PERTEMUAN AWAL NABI MUHAMMAD DAN MALAIKAT JIBRIL
Oleh:
Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
NABI MUHAMMAD SUKA
MENYENDIRI DI GUA HIRA
Nabi
Muhammad hampir umur 40 tahun suka mengasingkan diri.
Dengan
membawa air minum dan roti terbuat dari gandum, Rasulullah pergi ke Gua Hira di
Jabal Nur.
Gua
Hira letaknya sekitar 7 km dari rumah Rasulullah.
PERTEMUAN AWAL NABI
MUHAMMAD DAN MALAIKAT JIBRIL
Aisyah
(istri Rasulullah) meriwayatkan.
Awal
permulaan wahyu yang datang kepada Rasulullah berupa mimpi yang hakiki dalam
tidur beliau.
Rasulullah
bermimpi melihat sesuatu yang datang seperti fajar Subuh.
Kemudian
Rasulullah suka mengasingkan diri menyendiri di Gua Hira di atas Jabal Nur.
Rasulullah
beribadah di Gua Hira pada malam-malam hari.
Kemudian
Rasulullah turun menemui Khadijah, istri beliau, untuk mengambil bekal seperti
biasanya.
Hingga
datang malaikat Jibril menemui Rasulullah, sambil berkata,”Bacalah!”
Rasulullah
menjawab,”Aku tak bisa membaca.”
Malaikat
Jibril memegangi tubuh Rasulullah dan
merangkulnya hingga sulit bernapas.
Kemudian
melepaskan tubuh Rasulullah sambil berkata lagi,”Bacalah!”.
Rasulullah
menjawab,”Aku tak bisa membaca.”
Malaikat
Jibril memegangi dan merangkul tubuh Rasulullah untuk ke tiga kalinya hingga merasa sesak.
Malaikat
Jibril melepaskan tubuh Rasulullah dan berkata,
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ
خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ
ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ
ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ
عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
RASULULLAH MENGULANG UCAPAN
MALAIKAT JIBRIL
Rasululah
mengulang bacaan itu dengan hati bergetar, lalu pulang menemui Khadijah binti
Khuwalid sambil berkata,
“Selimuti
aku, selimuti aku.”
Maka Rasulullah diselimuti hingga badan beliau
tak lagi menggigil seperti demam.
Rasulullah
bertanya kepada Khadijah,”Apa yang terjadi pada diriku?”
Khadijah
binti Khuwailid menjelaskan apa yang baru saja terjadi.
Rasulullah
bersabda,”Aku khawatir terhadap diriku sendiri.”
Khadijah
berkata,
”Tidak,
demi Allah, Allah tak akan menghinamu selamanya.
Karena engkau suka menyambung tali kekerabatan, ikut membawakan beban orang lain.
Memberi
makan orang miskin, menjamu tamu, dan menolong orang yang menegakkan kebenaran.”
RASULULLAH DIBAWA MENEMUI
WARAQAH BIN NAUFAL
Selanjutnya
Khadijah membawa Rasulullah menemui Waraqah bin Naufal yang sudah tua dan buta.
Waraqah
bin Naufal pernah menulis kitab Injil dalam bahasa lbrani.
Khadijah
berkata,”Wahai anak pamanku, dengarkan kisah dari anak saudaramu ini (Rasulullah).”
Waraqah
bin Naufal bertanya kepada Rasulullah,”Apa yang engkau lihat anakku?”
Rasulullah
menjelaskan apa saja yang telah dilihatnya.
Waraqah
bin Naufal berkata,
”ltu
adalah Namus yang pernah menemui Nabi Musa.
Seandainya
aku masih muda, aku akan melihat kaummu akan mengusirmu.”
Rasulullah
bertanya,”Benarkah kaumku akan mengusirku?”
Waraqah
bin Naufal menjawab,
”Benar,
semua orang yang membawa sepertimu pasti akan dimusuhi.
Jika
aku masih hidup, maka pasti aku akan membantumu secara sungguh-sungguh.”
Waraqah
meninggal dunia pada saat-saat wahyu turun kepada Nabi Muhammad.
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury.
Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Mekah. Mekah 2017
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment