ALLAH MENJAMIN REZEKI
MAKHLUK YANG BERGERAK
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Allah
menjamin rezeki.
Bagi
tiap makhluk yang bergerak.
Al-Quran
adalah kitab petunjuk.
Dan
pedoman bersifat global.
Al-Quran
tidak memerinci (menguraikan sampai ke bagian yang sekecil-kecilnya) masalah
kemasyarakatan.
Dan
masalah yang terkait ibadah “mahdhah” (murni).
Yang
memerincinya adalah hadis Nabi.
Seperti misalnya
ibadah salat dan haji.
Perincian
petunjuk kehidupan masyarakat dalam hadis Nabi.
Lebih
banyak terkait kondisi masyarakat.
Pada
zaman Nabi Muhammad.
Masyarakat
sesudahnya.
Perlu
menyesuaikan dengan kondisi dan situasi masing-masing.
Dengan
pedoman ajaran Islam.
Kemiskinan
dan cara mengatasinya.
Termasuk
masalah kemasyarakatan.
Faktor
penyebab dan tolok ukur kadarnya kemiskinan.
Bisa
berbeda akibat lokasi dan situasi.
Al-Quran
tidak menetapkan kadarnya.
Dan
tidak memberi petunjuk operasional terperinci.
Untuk
mengentas kemiskinan.
Fakir
diartikan sebagai “orang yang sangat berkekurangan dan sangat miskin”.
Dalam
bahasa Arab.
Kata
“miskin” terambil dari kata “sakana”.
Artinya
“diam” atau “tenang”.
Kata
“fakir” terambil dari kata “faqr”.
Pada
mulanya berarti “tulang punggung”.
Faqir
adalah “orang yang patah tulang punggungnya”.
Artinya
beban yang dipikulnya sangat berat.
Sehingga
bisa “mematahkan” tulang punggungnya.
Al-Quran
tidak memberi definisi “miskin” dan “fakir”.
Para
ahli berbeda pendapat tolok ukur miskin dan fakir.
Sebagian ulama
berpendapat “fakir” adalah orang yang berpenghasilan kurang dari
separuh kebutuhan pokoknya.
Miskin
adalah orang yang berpenghasilan di atas “fakir”.
Tapi
tidak cukup menutupi kebutuhan pokoknya.
Tapi
ada yang mendefinisikan sebaliknya.
Keadaan
si “fakir” relatif lebih baik daripada si “miskin”.
Al-Quran
dan hadis Nabi tidak menetapkan angka pasti.
Sebagai
ukuran miskin.
Tetapi jelas.
Al-Quran menyatakan
orang fakir dan miskin harus dibantu.
Menurut
pandangan Islam.
Tidak dibenarkan dalam
masyarakat Islam (termasuk warga non-Muslim).
1.Ada orang kelaparan.
2.Tidak berpakaian.
3.Menggelandang (tidak
bertempat tinggal).
4.Membujang.
Biaya
pengobatan dan pendidikan adalah kebutuhan primer.
Harus
ditanggung penuh masyarakat, pemerintah, dan negara.
Akar
kata "miskin".
Artinya
“diam” dan “tidak bergerak”.
Menimbulkan kesan faktor utama penyebab
kemiskinan.
Yaitu
sikap berdiam diri, enggan, tidak mau bergerak dan berusaha.
Keengganan
berusaha adalah penganiayaan terhadap dirinya sendiri.
Ketidakmampuan
berusaha bisa karena penganiyaan manusia lain.
Yang
istilahnya “kemiskinan struktural”.
Jaminan
rezeki dari Allah.
Ditujukan
kepada makhluk yang disebut “dabbah”.
Arti
harfiahnya “yang bergerak”.
Al-Quran
surah Hud (surah ke-11) ayat 6.
۞ وَمَا مِنْ دَابَّةٍ
فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا
وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Dan tidak ada
suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rezekinya, dan
Dia tahu tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul mahfuz).
Ayat
Al-Quran ini memberi jaminan.
Siapa
pun yang aktif bergerak mencari rezeki.
Pasti
akan diberi rezeki oleh Allah.
Al-Quran
surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 34.
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ
مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ
الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan Dia telah
memberi kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya.
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah bisa kamu menghinggakannya.
Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
Pernyataan
Al-Quran di atas dikemukakan.
Setelah
menyebut berbagai karunia Allah.
Seperti nikmat
berupa langit, bumi, hujan, laut, bulan, matahari, dan lainnya.
Sumber
daya alam yang disiapkan Allah untuk umat manusia.
Jumlah
dan kapasitasnya tidak terbatas.
Seandainya
sesuatu telah habis.
Pasti
ada alternatif lain.
Yang
disediakan Allah.
Selama
manusia berusaha.
Tidak
ada alasan berkata sumber daya alam terbatas.
Tetapi sikap dan
perilaku manusia terhadap dirinya sendiri, pihak lain, dan alam semesta.
Membuat sebagian
manusia tidak mendapat sumber daya alam.
Penyebab
kemiskinan.
1) Akibat
tidak seimbang dalam perolehan dan penggunaan sumber daya alam, yang
diistilahkan Al-Quran dengan “perbuatan aniaya”.
2) Karena
manusia tidak mampu dalam menggali sumber daya alam untuk mencari alternatif
pengganti.
Perbuatan
kedua hal di atas.
Disebut
manusia bersikap “kufur”.
Artinya
“tidak mensyukuri nikmat dari Allah”.
Daftar Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment