Friday, January 11, 2019

1811. MACAM-MACAM FA'IL








MACAM-MACAM FA’IL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang macam-macam fa’il dalam bahasa Arab?” Tim Badar Online menjelaskannya.
1.    Fa’il,     الفَاعِلُ  adalah isim marfuk (kata benda rofak/dammah) yang terletak setelah fi’il maklum (kata kerja aktif).
2.    Fa’il disebut juga “pelaku”.
3.    Contoh fail dalam kalimat.
a.    ضَرَبَ عَلِيٌّ الْكَلْبَ  (dha-ra-ba a-liy-yun al-kal-ba) = (Ali telah memukul anjing)
Fa’ilnya (pelakunya) adalah Ali,    عَلِيٌّ  karena:
1)    Berbentuk isim marfuk (rofak/dammah).
2)    Terletak setelah fi’il maklum (kata kerja aktif).

b.    يَكْتُبُ مُحَمَّدٌ الدَّرْسَ   (yak-tu-bu mu-ham-ma-dun ad-dar-sa) = (Muhammad sedang menulis pelajaran).
Fa’ilnya (pelakunya) adalah Muhammad,   مُحَمَّدٌ   karena:
1)    Berbentuk isim marfuk (rofak/dammah)
2)    Terletak setelah fi’il maklum (kata kerja aktif).

4.    Ketentuan fa’il (pelaku).
1)    Fa’il (pelaku) adalah isim yang marfuk (kata benda rofak/dammah).
2)    Fa’il (pelaku) harus diletakkan setelah fi’il (kata kerja).
      Jika ada isim marfuk yang terletak di depan/sebelum fi’il,  maka isim (kata benda) tersebut bukan fa’il (bukan pelaku).
3)    Fi’il yang dipakai adalah fi’il maklum (kata kerja aktif).
      Jika ada isim marfuk yang terletak setelah fi’il majhul (lkata kerja pasif), maka isim tersebut bukan sebagai fa’il (bukan pelaku).
4)    Fi’il (kata kerja) yang dipakai harus selalu dalam bentuk mufrad (tunggal).
      Jika fa’ilnya mudzakkar (pelakunya jenis pria), maka fi’ilnya mufrad mudzakkar (kata kerja tunggal jenis pria).
5)    Jika fa’ilnya muannats (pelakunya jenis wanita), maka fi’ilnya mufrad muannats (kata kerja tunggal jenis wanita).
6)    Fa’ilnya (pelakunya) tidak harus terletak secara langsung di belakang fi’ilnya (kata kerjanya).
7)    Jika fa’ilnya (pelakunya) tidak terletak secara langsung di belakang fi’ilnya (kata kerjanya), maka fi’ilnya (kata kerjanya) boleh berbentuk mufrad mudzakkar/muannats (tunggal jenis pria/wanita).
8)    Jika fa’ilnya (pelakunya) berupa jamak taksir (jamak yang berubah dari bentuk mufradnya), maka fiilnya boleh berbentuk mufrad mudzakkar/muannats (tunggal jenis pria/wanita).
5.    Macam-macam fail, أَنْوَاعُ الْفَاعِل   dibagi dalam dua kelompok.
a.    Fa’il berupa isim mu’rab.
b.    Fa’il berupa isim mabni.
6.    Fail berupa isim mu’rab adalah fa’il (pelaku) yang berbetuk isim mu’rab (kata benda yang dapat berubah keadaan akhirnya).
7.    Fail berupa isim mabni adalah fa’il (pelaku) yang berbetuk isim mabni (kata benda yang tetap dan tidak berubah keadaan akhirnya).

8.    Contoh fa’il (pelaku) berupa isim mu’rab (kata benda yang dapat berubah keadaan akhirnya).
a.    نَجَحَ الْمُجْتَهِدُ فِي الاِمْتِحَانِ  (na-ja-hal muj-ta-hi-du fil im-ti-haa-ni) =
       Fa’ilnya (pelakunya) adalah “al-muj-ta-hi-du”, الْمُجْتَهِدُ  karena
1)    Berbentuk isim marfuk (kata benda rofak/dammah).
2)    Terletak setelah fi’il maklum (kata kerja aktif), “na-ja-ha”,   نَجَحَ

9.    Contoh fa’il (pelaku) berupa isim mabni (benda yang tetap dan tidak berubah keadaan akhirnya).
a.    نَجَحَ الَّذِي اِجْتَهَدَ فِي الاِمْتِحَانِ
(na-ja-hal ladzii ij-ta-ha-da fil im-ti-haa-ni)
Fa’ilnya (pelakunya) adalah “al-la-dzii”, الَّذِي   karena:
1)    Berbentuk isim mabni (tetap/ tidak berubah).
2)    Terletak setelah fi’il maklum (kata kerja aktif), “na-ja-ha”,   نَجَحَ

b.    نَجَحَ هَذَا الْمُجْتَهِدُ فِي الاِمْتِحَانِ  (na-ja-ha ha-dzaal muj-ta-hi-du fil im-ti-haa-ni)
Fa’ilnya (pelakunya) adalah “ha-dzaa”,  هَذَا    karena:
1)    Berbentuk isim mabni (tetap/ tidak berubah).
2)    Terletak setelah fi’il maklum (kata kerja aktif), “na-ja-ha”,   نَجَحَ
3)    Fa’ilnya (pelakunya) BUKAN “al-mujtahidu”, الْمُجْتَهِدُ
4)    “al-mujtahidu”, الْمُجْتَهِدُ  adalah pengganti (badal) dari “hadzaa”,   هَذَا    , tetapi     الْمُجْتَهِدُ    BUKAN fa’ilnya (pelakunya)

c.    نَجَحَ فِي الاِمْتِحَانِ  (na-ja-ha  fil im-ti-haa-ni)

1)    Fa’ilnya (pelakunya) berupa “dhamir mustatir” (kata ganti orang tersembunyi) yang terdapat pada fi’il maklum (kata kerja aktif)  “na-ja-ha”,     نَجَحَ       yang taqdirnya adalah “huwa”, هُوَ.
2)    Jadi fa’ilnya (pelakunya) adalah “hu-wa”, هُوَ (dia pria)
Daftar Pustaka
1.    Tim Badar Online Wisma Misfallah Thalabul Ilmi (MTI), Pogung Kidul 8C, RT 01/RW 49, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
2.    E-mail: onlinebadar@yahoo.com






Related Posts:

0 comments:

Post a Comment