TAK
ADA ORANG YANG BERHAK TENTUKAN HALAL DAN HARAM
Oleh:Drs.H.M.Yusron
Hadi, M.M.
Sesuatu yang Haram Berlaku Untuk Semua Orang.
HARAM dalam pandangan Islam punya ciri
menyeluruh.
Tidak ada sesuatu yang haram untuk orang
ajam.
Ajam adalah orang selain Arab.
Tetapi halal buat orang Arab.
Tidak ada sesuatu yang dilarang untuk orang
warna kulit hitam.
Tetapi halal buat orang warna kulit
lainnya.
Tidak ada keringanan untuk kelompok
manusia tertentu.
Yang bisa dipakai untuk berbuat jahat
kepada manusia lainnya.
Dalam lslam.
Tak ada semacam pendeta, pastor, raja, atau
orang suci.
Bahkan tidak ada orang muslim khusus.
Yang punya keistimewaan.
Untuk menetapkan hukum haram untuk
orang lain.
Tetapi halal buat dirinya sendiri.
Hukum
lslam berlaku untuk semua orang.
Tanpa
kecuali.
Jika Allah menentukan halal.
Maka berlaku untuk semua umat manusia.
Jika Allah menetapkan haram.
Maka berlaku untuk segenap manusia.
Di mana pun berada.
Hal ini berlaku sampai hari kiamat.
Misalnya mencuri.
Hukumnya haram.
Pelakunya muslim.
Atau bukan muslim.
Mencuri hukumnya tetap haram.
Yang dicuri barang milik orang Islam.
Atau milik siapa pun.
Maka mencuri hukumnya tetap haram.
Hukum ini berlaku untuk semua pencuri.
Betapa pun tinggi keturunan dan
kedudukannya.
Rasulullah bersabda,
"Demi
Allah.
Jika
Fatimah binti Muhammad mencuri.
Maka
akan kupotong tangannya."
Pada
zaman Rasulullah pernah terjadi pencurian.
Pencurinya orang Islam.
Dan barang yang dicuri.
Milik orang Yahudi.
Keluarga pencuri.
Berusaha membela pencuri.
Dengan alasan agama.
Keluarga pencuri berbohong kepada
Rasulullah.
Agar saudaranya dibebaskan dari hukuman.
Dan ingin orang Yahudi yang dihukum.
Kemudian turun ayat Al-Quran.
Menyingkap kejahatan ini.
Rasulullah
membebaskan orang Yahudi
dari segala tuduhan.
Dan Rasulullah mencela sikap orang Islam.
Yang berdusta.
Dan menghukumnya.
Al-Quran
surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 105-109.
أَنْزَلْنَا
إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ
ۚ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa
kebenaran, agar kamu mengadili manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan
kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah),
karena (membela) orang-orang yang khianat.
وَاسْتَغْفِرِ
اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
وَلَا
تُجَادِلْ عَنِ الَّذِينَ يَخْتَانُونَ أَنْفُسَهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ
مَنْ كَانَ خَوَّانًا أَثِيمًا
Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang
mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang selalu
berkhianat lagi bergelimang dosa.
يَسْتَخْفُونَ
مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ
يُبَيِّتُونَ مَا لَا يَرْضَىٰ مِنَ الْقَوْلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا
يَعْمَلُونَ مُحِيطًا
Mereka bersembunyi
dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta
mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah
tidak ridai. Dan Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka
kerjakan.
هَا
أَنْتُمْ هَٰؤُلَاءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَمَنْ
يُجَادِلُ اللَّهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْ مَنْ يَكُونُ عَلَيْهِمْ
وَكِيلًا
Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat
untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang akan
mendebat Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang
menjadi pelindung mereka (terhadap siksa Allah)?
Kaum
Yahudi.
Menganggap riba
hanya haram.
Untuk
orang yang utang kepada sesama Yahudi.
Tetapi utang kepada selain Yahudi.
Tidak terlarang.
Hal itu dibetulkan oleh Al-Quran.
Al-Quran
surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 75.
۞ وَمِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مَنْ إِنْ
تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ إِنْ تَأْمَنْهُ
بِدِينَارٍ لَا يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ إِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَائِمًا ۗ ذَٰلِكَ
بِأَنَّهُمْ قَالُوا لَيْسَ عَلَيْنَا فِي الْأُمِّيِّينَ سَبِيلٌ وَيَقُولُونَ
عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Di antara Ahli kitab
ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak,
dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu
mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika
kamu selalu menagihnya. Yang demikian lantaran mereka mengatakan:
"tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta
terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.
Daftar
Pustaka.
1. Qardhawi,
Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H.
Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment