ISLAM LULUS UJIAN ZAMAN MODERN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Sampai abad ke-20, masih
banyak ilmuwan Barat yang menolak kebenaran adanya Tuhan dan agama.
Tapi para ahli, tidak
sengaja menemukan keajaiban dalam Al-Quran.
Munculnya teori Big Bang pada 1929 membuka
mata rantai sains dan ketuhanan.
Para ilmuwan Barat
menemukan keajaiban Al-Quran dan Nabi Muhammad.
Al-Quran penuh dengan
mukjizat, literatur bahasa arab terbaik, dan sesuai sains modern.
“Al-Quran sebagai firman
Tuhan akan membuktikan kebenaran dirinya”, kata Zakir Naik.
Saat menjawab kitab agama mana
paling ilmiah.
Al-Quran surah Al-Hijr (surah
ke-) ayat 9.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ
لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami yang
menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya.
Para ilmuwan kagum terhadap
Al-Quran
1.
Profesor
Kozai.
2.
Profesor
Persaud.
3.
Profesor
Moore.
4.
Profesor
Bucaille.
5.
Profesor
Costeau.
6.
Profesor William
Broom.
PROFESOR KOZAI
Direktur
Gunma Astronomical Observatory, mantan direktur National Astronomical
Observatory of Japan.
Dia
menghabiskan hampir separuh hidupnya untuk meneliti dinamika langit hingga
dikenal sebagai Mekanisme Kozai.
Mekanisme
ini menggambarkan titik orbit asteroid, yang sekarang dipakai dalam studi
tabrakan galaksi dan exoplanets.
Dalam pengamatannya terhadap pembentukan
bintang, dia berasumsi bintang terbentuk dari asap.
Asap
berkumpul di bagian luar terlihat kemerahan sebagai awal kumpulan panas.
Asap berkumpul
dengan kepadatan tinggi menghasilkan sinar.
Bintang bersinar
seperti yang kita lihat sekarang terbentuk dari asap yang menghiasi alam
semesta.
Para ilmuan lain menyatakan itu adalah asap berkabut.
Tapi Kozai mengatakan kabut tidak cocok untuk menggambarkan asap itu.
Sebab kabut punya sifat yang khas dingin.
Asap kosmis agak panas.
Al-Quran surah
Fushshilat (surah ke-) ayat 11.
ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ
فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا
طَائِعِينَ
Kemudian Dia menuju
kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku
dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang
dengan suka hati".
Ayat itu membuat Kozai heran apalagi setelah tahu
Al-Quran diturunkan 1400 tahun lalu.
Menurut Kozai,
Al-Quran menggambarkan alam semesta seperti yang terlihat dari titik pengamatan
tertinggi.
Saya sangat terkesan dengan menemukan fakta
astronomi yang benar dalam Al-Quran.
Bag para astronom modern yang mempelajari potongan sangat kecil dari
semesta.
Kami memusatkan
memahami bagian sangat kecil.
Dengan teleskop, kami dapat melihat hanya sedikit bagian dari langit
tanpa berpikir tentang seluruh alam semesta.
Dengan membaca Al-Quran dan menjawab pertanyaan, saya pikir bisa menemukan
jalan masa depan investigasi alam semesta," kata Kozai.
Kozai yakin
Al-Quran tidak mungkin bersal dari manusia, tapi Sang Pencipta.
Profesor Kozai
memusatkan penelitiannya berdasar sumber Al-Quran.
PROFESOR
PERSAUD
Ahli
Anatomi, Profesor of Pediatrics and Child Health, dan Profesor Obstetri,
Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Universitas Manitoba, Winnipeg, Manitoba,
Kanada.
Dia
penulis atau editor 22 buku dan menerbitkan lebih dari 180 karya ilmiah.
Pada
tahun 1991, ia menerima penghargaan paling terkemuka di bidang anatomi di
Kanada, the JCB Grant Award from the Canadian Association of Anatomists.
Profesor Persaud memasukkan beberapa ayat Al-Quran
dan hadis dalam bukunya.
Dia juga
kerap mengungkapkan ayat Al-Quran dan hadis nabi dalam beberapa konferensi.
Dia ditanya
keajaiban ilmiah dalam Al-Quran yang telah ditelitinya.
"Muhammad hanya orang biasa, dia tidak
dapat membaca atau menulis.
Dia buta
huruf, dan kita bicara tentang orang yang hidup 1400 tahun lalu.
Tapi dapat
mengeluarkan pernyataan tegas tentang ilmu
pengetahuan yang ajaib ternyata sesuai dengan sains modern.
Tidak
mungkin disebut kebetulan, karena terlalu banyak keakuratan di dalamnya.
Bagi saya
ini semacam ilham yang
diterimanya yang membuatnya mampu menyampaikan pernyataan itu.”
PROFESOR
JOHNSON
Ketua Departemen Anatomi
dan Perkembangan Biologi.
Direktur Institut Daniel
Baugh, Thomas Jefferson University, Philadelphia, Pennsylvania, USA.
Johnson menulis lebih dari
200 karya yang telah dipublikasikan.
Profesor Johnson tertarik tanda ilmiah Al-Quran saat menghadiri Saudi Medical
Conference tahun 1982.
Profesor Johnson tidak
menerima ada ayat yang menjelaskan tentang perkembangan biologi dalam Al-Quran
dan Hadis.
Melalui penelitian dia
berdecak kagum pada apa yang tertulis pada kitab umur 1400 tahun lalu.
“Sebagai ilmuwan, saya hanya berurusan dengan sesuatu yang secara spesifik
dapat saya lihat.
Saya paham embriologi,
tahap perkembangan makhluk hidup.
Saya memahami kata-kata
yang diterjemahkan berasal dari Al-Quran.
Jika saya kembali ke masa
aman Nabi Muhammad, dengan pengetahuan yang saya miliki sekarang.
Dan saya harus menjelaskan
semuanya, saya tetap tidak dapat menjelaskannya.
Saya tidak melihat bukti
kuat yang untuk menyangkal konsep Muhammad telah mendapat info dari suatu
tempat.
Saya melihat campur tangan
ketuhanan menjelaskan hal-hal besar yang diungkap sains saat ini.
Mengingat Muhammad orang
yang buta huruf," katanya.
"Dalam beberapa ayat Al-Quran, tercantum penggambaran jelas perkembangan manusia
sejak masa tercampurnya gamet melalui proses organogenesis.
Tidak ada catatan lengkap
dan jelas tentang perkembangan manusia sebelum ini.
Secara keseluruhan,
penggambaran dalam Al-Quran mendahului beberapa abad.
Dalam penggambaran
berbagai tahap embrio manusia dan perkembangan janin dalam literatur ilmiah
yang ada.
PROFESOR MOORE
Presiden
American Association of Clinical Anatomi (AACA) pada 1989.
Ilmuwan
Anatomi dan Embriologi dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam
bidang sains.
Dia
menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, literatur
bahasa Inggris paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh
dunia.
Buku mereka dipakai para ilmuwan, dokter,
fisioterapi dan siswa seluruh dunia.
Pada tahun 1980, Moore diundang memberi kuliah
anatomi dan embriologi di Universitas King Abdul Aziz, Arab Saudi
Dia membantu menafsirkan banyak pernyataan dalam
Al-Quran dan sunah tentang reproduksi
manusia dan perkembangan janin.
Al-Quran
surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 13-14.
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي
قَرَارٍ مَكِينٍ
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ
عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا
فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ
اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Kemudian Kami menjadikan air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian
Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang
paling baik.
Profesor mengaku heran dengan akurasi isi yang terekam pada abad ke-7,
sebelum ilmu embriologi didirikan.
“Tidak
mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi.
Karena
apa yang terkandung di dalam ayat itu adalah fakta ilmiah yang baru diketahui
oleh ilmu pengetahuan modern!
Ini tidak
mungkin, Muhammad pasti memakai mikroskop!
"Saya
hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini.”
Moore senang karena menemukan kebenaran saat dia membantu
mengklarifikasi isi ayat Al-Quran.
Bagi saya
pernyataan Al-Quran ini diterima Muhammad dari Tuhan atau Allah.
