang.

2.              Membencinya.

3.              Membolehkan.

 

Melarang salat sambil melihat mushaf Al-Quran

 

Alasannya:

 

Salat sambil membawa Al-Quran.

 

Melihat halaman mushaf.

 

Membolak balik halaman mushaf adalah gerakan terlalu banyak.

 

Padahal gerakan itu bukan bagian salat.

 

Orang salat menghadap kepada Allah harus khusuk dan menundukkan diri.

 

Al-Quran surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 1-3.

 

 

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ

 

 

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.

 

الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

 

(Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya.

 

وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ

 

Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,

 

 

Seorang pria bertanya kepada Rasulullah,

 

“Ya Rasulullah, apakah ihsan itu?”.

 

Rasulullah bersabda,

 

“lhsan adalah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya.

 

Meskipun  kamu tidak melihat-Nya.

 

Maka sesungguhnya Allah melihatmu.”

 

Tak suka orang salat sambil melihat mushaf Al-Quran.

 

Alasannya:

 

Karena mirip perbuatan para Ahli KItab.

 

 

Membolehkan salat sambil melihat mushaf Al-Quran

 

Alasannya:

 

Mayoritas ulama membolehkannya.

 

Aisyah (istri Rasulullah) pernah menjadi makmun dari seorang budak bernama Dzakwan.

 

Dzakwan mengimami salat sambil melihat mushaf Al-Quran.

 

 

 

KESIMPULAN

 

1.      Tak dilarang salat sambil melihat mushaf Al-Quran.

 

2.      Tetapi lebih utama imam hafal bacaan dalam salatnya.

 

 

Al-Quran surah Al-Muzamil (surah ke-73) ayat 20.

 

 

۞ إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ ۚ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ ۚ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَىٰ ۙ وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ ۙ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۚ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ


Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan orang  bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang sakit dan orang berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Quran dan dirikan salat, tunaikan zakat dan berikan pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan paling baik dan paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

 

 

(Sumber suara.muhammadiyah)

 

0 comments:

Post a Comment