Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Dalam kisah warna warni kehidupan dijelaskan orang
ateis bertanya kepada Imam Hanafi tentang keberadaan Tuhan.
Ateis adalah orang yang tidak percaya adanya
Tuhan.
Ateis
meyakini alam semesta ini tercipta oleh alam, bukan diciptakan oleh Tuhan.
1.
Orang ateis bertanya kepada Imam Hanafi, “Apakah
kamu melihat Tuhanmu?”
2.
Imam Hanafi menjawab dengan membacakan Al-Quran
surah Al-Anam (surah ke-6) ayat 103.
لَا
تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ
الْخَبِيرُ
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan
mata. Dia dapat melihat segala penglihatan.
DiaMaha Halus lagi Maha Mengetahui.
3.
Orang ateis bertanya,”Apakah kamu dapat
menyentuh Tuhanmu, mencium Tuhanmu, atau merasakan Tuhanmu?”
4.
Imam Hanafi menjawab dengan membacakan Al-Quran
surah Asy-Syura (ke-42) ayat 11.
فَاطِرُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ
الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Dia Pencipta langit dan bumi. Dia
menjadikanmu dari jenismu sendiri. Pasangan-pasangan dan dari jenis binatang
ternak pasangan-pasangan pula. Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan
itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dia Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.
5.
Orang ateis bertanya,”Jika kamu tidak dapat
melihat Tuhanmu, tidak dapat menyentuh Tuhanmu, tidak dapat mencium Tuhanmu,
dan tidak dapat merasakan Tuhanmu?
Bagaimana
kamu mampu membuktikan keberadaan Tuhanmu?”
6.
Imam Hanafi balik bertanya, “Apakah kamu ini memang
benar-benar tidak mampu berpikir?”
7.
Imam Hanafi bertanya,“Apakah kamu bisa
melihat akalmu?”
8.
“Tidak bisa,“jawab orang ateis.
9.
Imam Hanafi bertanya lagi,” Apakah kamu dapat
menyentuh akalmu?”
10.
“Tidak,” jawab orang ateis.
11.
Imam Hanafi melanjutkan,”Apakah kamu bisa
mencium akalmu?”
12.
“Tidak bisa,” jawab orang ateis sambil
menggelengkan kepala.
13.
Imam Hanafi bertanya,”Apakah kamu dapat
merasakan akalmu?
14.
“Tidak,” jawab orang ateis.
15.
Imam Hanafi bertanya,”Kamu itu orang yang berakal
atau orang gila?
16.
“Saya orang yang berakal,”sahut orang ateis.
17.
Imam Hanafi melanjutkan,”Jika kamu memang orang
yang berakal, lalu di manakah akalmu?
18.
“Saya tidak tahu, tetapi dia ada, ”jawab orang
ateis.
19.
Imam Hanafi menjelaskan, “Demikian pula Allah
Subhanahu Wataala, Allah memang tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi
semua alam semesta yang serba teratur ini pasti ada yang mengaturnya yaitu Tuhan
Yang Maha Kuasa, keberadaan alam semesta dengan segala isinya yang serba
teratur dan terukur dengan presisi adalah salah satu bukti bahwa Allah ada.”
Daftar Pustaka
1.
Asy-Syinawi, Abdul Aziz. Biografi Empat
Mazhab. Penerbit Beirut Publishing. Ummul Qura. Jakarta, 2013.
2.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an
Ver 3.2
3.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment