Tuesday, May 11, 2021

9548. PEMIMPIN HARUS BERI CONTOH TELADAN YANG BAIK

 


PEMIMPIN HARUS BERI CONTOH TELADAN YANG BAIK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Kata pepatah.

 

IKAN BUSUK DIMULAI DARI KEPALANYA

 

Jika para elit negeri tidak memberi uswah hasanah (teladan yang baik).

 

 

Maka tentu masyarakat tidak akan berperilaku serba baik.

 

 

Dan akan mengikuti apa yang dilakukan elitnya.

 

 

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir menilai.

 

 

Butuh sikap seksama seluruh elemen.

 

 

Agar bangsa ini mampu menghadapi pandemi.

 

 

Maka teladan yang baik dari elit bangsa adalah elemen penting.

 

"Kami di Muhammadiyah mengajak seluruh warga bangsa.

 

 

Lebih-lebih elit bangsa dan pemimpin pemerintahan.

 

 

Mulai pusat sampai daerah.

 

 

Untuk melakukan gerakan kolektif keteladanan.

 

 

Dalam berbangsa dan bernegara," kata Haedar, Senin (10/5).

Elit bangsa harus bisa menampilkan sikap dan tindakan jujur.

 

 

Amanah, adil, dan bertanggung jawab.

 

Moralitas luhur, taat hokum.

 

Dan mewujudkan good governance di segala sisi kehidupan.

 

 

Menjauhkan diri dari korupsi, penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan diri dan kelompok.

 

Tidak memicu perpecahan.

 

 

Hindari segala tindakan yang merugikan kehidupan bersama.

 

 

Dan tak menyalahi nilai luhur dan Pancasila.

 

 

Bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri adalah momentum berharga.

 

 

Untuk intropeksi diri.

 

 

Yang penting dimanfaatkan  belajar bersama.

 

Menjadi contoh teladan yang baik bagi rakyat.

 

 

 

"Kata pepatah: ikan busuk dimulai dari kepala.

 

Jika elit bangsa, tidak memberi teladan yang baik.

 

 

Tentu masyarakat juga tidak akan berperilaku serba baik.

 

Dan mungkin mengikuti apa yang ada di kepala elitnya.

 

 

Bangsa lndonesia harus maju dan modern.

 

 

Harus menjadi contoh yang baik dan bersaing dengan bangsa lainnya.

 

 

Lewat puasa Ramadan dan Idul Fitri.

 

Umat Islam diharapkan bisa menjadi actor.

 

Pembawa perubahan bangsa Indonesia menuju kemajuan.

 

 

"Sisihkan segala centang perenang di tubuh bangsa ini.

 

 

Mari bangun bangsa ini menjadi bangsa maju.

 

 

Tapi tetap berdasar nilai agama, Pancasila dan budaya luhur bangsa.

 

 

Bukan bangsa maju yang serba pragmatis.

 

 

Oportunistik apalagi lepas dari bingkai nilai," kata Haedar.

 

 

(Sumber suara.muhammadiyah)

0 comments:

Post a Comment