KAMI SEDIH UMAT ISLAM DITUDUH RADIKAL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Pengasuh Pondok
Pesantren Da’arut Tauhid.
KH Abdullah Gymnastiar.
Menyebut dirinya sedih.
Saat umat Islam
dipojokkan.
Dan dituduh:
1.
Radikal.
2.
Intoleran.
3.
Mau memisahkan diri.
4.
Anti Pancasila.
5.
Teroris.
Hal itu disampaikan Aa
Gym.
Saat bicarakan reuni aksi 212.
YAng berlangsung.
Ahad (2/12/2018).
“Yang menyebabkan
orang berbondong-bondong.
Datang ke 212.
Karena ada sesuatu
dalam dada.
Dirasakan tidak adil.
Yang sulit dicarikan
saluran.
Saya sebagai anak
bangsa.
Juga Islam.
Ada satu kepedihan.
Jika mendengar kata:
1.
Radikal.
2.
Intoleran.
3.
Mau memsiahkan.
4.
Anti Pancasila.
5.
Teroris.
Pedih umat Islam
dikaitkan.
Dengan radikal,
intoleran, mau memisahkan, anti pancasila, teroris,”kata Aa Gym.
Saat bicara dalam acara Indonesia Lawyers Club
(LC).
Di TV One.
Selasa (4/12/2018)
malam.
Aa Gym mengatakan.
Bahwa umat Islam
adalah salah satu elemen.
Yang sangat mencintai Indonesia.
Sehingga sakit.
Jika umat Islam
dituduh radikal.
Kami mencintai negeri ini.
Demi Allah.
Saya tidak rela bangsa
ini hancur.
Tapi kemana mau bicara.
Ketika ada peluang
muncul.
Maka
berbondong-bondong.
Ikut aksi 212.
Kami buktikan bukan
perusak.
Makanya rumput pun
enggan kami injak.
Kami bukan yang
merusak.
Berkumpul perasaan ini.
Dan saya tidak menduga.
Akan sebanyak ini yang
hadir,”jelasnya.
Aa
Gym menyebut.
Bahwa
siapa pun.
Yang
datang dalam momen 212.
Akan
mudah tersentuh.
Aa Gym mengatakan.
Bahwa
reuni aksi 212.
Adalah
aksi terbesar.
Yang
akan menjadi sejarah di Indonesia.
“Kalau kita pakai hati
akan banyak manfaatnya.
Saya kira tentara dan polisi
yang jaga pun.
Ini bukan musuh saya.
Bagaimana kakek dan
nenek-nenek yang sudah sepuh.
Tuna netra itu bukan
musuh.
Pasti hati nurani yang
datang akan tersentuh,”tandasnya.
Atas dasar itu, Aa Gym
mengusulkan.
Agar reuni 212 tetap dilangsungkan.
Meskipun tidak ada
momen Pilpres.
Siapa pun yang nanti
jadi presiden.
Jadi momentum
kebersamaan kita.
Pak Ahok kita undang.
Ada episode baru.
Yaitu pakai hati.
Semangat besaudara.
Jika ada ketidakadilan.
Tinggal diperbaiki
saja,”ungkapnya.
Aa Gym juga mengajak
masyarakat untuk mengenang.
Bahwa aksi terbesar
yang dilakukan secara damai.
Bisa terjadi pada era
Presiden Joko Widodo.
Acara 212 terjadi di
era Presiden Jokowi.
Dengan segala
kekurangan dan kelebihannya.
Kekurangannya juga
menjadi jalan terjadinya 212.
Kita harus terima
kasih juga.
Jangan
ngilang-ngilangin,” kata Aa Gym.
Aa Gym juga
mengapresiasi segenap panitia.
Yang sukses menggelar
acara dengan lancar.
Sebab untuk
mengumpulkan orang dengan jumlah yang banyak.
Dan berjalan tertib.
Bukan hal mudah.
Terima kasih juga
kepada yang hadir.
Karena bisa jadi
pencerahan bagi yang mau tercerahkan.
Bahan evaluasi bagi
yang mau evaluasi,” ujarnya.
Menurut Aa Gym.
Acara 212 adalah aset
yang dimiliki oleh Indonesia.
Dari peristiwa ini
manusia mampu menunjukkan kasih saying.
Rasa persatuan.
Dan rasa
persaudaraannya.
Acara 212 adalah aset
bangsa.
Hal ini adalah karunia
Allah.
Bagi siapa pun yang
ingin mendapat.
Hikmah dari kejadian
ini.
Memang sudut pandang
bisa berbeda.
Tapi kalau pakai hati jernih.
Dengan rasa kekeluargaan persaudaraan.
Kita bisa dapatkan
banyak hal,”pungkas dia.
(Sumber : fb)
0 comments:
Post a Comment