Monday, June 13, 2022

13590. UNTUK APA PAJAK PBB BUMI DAN BANGUNAN

 

 




 

UNTUK APA PAJAK PBB BUMI DAN BANGUNAN

 

 

Pajak Bumi dan Bangunan.



Saya sejak dulu.

Tidak paham soal PBB.

 

Atau Pajak Bumi dan Bangunan.

 

Saya saat kuliah di FEUI.

Menulis skripsi.

 

Tentang Pajak.

 

Saya belajar banyak.

Soal pajak ini.

 



Apa sih argumen terhebat sehingga harus ada PBB?

 

Serius.

Saya tidak nemu.



1.Pajak penghasilan.

Oke.

Karena ada penghasilan di dalamnya.

 

2.PPN, PPnBM.

Boleh.

Karena ada transaksi.

 

3.Cukai.

Yes.

Karena ada yg dikendalikan.

 

4.Tapi pajak PBB?

 

Kenapa rumah dan tanah.

Yang sudah selesai transaksinya.

 

Sudah ditinggali penghuninya.

 

Mendadak dipungut pajaknya.

Selama puluhan tahun.

 

Terus dipungut?


5. Pajak mobil/motor.

Baik.

Karena dipakai seliweran.

 

Memanfaatkan jalan raya.

Dan lainnya.

 

Tapi pajak PBB.

Rumah dan tanah.

Hanya diam di situ.



Argumennya.

 

Karena bangunan dan tanah.

Memberi keuntungan dan kedudukan sosial.

 

Banyak orang cuma ngontrak.

Dia cuma numpang.

 

Tapi tetap bayar PBB.

Apanya kedudukan sosial?


hasil PBB hanya 20 triliun.

 

Cuma 1,5 persen.

Dari total pendapatan seluruh Indonesia.


Jadi, hapus saja PBB ini.

 

Buat gubernur dan pejabat.

Yang mulai sadar soal ini.

 

PBB ini mulai dienyahkan.

 

Rakyat tidak harus dipungut semuanya.

 

Terutama jika rumah sendiri.

 

BERAPA PUN nilainya.

Maka bebaskan saja semua.

 

Kalau gedung kantor.

Tempat bisnis.

 

Nilainya ratusan miliar.

 

Silakan dipajaki PBB.

 

Mungkin ada status social.

Dan keuntungan ekonomi.


Tapi cuma rumah penduduk.

Dia tinggali.

 

Kasihan lihat rakyat.

 

Dari ujung ke ujung.

Kena pajak.

 

Jadi cukup PPh, PPN, cukai.

Dan pajak lain.

 

Yang memberi nilai ekonomi.

 

Untuk rumah tempat tinggal.

Kenapa ditarik pajak?


Semoga makin banyak daerah.

Yang tergerak hatinya.

 

Untuk  membebaskan PBB.

 

Jangan kasih batas atas.

 

Semua rumah.

Yang ditinggali penduduk.

 

Bebaskan dari pajak.


Jika butuh PAD banyak.

Maka kreatif dikit.

 

Jangan cuma menarik pajak.

Rumah orang.

 

Hal itu.

Tak kreatif sama sekali.

 

Jadi pejabat rebutan.

Tapi disuruh mikir sumber pendapatan asli daerah.

 

Mentok.

 


(Sumber Tere Liye)

 

0 comments:

Post a Comment