PIKIR TANPA ZIKIR MANUSIA SEPERTI SETAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
Perintah membaca sangat
penting untuk umat manusia.
Yaitu "membaca"
dalam aneka maknanya.
Adalah syarat pertama dan
utama pengembangan ilmu dan teknologi.
Serta syarat utama untuk membangun
peradaban.
Semua peradaban yang bertahan
lama.
Dimulai dari suatu kitab
(bacaan).
Peradaban Yunani mulai
dengan Iliad karya Homer.
Pada abad ke-9 sebelum
Masehi.
Dan berakhir dengan
hadirnya Kitab Perjanjian Baru.
Peradaban Eropa mulai
dengan karya Newton (1641-1727).
Dan berakhir dengan
filsafat Hegel (1770-1831).
Peradaban Islam lahir
dengan kehadiran Al-Quran.
Dan yakin bahwa Al-Quran akan
bertahan sampai kiamat.
Al-Quran surah Al-Hijr
(surah ke-15) ayat 9.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا
الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami yang menurunkan
Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya.
Pengetahuan dan peradaban
yang dirancang yang Al-Quran.
Adalah pengetahuan terpadu melibatkan
akal dan kalbu.
Ada 2 faktor untuk mendapat
ilmu dalam wahyu awal Al-Quran.
Yaitu subjek dan objek.
Tiap pengetahuan punya
subjek dan objek.
Secara umum subjek dituntut
berperan untuk memahami objek.
Tapi pengalaman ilmiah
menunjukkan.
Bahwa objek terkadang
memperkenalkan dirinya kepada subjek.
Tanpa usaha dari subjek.
Misalnya, Komet Halley masuk
cakrawala.
Hanya sejenak tiap 76
tahun.
Dalam kasus ini.
meskipun para astronom
menyiapkan diri.
Dengan segala[1]alatnya
untuk mengamati dan mengenalnya.
Tapi yang lebih berperan
adalah hadirnya komet itu.
Untuk mengenalkan dirinya.
Wahyu, ilham, intuisi, atau
firasat yang didapat manusia.
Yang siap dan suci jiwanya.
Atau apa yang diduga
sebagai "kebetulan".
Yang dialami ilmuwan tekun.
Semuanya bentuk pengajaran dari
Allah.
Yang analognya dengan kasus
komet di atas.
Hal itu disebut pengajaran tanpa kalam.
Yang ditegaskan dalam wahyu
awal.
Al-Quran surah Al-Alaq
(surah ke-96) ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي
خَلَقَ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan.
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.
عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ
يَعْلَمْ
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Artinya
Allah mengajar dengan pena.
Apa yang telah diketahui
manusia sebelumnya.
Dan mengajar manusia tanpa
pena.
Apa yang belum ia ketahuinya.
Al-Quran sejak dini
memadukan usaha dan pertolongan Allah.
Yaitu akal dan kalbu, pikir
dan zikir, iman dan ilmu.
Akal tanpa kalbu membuat manusia
seperti robot.
Pikir tanpa zikir membuat manusia seperti setan.
Iman tanpa ilmu ibarat pelita
di tangan bayi.
Dan ilmu tanpa iman seperti
pelita di tangan pencuri.
Al-Quran adalah kitab
terpadu.
Yang memperhatikan seluruh
unsur manusia, jiwa, akal, dan jasmaninya.
(Sumber Quraish Shihab)
0 comments:
Post a Comment