MENJAGA MATA, TELINGA, DAN
HATI
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi,
M.M.
Keluarga Abdul somad tinggal di Sidoarjo punya seekor kucing yang
cantik.
Kucing ini biasanya dipanggil “si Meong”.
Si Meong mempunyai bulu yang indah, lucu, dan menggemaskan.
Hanya 4 kata yang dilatihkan kepada si Meong.
Yaitu “meong, berdiri, pergi, dan tidur”.
Setiap kali dipanggil namanya, si Meong
pasti datang dengan berlari.
Setiap disebutkan kata yang sudah diajarkan,
si Meong pasti mengikutinya sesuai dengan perintah.
Keluarga Abdul Somad sangat mencintai si
Meong.
Seolah-olah si Meong adalah bagian
keluarganya.
Saat bepergian si Meong sering diajak ikut
serta.
Keluarga Abdul Somad dan si Meong seakan
tidak terpisahkan.
Bayangkan, hanya menguasai 4 kata saja, si Meong mendapat tempat istimewa dalam keluarga
itu.
Bagaimana dengan manusia yang mengenal
banyak kosakata?
Si Meong punya mata, telinga, dan hati.
Tetapi si Meong tetap hewan peliharaan.
Si Meong tetap seekor binatang biasa.
Yang punya
emosional dari rangsangan atau stimulus yang diberikan.
Perintah yang diberikan kepada si Meong
hanya searah.
Dan tidak terjadi komunikasi timbal balik.
Hal itu yang membedakan manusia dengan
binatang.
Manusia lebih utama dibandingkan dengan
binatang.
Tetapi manusia dapat turun derajatnya
menjadi lebih rendah daripada hewan.
Manusia yang tidak pandai bersyukur dengan
nikmat mata, telinga, dan hati yang diberikan oleh Allah.
Maka derajatnya anjlok menjadi lebih rendah
dibanding binatang ternak.
Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat
179.
وَلَقَدْ
ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا
يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا
يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ
هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan
sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai.
Si Meong memanfaatkan mata, telinga, dan
hatinya hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis belaka.
Kebutuhan biologis hanya merasakan enak atau
tidak enak, puas atau tidak puas, senang atau tidak senang.
Jika kebutuhannya tidak terpenuhi, maka hewan akan merusak.
Manusia diberi mata, telinga, dan hati untuk
melihat, mendengar, dan memahami kebesaran Allah.
Lalu mensyukurinya dengan beribadah kepada
Allah.
Manusia yang tidak bersyukur atas nikmat
yang diberikan oleh Allah.
Maka derajatnya sama dengan hewan, bahkan
lebih rendah lagi.
Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 46.
أَفَلَمْ
يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ
يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى
الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
Maka
apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang
dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka
dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang
buta, ialah hati yang di dalam dada.
Al-Quran surah Al-Mukminun (surah ke-23)
ayat 78.
وَهُوَ
الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا
تَشْكُرُونَ
Dan
Allah yang telah menciptakan bagimu sekalian, pendengaran, penglihatan dan
hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
Mata, telinga, dan hati manusia perlu
dilatih, dirawat, dan diasah agar semakin tajam dan sensitive.
Sehingga mudah bersyukur atas semua nikmat
dan karunia Allah.
Salah satu cara memperkaya rasa
syukur dengan mengunjungi orang-orang yang sakit.
Dan mengantarkan jenazah orang yang
meninggal.
Nabi Muhammad bersabda,
”Agar kalian menjadi manusia yang gampang
bersyukur.
Maka berkunjunglah ke saudaramu yang sakit.”
Dengan sering mengunjungi orang yang sakit,
maka orang akan mudah bersyukur dengan semua nikmat kesehatan yang diperoleh
selama ini.
Daftar
Pustaka
1. Triono, Bambang.
Inspiring Moslem entrepreneur. Penerbit Kayu Tangan. Malang 2009.
2. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
3. Tafsirq.com online

0 comments:
Post a Comment