Sunday, March 2, 2025

39770. RAMADAN ARTINYA MEMBAKAR ATAU MENGASAH

 


RAMADAN ARTINYA MEMBAKAR ATAU MENGASAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Kata “Ramadan” terambil dari akar kata yang artinya “membakar” atau “mengasah”.

 

Ramadan disebut bulan membakar.

Sebab pada bulan ini.

 

Semua dosa manusia pupus, habis terbakar.

Karena kesadaran dan amal kebaikannya.

 

Ramadan disebut bulan mengasah.

Sebab jadi waktu.

 

Untuk “mengasah” dan “mengasuh”.

Jiwa manusia.

 

Bulan Ramadan juga ibarat tanah subur.

Siap ditaburi benih kebajikan.

 

Semua orang disilakan menabur.

Dan pada waktunya.

 

Akan menuai hasil.

Sesuai benih yang ditanam.

 

Bagi orang yang lalai.

Maka  tanah garapannya.

 

Hanya ditumbuhi rerumputan.

Yang tidak berguna.

 

Berpuasa bulan Ramadan.

Yaitu usaha manusia sebagai makhluk Allah.

 

Dengan sekuat kemampuannya.

Untuk mencontoh sifat mulia dari Allah.

 

Sifat Allah tak makan dan tak minum.

Bahkan memberi makan dan minum.

 

Allah tak punya anak dan tak dilahirkan.

 

Manusia yang berpuasa.

Berusaha mencontoh sifat Allah.

Yang tidak makan dan tidak minum.

 

Padahal makan dan minum.

Kebutuhan primer manusia.

 

Jika manusia mampu mengendalikan kebutuhan makan dan minum.

 

Maka kebutuhan lainnya.

Akan mudah dikendalikan.

 

Hikmah dan tujuan berpuasa.

Manusia harus mencontoh.

Semua sifat Allah yang mulia.

 

Hakikat berpuasa.

Yaitu menabur benih.

Bisa antarkan manusia kepada:
 "Bersikap dan bersifat dengan sikap dan sifat Allah”.

 

Sikap dan sifat mulia.

Bias menghiasi manusia.

 

Dalam bersikap, berperilaku.

Dan cara berpikirnya.

 

Allah Maha Hidup, Maha Berpengetahuan, Maha Kaya, Maha Pengasih, Maha Damai, terhadap semua makhluk-Nya.

 

Tapi arti “hidup”.

Tak sekadar menarik dan menghembuskan nafas.

 

Yang dimaksud “hidup”.

Yaitu sejalan dengan sifat Allah Maha Yang Hidup.

 

Tapi sesuai kemampuan manusia.

Yakni hidup sinambung.

Melampaui batas generasi, umat, dan bangsa.

 

Bisa  dicapai lewat kerja keras.

Tanpa berhenti.

 

15. Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 29.

Bahwa Allah tiap saat dalam kesibukan.

 

 

يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ

    

     Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.

 

Karya besar Nabi Muhammad.

Justru terjadi pada bulan Ramadan.

 

Misalnya:

 

1)        Menang Perang Badar.

2)        Kuasai Mekah tanpa pertumpahan darah.

3)        Dan lainnya.

 

Kemenangan umat Islam usai Nabi Muhammad wafat.

 Terjadi dalam bulan Ramadan.

 

1)        Pasukan Muslim menang di Spanyol .

Pada bulan Ramadan  (91 H/710 M).

 

2)        Umat Islam menang Perang Salib (584 H/1188 M).

 

3)        Umat Islam menang melawan pasukan Tartar (658 H/1168 M).

 

4)        Banyak lainnya.

 

 

Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pada 17 Agustus 1945.

Hari Jumat Legi bulan Ramadan.

 

a.    Hari Jumat.

b.    Pasaran Legi.

c.    Bulan Ramadan.

 

Selama bulan Ramadan.

Umat Islam tetap semangat belajar dan bekerja.

 

Seperti bulan lainnya.

Untuk membangun peradaban manusia.

Yang lebih baik.

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online

 

0 comments:

Post a Comment