Thursday, October 13, 2022

15353. USAHA JEGAL ANIES BASWEDAN JADI CALON PRESIDEN 2024

 

 


 

 

USAHA JEGAL ANIES BASWEDAN JADI CALON PRESIDEN 2024

 

 

 

Untung Ada Firli Bahuri.

 Yang Mau Jegal Anies Baswedan

 

Oleh Asyari Usman

 

Semua ada hikmahnya.

Ada ibrahnya.

 

Selalu ada sisi positif.

Di samping kentalnya tujuan negatif.

Suatu tindakan atau kejadian.

 

Termasuk upaya Ketua KPK.

 Komjen Pol Firli Bahuri.

 

 Untuk menjegal Anies Baswedan.

 menjadi calon presiden.

 

 –yang hampir pasti.

Akan jadi presiden—

D pilpres tahun 2024.

 

Ini pun ada hikmahnya.

 

Nah, apa kira-kira hikmah.

Di balik upaya Firli itu?

 

Banyak hikmahnya.

Banyak pelajaran yang bisa diambil.

 

Antara lain:

 

1.        Deklarasi capres Anies Baswedan.

jadi lebih awal.

 

Setelah Firli.

Menurut laporan Koran Tempo.

 

Punya misi politik.

Untuk menjadikan Anies.

 

Sebagai tersangka.

Kasus Formula E.

 

Langkah Partai NasDem.

Mempercepat deklarasi.

Membuat posisi Anies lebih pasti.

 

Puluhan juta relawan pendukung.

Jadi lega.

 

2.        Rakyat jadi paham sempurna.

Tentang Firli Bahuri.

 

Mengapa dulu.

Didukung Jenderal Pol Tito Karnavian.

Jadi Ketua KPK.

 

Pemilihan Firli.

Sebagai ketua KPK.

Pada 13/9/2019.

 

Tanpa pungutan suara.

Di Komisi III DPR.

 

Waktu itu.

Kapolri dijabat oleh Tito.

 

Suara bulat Komisi III.

Memilih Firli.

Diwarnai dugaan “operasi senyap”.

 

 

3.        Paham konstelasi politik elit Polri.

Dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 

Tito sebagai Mendagri.

Dan Firli sebagai KPK.

 

Bukan penempatan random.

Bukan kebetulan.

 

 

Tito mengendalikan kementerian strategis.

 

Lebih strategis lagi.

Karena pileg dan pilpres 2024.

 

Jadi penentu Indonesia.

Terus di bawah kedaulatan Oligarki bisnis.

Berkomplot dengan Oligarki politik.

 

Atau Indonesia kembali.

Di bawah kedaulatan rakyat.

 

Di pilpers 2019.

Kapolri Tito Karnavian.

 

Dan jajaran Polri.

Sampai tingkat polsek.

 

Dijadikan alat mempertahankan.

Kekuasaan petahana.

 

Polisi diperalat.

Untuk memenangkan Jokowi.

 

Polisi di bawah kendali Tito.

Waktu itu berubah.

Jadi timses Jokowi.

 

Bahkan lebih dari sekadar timses.

 

Polisi juga salah gunakan kekuasaan.

 Untuk tujuan ini.

 

 

Analisis ini terasa melebar.

Sesungguhnya tidak.

 

Semata-mata meletakkan.

Upaya penjegalan Anies oleh Firli.

 

Dalam konteks keterlibatan Polri.

Dalam politik praktis.

 

Dalam arti.

Upaya Firli untuk menjegal Anies.

 

Bukan manuver berdiri sendiri.

Bukan langkah hukum murni.

 

Jelas omong kosong.

Jika disebut penegakan hukum semata.

 

Firli sendiri pun.

Sesuai laporan Tempo mengakui.

 

Bahwa menjadikan Anies.

Sebagai tersangka.

 

Sesudah dia dideklarasi sebagai capres.

Akan timbul gejolak politik.

 

Itu sebabnya.

Dia mendesak tim penyelidik.

 Formula E di KPK.

 

Agar meningkatkan status kasusnya.

Jadi penyidikan.

 

Dan Anies dijadikan tersangka.

Mumpung belum deklarasi.

 

Firli masih tetap bisa menjadikan Anies tersangka.

 

Kemudian menahan Anies Baswedan.

Yang sekarang paling kuat.

 

Dalam berbagai survei.

Atau jajak pendapat.

 

Cuma, risikonya sangat tinggi.

 

Anies sudah terlanjur.

Punya basis kekuatan massa pendukung.

 

Yang terbentuk.

Tanpa inisiatif dia sendiri.

 

 

Jadi, begitulah Kekuatan Alam bekerja.

Firli jadi Ketua KPK.

 

Agar Anies segera deklarasi.

Sebagai capres.

 

 Sekaligus.

Firli untuk menambah beban berat Polri.

 

Yang bertahun-tahun ini.

Tertanam di memori banyak orang.

 

Sebagai institusi.

Yang sewenang-wenang terhadap rakyat.

 

Hari ini.

Semuanya terbuka otomatis.

 

Kesewenangan (mantan Irjen Pol) Ferdy Sambo.

Dan jaringan mafianya di Polri.

 

Bertemu dan menyatu.

Dengan upaya Komjen Pol Firli Bahuri.

 

Untuk menjegal Anies Baswedan.

 

Kedua polisi senior ini.

Termasuk binaan Jenderal Pol Tito Karnavian.

 

Sewaktu jadi Kapolri hingga 2019.

 

 

Itulah hikmah dari upaya politik Firli.

Untuk menghalangi Anies.

 

Terkuaklah benang merah.

Atau lebih tepatnya “bold line” (garis tebal).

Yang menghubungkan Firli-Tito-Ferdy.

 

 

Jadi, untung ada Firli.

Yang mau menjegal Anies.

 

Semuanya jadi terang-benderang.

 

 

5 Oktober 2022

(Jurnalis Senior FNN)

 

0 comments:

Post a Comment