ANAK KITA ADALAH LADANG AMAL
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Anakku, Ladang Amalku
Anak itu ibarat bibit tumbuhan yang
Allah amanahkan pada kita.
Ingat masih bibit, bukan bunga atau
buah.
Jika berupa bibit, maka belum tampak bagaimana
tumbuhnya nanti.
Masih perlu waktu dan cara tepat untuk
menumbuhkannya sesuai dengan harapan kita.
Proses tumbuhnya pun tidak bisa kita
hindarkan dari gangguan.
yang ada dari luar.
Kita sudah merawatnya dengan baik.
Ketika mulai muncul bunganya, bisa jadi
angin bertiup kencang menggugurkan bunga itu.
Selama akarnya kuat maka kita masih
dapat melihat bunga tersebut tumbuh lagi bahkan sampai berbuah.
Itu bahasa sederhana menggambarkan bagaimana perilaku kita terhadap
anak2.
Tidak patut ketika belum tahu dan
berupaya.
Kita mengatakan bahwa bibit tersebut
tidak bagus tumbuhnya.
Tidak patut pula kita mengatakan bahwa
anak kita ini tidak bisa apa2.
Bisanya merepotkan.
Kita belum memahaminya bukan hanya
menuntutnya.
Jika orangtuanya bisa seperti pencapaian
saat ini.
Berarti ada yang salah dari diri kita
kenapa anak2 tidak bisa seperti kita.
Ibarat pepatah buah jatuh tidak jauh
dari pohonnya.
Buah yang bagus dihasilkan dari pohon
yang kuat.
Sehat.
Tidak mudah terserang hama.
Bibit yang Allah berikan pada kita juga
tidak sama.
Allah sudah tahu kemampuan kita
menumbuhkan bibit itu.
Anak pertama ibarat bibit jambu.
Anak kedua bibit melati.
Anak ketiga bibit durian.
Ketiganya jelas berbeda bukan ?
Bibit jambu jika kita rawat dengan baik,
akan tumbuh menjadi pohon jambu dengan akar yang kuat, berdaun lebat, dan
buahnya lezat tanpa ulat.
Bibit melati juga demikian, jika benar
merawatnya maka akan tumbuh menjadi bunga melati yang rimbun dan harum nian.
Bagaimana dengan bibit durian, jelas
bisa berbuah durian yang rasanya maknyuss jika kita juga becus merawatnya.
Jangan pernah memaksakan bahwa bibit
jambu akan menjadi bunga melati atau bahkan buah durian.
Salah merawat akan menyesal sampai akhir
hayat.
Apakah sama cara merawat dan
memperlakukan ketiga bibit tadi ?
Jelas tidak sama.
Meskipun di ladang yang sama.
Apalagi ladang yang berbeda.
Jadi, mulai sekarang STOP membandingkan
anak2 kita dengan saudaranya sendiri.
Apalagi dengan anak yang lain.
JELAS ladangnya berbeda.
Terlebih bibit yang diberikan bisa jadi
sama tapi cara kita merawat dan menumbuhkannya tentu berbeda.
Fokus saja merawat bibit2 yang sudah ada
pada kita.
Artinya fokus saja pada anak2 kita,
bukan anak yang lain.
Tumbuhkan dengan doa dan perilaku yang
patut diikuti bukan ditakuti.
Itu akan membentuk akar yang kuat, tidak
mudah tumbang.
Anak yang tumbuh dengan akhlaq kuat akan kokoh
menjadi pribadi tangguh.
Semoga Allah memampukan kita menumbuhkan
dan merawat 'bibit2' yang sudah diamanahkan pada kita.
Dengan istikomah sabar dan mau belajar.
Aamiin yaa rabbal 'alamiin.
(Sumber Bunda Lita)
0 comments:
Post a Comment