UMAT ISLAM MESTINYA JADI
TAWANAN DALIL BUKAN MAZHAB
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
Menurut
Yusuf Qardhawi.
Ada
2 cara berpikir ulama lslam, yaitu:
1) lkut
cara ahli Barat.
2) lkut
kitab lama dengan kaku dan apatis.
Ulama
ikut cara berpikir ahli Barat
Terpesona dengan kilauan
kebudayaan Barat.
Menyembah
kebudayaan Barat.
Tunduk
terhadap tradisi Barat dengan penuh kerendahan.
Menganggap
tradisi Barat harus diterima.
Tidak
perlu ditentang.
Tak
perlu debat.
Jika
Islam sesuai pikiran dan tradisi Barat.
Maka
mereka menyambutnya.
Jika
lslam bertentangan dengan tradisi Barat.
Maka
mereka berusaha mencari jalan mendekatkan,
Menjelaskan, menakwil.
Atau mengubahnya.
Seolah-olah
Islam.
Harus
tunduk kepada kebudayaan, filsafat, dan tradisi Barat.
Misalnya
halal dan haramnya:
1.
Patung.
2.
Lotre.
3.
Rente
(riba).
4.
Free
love.
5.
Penonjolan
aurat wanita.
6.
Pria
memakai emas dan sutera.
7.
Dan
lainnya.
Juga masalah yang dibolehkan lslam,
seperti:
1.
Talak.
2.
Poligami.
Seolah-olah
mereka menganggap.
Semua
yang halal di Barat ikut menjadi halal.
Dan
yang haram ikut menjadi haram.
Mereka lupa bahwa Islam adalah Kalamullah.
Yaitu firman Allah.
Firman
Allah selamanya tinggi.
Dan harus diikuti.
Bukan mengikuti.
Firman
Allah itu tinggi.
Dan
tidak dapat diatasi.
Al-Quran
surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 71.
وَلَوِ
ٱتَّبَعَ ٱلْحَقُّ أَهْوَآءَهُمْ لَفَسَدَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن
فِيهِنَّ ۚ بَلْ أَتَيْنَٰهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَ
Andaikan kebenaran menuruti hawa nafsu mereka,
pasti binasa langit dan bumi ini,
dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada
mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.
Al-Quran
surah Yunus (surah ke-10) ayat 35.
قُلْ
هَلْ مِن شُرَكَآئِكُم مَّن يَهْدِىٓ إِلَى ٱلْحَقِّ ۚ قُلِ ٱللَّهُ يَهْدِى
لِلْحَقِّ ۗ أَفَمَن يَهْدِىٓ إِلَى ٱلْحَقِّ أَحَقُّ أَن يُتَّبَعَ أَمَّن لَّا
يَهِدِّىٓ إِلَّآ أَن يُهْدَىٰ ۖ فَمَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
Katakan: "Apakah di antara sekutumu
ada yang menunjuki kepada kebenaran?" Katakan: "Allah
yang menunjuki kepada kebenaran". Maka apakah
orang-orang yang menunjukkan kepada kebenaran lebih berhak diikuti atau orang
yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu
(berbuat demikian)? Bagaimana kamu mengambil keputusan?
Ulama
terlalu apatis.
Pikirannya
beku dalam menilai halal dan haram.
Mereka ikut yang sudah
ditulis dalam kitab-kitab.
Dan menganggapnya itu Islam.
Pendapatnya
tidak mau bergeser sedikit pun.
Mereka tidak mau menguji
kekuatan dalil.
Yang dipakai mazhabnya.
Dengan dalil lain.
Untuk ditimbang dan
diteliti.
Dalam
mengambil kesimpulan.
Jika
ditanya tentang hukumnya:
1. Musik.
2. Nyanyian.
3. Catur.
4. Mengajar wanita.
5. Wanita membuka wajah dan tangannya.
6. Dan lainnya.
Maka dengan cepat
menjawabnya:
Haram.
Mereka
lupa etika yang dipakai salafus-salih.
Yaitu orang dulu yang saleh.
Para
salafus-salih tidak pernah mengatakan haram.
Sebelum
tahu dalil haramnya.
Dengan
jelas dan tegas.
Tentang halal yang belum
jelas.
Mereka mengatakan,
"Kami membenci".
"Kami tidak
suka".
Dan sejenisnya.
Yusuf
Qardhawi berusaha tidak masuk kelompok 1 dan 2 di atas.
Yusuf Qardhawi tidak rela
menjadikan Barat sebagai suatu persembahan.
Setelah
menerima Allah sebagai Tuhan.
Islam
sebagai agama.
Dan
Muhammad sebagai Rasul.
Rasio Yusuf Qardhawi
berpendapat.
Bahwa dia tidak mau
terikat suatu mazhab.
Tidak mau dalam seluruh
masalah.
Salah atau benar.
Hanya ikut 1 mazhab
tertentu.
Ibnul Jauzie berpendapat.
Bahwa taklid menghilangkan rasio.
Padahal rasio diciptakan oleh Allah.
Untuk berpikir dan menganalisa.
Sangat
buruk.
Orang
yang diberi lilin.
Tapi
dia berjalan dalam gelap.
Yusuf Qardhawi tidak mau mengikat diri.
Pada salah 1 mazhab fikih.
Yang ada di dunia ini.
Kebenaran
bukan milik 1 mazhab saja.
Para imam
mazhab tidak pernah menganjurkan demikian.
Para imam mazhab berijtihad.
Untuk tahu yang benar.
Jika
ijtihadnya salah.
Maka
akan mendapat 1 pahala.
Jika
ijtihadnya benar.
Maka
akan mendapat 2 pahala.
Imam
Malik berkata,
"Tiap
orang.
Pendapatnya
boleh diambil.
Dan
boleh ditolak.
Tapi
Nabi Muhammad.
Wajib
diikuti."
Imam
Syafii berkata,
"Apa
yang saya anggap benar.
Mungkin
juga salah.
Dan
yang saya anggap salah.
Mungkin
juga benar."
Tidak
pantas.
Muslim
alim, berpengetahuan.
Dan
punya alat menguji.
Dia
jadi tahanan suatu mazhab.
Atau
tunduk pada pendapat seorang ahli fikih.
Seharusnya dia.
Mau menjadi tawanan hujjah.
Dan dalil.
Selama
dalil sah.
Dan
hujjahnya kuat.
Maka
lebih patut diikuti.
Jika
sanadnya lemah.
Dan
hujjahnya tidak kuat.
Maka
harus ditolak.
Ali
bin Abi Thalib berkata,
”Jangan
kamu kenali kebenaran karena manusianya.
Tapi
kenali kebenaran.
Maka
kamu akan kenal orangnya."
Islam
memancar dengan membawa sejumlah dalil.
Islam
adalah agama universal dan abadi.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 138.
صِبْغَةَ
ٱللَّهِ ۖ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ ٱللَّهِ صِبْغَةً ۖ وَنَحْنُ لَهُۥ عَٰبِدُونَ
(lslam) adalah ciptaan Allah.
Dan siapakah yang lebih baik ciptaannya selain Allah? Dan hanya kepada-Nya kami
menyembah.
Daftar Pustaka.
1. Qardhawi,
Yusuf. Halal dan halam dalam lslam. Penerbit Bina Ilmu, 1993.
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment