APAKAH MASJID NABAWI ITU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
M.M.
MENGENAL MASJID NABAWI MADINAH
Al-Quran surah At-Taubah (surah
ke-9) ayat 108.
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ
أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ
رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Janganlah kamu salat dalam
masjid itu (Masjid Dhirar) selamanya. Sungguh, masjid yang didirikan
berdasarkan takwa, sejak hari pertama lebih patut kamu bersalat di dalamnya. Di
dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang
yang bersih.
Para ulama berbeda pendapat
tentang masjid yang dibangun berdasarkan
takwa.
Ada yang berpendapat Masjid Quba.
Atau Masjid Nabawi Madinah.
Atau keduanya adalah masjid
dibangun berdasar takwa.
Nabi Muhammad bersabda,
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ
مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ، إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
Salat di masjidku (Masjid
Nabawi) ini lebih utama 1.000 kali dibanding salat di masjid lainnya, kecuali
Masjidil Haram di Mekah.”
Nabi Muhammad bersabda,
مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي
رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَمِنْبَرِي عَلَى حَوْضِي
“Antara rumahku dan mimbarku
adalah taman dari taman-taman surga dan mimbarku di atas telagaku.”
Nabi Muhammad bersabda,
"Barang siapa melakukan
salat fardu di Masjid Nabawi sebanyak 40 kali tanpa luput.
Maka akan dicatat kebebasannya
dari neraka.
Kebebasan dari siksa dan
terhindarlah dari kemunafikan.”
Masjid Nabawi dibangun
langsung oleh Nabi Muhammad.
Dengan para sahabat pada tahun
622 Masehi.
Setelah kedatangan Rasulullah
di kota Madinah.
Rasulillah menunggang seekor
unta bernama Qaswa.
Unta Qaswa berhenti di tanah
milik Sahal dan Suhail.
Yang sekarang dijadikan lokasi
Masjid Nabawi.
Awalnya, Masjid Nabawi
berukuran sekitar 50 meter kali 50 meter.
Tinggi atapnya sekitar 3,5
meter.
Nabi Muhammad turut terlibat
langsung membangun dengan para sahabat.
Tembok Masjid Nabawi terbuat
dari batu bata bercampur lumpur.
Atapnya terbuat dari daun
kurma.
Tiang-tiang penopangnya dari
batang kurma.
Dan sebagian atapnya dibiarkan
terbuka.
Selama 9 tahun pertama.
Masjid Nabawi tanpa penerangan
di malam hari.
Ketika waktu salat Isya diberi
sedikit penerangan dengan membakar jerami.
Rumah Nabi Muhammad dengan
istri beliau dibangun menempel pada salah satu sisi Masjid Nabawi.
Sebagian teras Masjid Nabawi
ditempati tidur oleh para Ahli Shuffah.
Yaitu para fakir miskin dan
para perantau yang masuk Islam.
Mereka menuntut ilmu langsung
kepada Nabi Muhammad.
Tetapi tidak punya tempat
tinggal di Madinah.
Sekarang bangunan fisik Masjid Nabawi
menempati lahan seluas 235.000 meter persegi.
Mampu menampung jamaah salat
sebanyak 600.000 orang.
Pada musim haji, Masjid Nabawi
menerima jamaah sejuta orang.
Bangunan Masjid Nabawi
bertingkat 2.
Punya 10 menara dengan tinggi
105 meter.
Di atas makam Nabi Muhammad,
Abu Bakar, dan Umar bin Khattab diberi tanda kubah besar berwarna hijau.
Bangunan Masjid Nabawi menghadap ke selatan.
Ke arah Kakbah di Mekah.
Mekah terletak di selatan
Madinah.
Posisi bangunan tempat makam
Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab berada di sebelah timur.
Di sisi depan kiri Masjid
Nabawi.
Masjid Nabawi dilengkapi
pendingin udara dalam seluruh ruangannya.
Sehingga udara selalu sejuk.
Dilengkapi kubah 27 buah.
Yang dapat digeser secara
elektronik.
Untuk membuka dan menutup atapnya
sesuai keperluan.
Di sekeliling halaman Masjid
Nabawi dipasang payung kanopi 105 buah.
Yang dapat dibuka dan ditutup
secara elektronik.
Sesuai dengan kondisi cuaca.
Beberapa bangunan dipakai untuk
turun ke:
1.
Tempat wudu.
2.
Toilet.
3.
Parkir kendaraan.
Yang berada di lantai bawah
bangunan Masjid Nabawi.
Bisa dicapai dengan eskalator
(tangga berjalan).
Lantai Masjid Nabawi dipasang keramik yang
selalu dingin dalam segala cuaca.
Disiapkan banyak galon berisi
air zam-zam.
Dengan gelas plastik sekali
pakai di beberapa tempat.
Sehingga para jemaah mudah
untuk minum air zam-zam.
Kitab Al-Quran dalam beberapa
ukuran banyak disiapkan dalam rak-rak.
Di setiap penjuru dan sekitar
tiang Masjid Nabawi.
Para jamaah gampang untuk
mengambil dan meletakkannya kembali di tempat semula.
Masjid Nabawi tidak terbuka
untuk para jamaah selama 24 jam seperti Masjidil Haram Mekah.
Tetapi hanya dibuka ketika
akan tiba salat 5 waktu.
Para jamaah sering berebut
mencari tempat terdepan sewaktu masjid dibuka.
Pintu masuk Masjid Nabawi dan
tempat salat para jamaah laki-laki dan para jamaah wanita dipisahkan.
Para jamaah laki-laki dan para
jamaah wanita terpisah dan tidak bercampur.
Waktu berkunjung ziarah ke
makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab diatur bergiliran.
Para jemaah laki-laki dan wanita
tidak saling bercampur.
Semua tiang dan interior
Masjid Nabawi diberi warna indah.
Dengan lampu-lampu yang terang.
Dan “sound system” yang sangat
bagus.
Sehingga para jemaah dapat
mendengar bacaan imam dengan jernih.
Para jemaah dapat naik tangga
ke lantai 2 Masjid Nabawi.
Untuk melihat dari dekat
ketika 27 buah kubah besar digeser membuka atau menutup.
Saat membuka dan menutup
sesuai keperluan dan kondisi cuaca.
Daftar Pustaka
1.
Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar
Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2.
Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka
Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3.
Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
4.
Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017
5.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
6.
Tafsirq.com online


0 comments:
Post a Comment