CARA ISLAM MEMULIAKAN ORANG SALEH
Oleh:Drs. H.M. Yusron
Hadi, M.M.
Bimbingan Islam dalam Mengabadikan Orang Besar
Cara mengenang zaman gemilang yang pernah
dicapai para pemimpin, orang saleh, dan mulia zaman terdahulu.
.
Islam tidak suka berlebihan dalam
menghargai orang.
Betapapun tinggi derajat ilmu dan kedudukan
orang itu semasa hidupnya.
Rasulullah bersabda,
"Kalian jangan menghormat aku seperti orang
Nasrani menghormati Isa binti Maryam.
Tetapi katakan bahwa Muhammad hamba Allah
dan Rasul-Nya."
Rasulullah bersabda,
"Kalian jangan berdiri seperti orang
ajam (non-Arab) yang berdiri untuk menghormat satu sama lain."
Rasulullah bersabda,
"Jangan kamu menjadikan kuburku ini
sebagai tempat perayaan."
Rasulullah berdoa,
"Ya Allah! Jangan Engkau jadikan
kuburku sebagai berhala yang disembah."
Pada suatu hari, beberapa orang mendatangi
Rasulullah.
Mereka berkata,
"Hai orang baik kami dan anak orang
baik kami.
Hai Tuan kami dan anak Tuan kami."
Rasulullah menegur mereka.
Rasulullah bersabda,
"Hai manusia! Ucapkan seperti biasanya.
Kamu jangan sampai ditipu setan.
Saya adalah Muhammad, hamba dan utusan
Allah.
Saya tidak suka, kamu mengangkat aku melebihi
yang ditempatkan Allah kepadaku."
Islam tidak suka menghormati orang mulia berlebihan,
sampai mengganggapnya seperti berhala.
Dalam Islam, hanya Allah Yang Maha Mengetahui
segala rahasia tersembunyi.
Para pembesar diabadikan Allah adalah orang
yang namanya tidak begitu dikenal manusia.
Cara mengingat orang mulia dalam Islam dengan
mengabadikan dalam hati dan lisan.
Dengan menyebut kesuksesan perjuangan dan
peninggalan mereka yang baik untuk generasi berikutnya.
Rasulullah, khalifah, dan pemuka Islam lainnya tidak diabadikan dalam bentuk patung.
Cara lslam menghormati para pemimpin adalah
dengan menceritakan kisahnya.
Dan mendoakan kebaikan untuk mereka.
Daftar Pustaka.
1. Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf
Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alihbahasa: H. Mu'ammal Hamidy.
Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment