Monday, January 7, 2019

1797. HURUF HIJAIAH



HURUF HIJAIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
           Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang huruf Hijaiah dalam  bahasa Arab?” Tim Badar Online menjelaskannya.
1.    Huruf (menurut KBBI V) dapat diartikan “tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa”, atau “ aksara”.
2.    Huruf Hijaiah adalah sistem aksara Arab atau abjad Arab.
3.    Huruf Hijaiah adalah huruf Arab (dari alif sampai ya).
4.    Abjad Arab, الأَبْجَدِيَّة العَرَبِيَّة (abjadīyah arabīyah) atau الحُرُوف العَرَبِيَّة (ḥurūf arabīyah) atau huruf hijaiah adalah aksara bahasa Arab yang telah dikodifikasi untuk penulisan bahasa Arab.
5.    Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri bergaya kursif (cetakan miring).
6.    Dalam bahasa Arab tidak ada huruf kapital (tidak ada huruf besar seperti A, B, C dan sebagainya).
7.    Abjad Arab terdiri atas 28 huruf.

Description: C:\Users\YUS\Pictures\BAHASA ARAB\1. HIJAIYAH.png
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن ه و ي

8.    Huruf Arab dapat tampil dalam 4 bentuk sesuai tempatnya.
a.    Di awal.
b.    Di tengah.
c.    Di akhir.
d.    Sendiri.
9.    Abjad Arab selalu kursif (seperti tegak bersambung) dan huruf-hurufnya berubah bentuk berdasarkan letaknya dalam suatu kata.
10. Meskipun banyak huruf Arab yang bervariasi, tetapi beberapa huruf Arab tetap ditulis dalam satu bentuk, meskipun berbeda tempatnya.
11. Secara umum, huruf-huruf Arab dalam satu kata dapat dihubungkan bersama- pada kedua sisinya (depan dan belakang) menggunakan garis pendek mendatar.
12. Terdapat 6 huruf Arab yaitu: alif, dal, dzal, ra, za, dan wawu, (و ز ر ذ د ا) hanya dapat dihubungkan dengan huruf di depannya (sebelumnya), tetapi tidak dapat digandengkan dengan huruf di belakangnya (setelahnya).
13. Contohnya, أرارات (A-ra-rat) hanya memiliki bentuk menyendiri karena masing-masing huruf tidak dapat dihubungkan dengan huruf di belakangnya.
14. Dalam abjad Arab terdapat kombinasi huruf yang ditulis berupa ligatur (bentuk khusus), misalnya  lām-alif,  لاَ .
15. Buku-buku dan kitab dalam bahasa Arab yang tidak memakai tanda harakat terkenal dengan sebutan “kitab kuning”.
16. Harakat adalah baris tanda bunyi a (fathah)       فتحة       , i (kasrah)      كسرة        I , u (dammah) ضمة          untuk menandai “an, in, un” (tanwin).
17. Huruf vokal pendek dapat ditulis dengan tanda diakritik (berupa garis diagonal, atau garis horizontal pada jenis font tertentu) di atas/di bawah suatu konsonan yang mendahuluinya dalam satu suku kata.
18. Konsonan adalah bunyi bahasa yang dapat berada pada tepi suku kata dan tidak sebagai inti suku kata.
19. Vokal adalah satuan fonologis yang diwujudkan dalam lafal tanpa pergeseran, seperti (a, i, u, e, dan o).
20. Semua huruf vokal dalam bahasa Arab selalu mengikuti huruf konsonan.
a.    Misalnya “Ali” diawali dengan huruf “ain”, biasanya ditulis (‘a-li).
b.    Mialnya “Alif” diawali dengan huruf “hamzah”, biasanya ditulis (a-lif).
21. Pengguna bahasa Arab biasanya hanya menuliskan huruf vokal panjang (mad), tidak menuliskan huruf vokal pendek, sehingga para pembacanya dituntut untuk memiliki bekal pengetahuan bahasa Arab untuk menaruh huruf vokal yang hilang.
22. Pengertian mad.
a.    Mad adalah tanda bunyi panjang dalam bahasa Arab (bunyi pendek menjadi bunyi panjang).
b.    Secara bahasa, mad artinya “tambahan” atau “panjang”.
c.    Menurut istilah, mad mempunyai arti memanjangkan suara, ketika harakat huruf tersebut bertemu dengan huruf mad.
d.    Huruf mad terdiri atas 3 macam huruf (yaitu alif, wawu, dan ya),  (ا  ,  و )  dan  ي  .
23. Huruf vokal panjang bukanlah suatu tanda diakritik (harakat) yang berdiri sendiri, tetapi gabungan huruf vokal pendek diikuti dengan huruf mad.
24. Secara umum, mad dibagi dalam 2 kelompok.
a.    Mad thabi'i (mad asli ).
b.    Mad far'i (bagian dari mad).
25. Pengertian mad thabi’i.
a.    Mad thabi’i adalah mad asli/pokok
c.    Cara membacanya dengan memanjangkan hurufnya sepanjang satu alif (setara dengan 2 harakat).
26. Syarat adanya mad thabi’i (mad biasa)
a.    Huruf alif ( ا ) terletak setelah fathah.
b.    Huruf ya’ sukun ( ي ) setelah kasrah.
c.    Huruf wawu ( و ) setelah dhammah.
27. Contoh mad thabi’i, adanya huruf alif ( ا ) setelah fathah.
a.    سا   (saa)
b.     ما   (maa)
c.     نا  (naa)
d.     وا   (waa)
e.    حا   (haa)

28. Contoh mad thabi’i, adanya wawu setelah harakat dammah.
a.    سو  (suu)
b.     مو  (muu)
c.    نو   (nuu)
d.     وو  (wuu)
e.     حو  (huu)

29. Contoh mad thabi’i, adanya ya’ setelah harakat kasrah.
a.    سي   (sii)
b.     مي    (mii)
c.     ني    (nii)
d.     وي    (wii)
e.     حي   (hii)

Daftar Pustaka
1.    Tim Badar Online Wisma Misfallah Thalabul Ilmi (MTI), Pogung Kidul 8C, RT 01/RW 49, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
2.    E-mail: onlinebadar@yahoo.com


0 comments:

Post a Comment