MASA REMAJA AKHIR NABI
MUHAMMAD
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
MASA REMAJA NABI
MUHAMMAD
Nabi Muhammad umur 6 tahun diajak Bunda Aminah
mengunjungi makam ayahnya di Madinah.
Rombongan Bunda Aminah, Nabi Muhammad, dan
pembantunya Ummu Ayman menempuh perjalanan sekitar 500 km dari Mekah ke
Madinah.
Setelah menetap 1 bulan di Madinah, rombongan
bersiap kembali ke Mekah.
Dalam perjalanan Bunda Aminah sakit dan
meninggal di Abwa yang terletak di antara Madinah dan Mekah.
Nabi Muhammad umur 6-8 tahun, yatim piatu,
diasuh kakeknya yang sangat menyayanginya, Abdul Muththalib.
Ibnu Hisyam berkata,
“Ada sebuah dipan yang diletakkan di dekat
Kakbah untuk duduknya Abdul Muththalib.
Kerabatnya Abul Muththalib biasanya duduk di
sekelilingnya dan tidak ada yang berani duduk di kursinya.
Pada suatu hari, Nabi Muhammad masih kecil
yang tubuhnya montok, duduk di kursinya Abdul Muththalib.
Paman-paman Nabi Muhammad segera
memegang tubuhnya dan menurunkan dari kursi itu.
Abdul Muththalib mengetahui hal itu dan
berkata,”Biarkan anakku ini, sesungguhnya dia akan punya kedudukan yang agung.”
Kemudian Abdul Muthtalib duduk bersama Nabi
Muhammad sambil mengelus punggung beliau.
Nabi Muhammad umur 8 tahun 2 bulan 10 hari,
Abdul Muthtalib meninggal.
Sebelumnya, Abdul Muththalib sudah berpesan
kepada Abi Thalib untuk mengasuh Nabi Muhammad.
Abu Thalib sangat menyayangi Nabi Muhammad
melebihi anak-anaknya sendiri.
Abu Thalib rela menjalin persahabatan dan
bermusuhan dengan orang lain untuk membela Nabi Muhammad.
MINTA HUJAN DENGAN
WAJAH NABI MUHAMMAD
Ibnu Asakir dari Julhumah bin Arfathah
berkata,
“Saat tiba di Mekah musim sedang paceklik.
Orang-orang Quraisy berkata: Wahai Abu Thalib,
lembah kering dan kemiskinan melanda. Marilah kita berdoa minta hujan.”
Abu Thalib keluar dengan Nabi Muhammad yang
masih kecil dengan beberapa anak kecil lainnya.
Abu Thalib menempelkan punggungnya Nabi
Muhammad ke dinding Kakbah.
Jari jemarinya memegang Nabi Muhammad.
Mendadak muncul mendung dari segala penjuru,
lalu menurunkan hujan sangat deras.
HIngga semua lembah terairi dan ladang-ladang
menjadi subur.
NABI MUHAMMAD BERTEMU
RAHIB BAHIRAH
Nabi Muhammad umur 12 tahun, Abu Thalib
mengajaknya pergi berdagang ke Syam.
Rombongan kafilah pedagang istirahat di
Hauran, termasuk wilayah kekuasaan Romawi.
Di wilayah ini ada rahib bernama Bahira, nama
aslinya Jurjis, yang tidak pernah keluar dari ruangannya.
Rahib Bahira mempersilakan rombongan kafilah
untuk singgah ke tempat tinggalnya.
Tangan Nabi Muhammad dipegang rahib Bahira
sambil berkata,”Anak ini akan diutus oleh Allah sebgai rahmat bagi seluruh
alam.”
Abu Thalib bertanya,”Dari mana engkau tahu hal
itu?”
Rahib Bahira menjawab,
”Sejak kalian di Aqabah, semua bebatuan dan
pepohonan telah tunduk dan sujud.
Mereka tidak sujud, melainkan kepada Nabi
Allah.
Aku tahu dari cincin nubuwah mirip apel yang
berada di bawah tulang rawan bahunya.
Kami juga bisa mendapatkan tanda-tanda itu
dalam kitab kami.”
Rahib Bahira minta rombongan kafilah kembali
ke Mekah.
Abu Thalib mengirim Nabi Muhammad bersama
beberapa pemuda kembali Mekah.
MASA REMAJA
AKHIR RASULULLAH
Nabi Muhammad terlibat
Perang Fijar
Rasulullah umur 15 tahun terjadi Perang Fijar
antara Quraisy dan Kinanah melawan Qais Ailan.
Pada awalnya yang menang pihak Qais Ailan,
tapi kemudian yang menang pihak Quraisy dan Kinanah.
Disebut Perang Fijar karena terjadi pelanggaran
terhadap bulan-bulan suci.
Nabi Muhammad ikut terlibat perang dengan mengumpulkan
anak panah, kemudian diserahkan kepada paman-pamannya.
PERJANJIAN HILFUL FUDHUL
Setelah Perang Fijar diadakan perjanjian Hilful
Fudhul di rumah Abdullah bin Jud’an.
Hilful Fudhul diiikuti Bani Hasyim, Bani
Al-Muththalib, As’ad bin Abdul Uzza, Zurah bin Kilab, dan Taim bin Murrah.
lsi kesepakatan Hilful Fudhul adalah penduduk
Mekah dan lainnya tak boleh membiarkan orang teraniaya.
Penyebab terjadinya perjanjian ini adalah orang
dari Zubaid datang ke Mekah membawa barang dagangan.
Barang dagangan itu dibeli oleh Al-Ash bin Wa’il,
tapi dia tak memenuhi pembayarannya.
Kemudian orang dari Zubaid itu naik ke atas
bukit Abu Qubais memperdengarkan syair-syair yang menggambarkan kezaliman Al-Ash dengan
suara keras.
Para tokoh masyarakat berkumpul di Hilful Fudhul,
lalu mendatangi al-Ash bin Wa’il untuk memrotes perbuatannya.
Nabi Muhammad
mengembala kambing
Pada awal remajanya Rasulullah tak punya
pekerjaan tetap.
Beberapa riwayat menjelaskan Rasulullah
menggembala kambing di lingkungan Bani Sa’ad dan di Mekah dengan imbalan
beberapa dinar.
RASULULAH BISNIS KE
SYAM
Nabi Muhammad umur 25 tahun, membawa barang dagangan milik
Khadijah ke Syam.
Sebelumnya, Khadijah binti Kuwailid mendengar kejujuran, kemuliaan
akhlak, dan kredibilitas Nabi Muhammad.
Khadijah segera mengirim utusan kepada Nabi Muhammad untuk bersedia
berdagang ke Syam.
Dan Nabi Muhammad bersedia membawa barang dagangan milik Khadijah
didampingi pembantu pria bernama Maisarah.
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury.
Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Mekah. Mekah 2017
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment