15837. TERIMA KASIH QATAR DAKWAH TERBAIK CONTOH NYATA

 

TERIMA KASIH QATAR DAKWAH TERBAIK CONTOH NYATA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 13.

Dibaca saat pembukaan Piala Dunia Qatar 2022.

 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

 

 

Upaya mengaitkan agama dengan sepak bola.

Disebut “bolasasi agama”.

 

Mengaitkan politik dan agama.

Dituduh “politisasi agama”.

 

Kehidupan manusia.

Pasti saling terkait.

 

Satu aspek tak bisa dipisahkan.

Dari aspek yang lain.

Apalagi dalam perspektif lslam.

Bermain bola.

Dengan profesional tinggi dan semangat.

Sangat dianjurkan.

Bagi seorang Muslim .

 

Rasulullah bersabda,

 

 “Allah mencintai seseorang.

Ketika melakukan sesuatu.

Dia melakukan dengan itqan”.

 

Bermain profesional.

Menang atau tidak.

Bagian semangat lslam.

 

Sayangnya.

Saat ini dunia didominasi:

1)                Tak jujur.

2)                Munafik.

 

Misalnya.

Kelompok Barat.

 

1)        Punya semuanya.

2)        Lebih pintar.

 

3)        Lebih hebat.

4)        Merasa paling beradab.

 

Kelompok Timur.

1)        Terbelakang.

2)        Kurang pintar.

 

3)        Kurang wawasan.

4)        Kurang beradab.

 

Ketika Islam identic agama Timur.

Atau Orientalism.

 

Maka Islam termasuk:

1)        Terbelakang.

2)        Bodoh.

 

3)        Tak beradab.

4)        Kurang wawasan.

 

Bahkan Islam ditampilkan.

Sebagai agama kekerasan.

 

Piala Dunia Qatar 2022.

Bahwa Qatar mampu jadi tuan rumah.

 

Ajang olah raga terpopuler dunia.

Dengan sangat profesional.

Bahkan diakui banyak kalangan.

Nilainya di atas rata-rata.

Dalam banyak hal.

 

Minimal 4 hal.

Sukses Qatar.

 

1.        Qatar menampilkan keindahan Islam.

Sebagai agama hidup yang:

 

1)             Modern.

2)             Inklusif.

 

3)             Damai.

4)             Makmur.

 

Tapi Qatar.

Punya pendirian tegas.

Pada sisi lain.

Qatar tampil:

1)        Membuka diri seluasnya.

2)        Merangkul semua pihak.

 

3)        Tapi tegas dengan nilai yang diyakininya.

Sesuai iman yang dianutnya.

 

 

2.        Qatar membuka topeng tak jujur.

Dan munafik pihak Barat.

 

Tentang nilai universal.

Yang selama ini.

Jadi propaganda.

 

Contohnya.

Soal nilai toleransi dan kebebasan.

 

Ternyata bagi Barat.

Toleransi dan kebebasan.

Artinya berpihak pada cara pandang mereka.

 

Ketika kebebasan dan toleransi.

Tak sejalan dengan mereka.

Dianggap bukan kebebasan dan toleransi.

 

Mestinya.

Pihak Barat.

 

Toleran dengan kebebasan Qatar.

Dengan nilai yang diyakininya.

 

3.        Qatar membuktikan media tentukan persepsi dunuia.

 

Saat ini.

Dunia didominasi.

Kekuatan informasi (media).

 

Qatar berhasil membantah.

Banyak hal.

 

Yang dibangun media.

Demi kepentingan tertentu.

 

Para tamu suporte bola.

Dari segala penjuru dunia.

 

Temukan realita berbeda.

Dengan berita Barat.

 

Mereka temukan kebohongan.

Tentang:

1)                Dunia Islam.

2)                Ajaran lslam.

3)                Pemeluk lslam.

 

Ternyata orang Arab dan lslam.

1)        Modern.

2)        Damai.

 

3)        Makmur.

4)        Tak menyeramkan.

 

Seperti berita selama ini.

 

4.        Qatar ingatkan dunia lslam.

Bahwa dakwah paling efektif.

Yaitu:

 

1)        Dengan teladan yang baik.

2)        Bukan retorika.

3)        Bukan ceramah di mimbar.

 

4)        Tapi dengan teladan yang baik.

5)        Dengan bukti tindakan nyata.

 

 Qatar sebagai tuan rumah sepak bola.

Menampilkan karakternya.

 

Sebagai negara Islam.

Hal itu.

Dakwah Islam yang perlu diapresiasi.

 

Terima kasih, Qatar.

 

(Sumber lmam Shamsi Ali)