Karena
semua hal ini tidak terungkapkan hingga berabad-abad kemudian.
Hal ini
membuktikan Muhammad pasti utusan Tuhan atau Allah.
PROFESOR
BUCAILLE
Ahli bedah Perancis.
Dia terkenal karena
menulis buku tentang Islam, Al-Quran, dan sains modern.
Pada 1975, Prancis menawarkan bantuan kepada Mesir untuk meneliti mumi Firaun.
Bucaille pemimpin ahli
bedah dan penanggung jawab penelitian.
Hasilnya sangat mengejutkan.
Sisa-sisa garam melekat
pada tubuh mumi adalah bukti terbesar dia telah mati karena tenggelam.
Jasadnya segera
dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk dijadikan mumi agar awet.
Penemuan itu menyisakan
pertanyaan:
Bagaimana jasad bisa
terjaga dan lebih baik dari jasad lain, padahal dikeluarkan dari laut.
Bucaille membuat laporan akhir judul 'Mumi Firaun;
Sebuah Penelitian Medis
Modern', judul aslinya; 'Les Momies des Pharaons et la Midecine'.
Seorang rekannya membisikkan sesuatu di telinga Bucaille kaum Muslimin telah
lama bicara tentang tenggelamnya mumi ini.
Dia mengacukannya, tapi
cukup membuatnya penasaran.
Dia mulai berpikir dan
bertanya-tanya, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?
Mumi itu ditemukan tahun
1898, dan Al-Quran telah ada ribuan tahun sebelumnya.
Ia bertanya kehidupan Nabi
Musa, perbuatan Firaun, hingga dia tenggelam.
Bagaimana jasad Firaun
diselamatkan dari laut.
Dia diberi sebuah ayat
yang mencengangkan.
Al-Quran surah Yunus (surah
ke-10) ayat 92.
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ
بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ
عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
Maka pada hari ini Kami
selamatkan badanmu agar kamu bisa menjadi pelajaran bagi orang yang datang
sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda
kekuasaan Kami.
Bucaille tersentuh hingga ia berdiri di hadapan orang-orang yang hadir.
"Sungguh aku masuk
Islam dan aku beriman pada Al-Quran ini".
PROFESOR COSTEAU
Ahli
Oceanografer dan penyelam terkemuka Perancis 1990-an.
Dia eksplorasi di bawah laut dan menemukan
beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya.
Air itu
tidak bercampur atau tidak melebur dengan air laut asin di sekelilingnya.
Seolah-olah
ada dinding membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu mendorongnya untuk mencari
tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan.
Al-Quran
surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 19-20.
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ
يَلْتَقِيَانِ
بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا
يَبْغِيَانِ
Dia
membiarkan 2 lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya
ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.
Al-Quran surah Al-Furqan
(surah ke-25) ayat 53.
۞ وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ
الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ
بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا
Dan Dia membiarkan 2 laut mengalir
(berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan
Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.
Profesor Costeau terpana mendengar ayat-ayat Al-Quran
itu.
Melebihi
kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan
yang dalam.
Dia
mengakui kebenaran Al-Quran yang berisi firman Allah.
PROFESOR WILLIAM
BROWN
Dia pemimpin di Carnegie
Mellon University dan profesor ilmu biologi.
Pada 1981, terbit Journal
of Plant Molecular Biologies hasil penelitian ilmuwan Amerika
Serikat pimpinan Profesor William Brown.
Tentang suara halus yang
tidak bisa didengar telinga biasa (ulstrasonik) yang keluar dari tumbuhan.
Suara itu berulang lebih
dari 1.000 kali tiap detiknya.
Tim berhasil merekam suara
itu memakai alat perekam canggih.
Dari alat perekam itu, getaran ultrasonic diubah jadi gelombang elektrik optik
ditampilkan ke layar monitor.
Dengan teknologi ini,
getaran ultrasonic dibaca dan dipahami.
Karena suara terekam
terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.
Para ilmuwan membawa hasil penemuan ke Inggris dan salah seorang penelitinya
muslim.
Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang ditransfer dari alat perekam
menggambarkan garis membentuk lafaz Allah dalam layar.
Para ilmuwan Inggris
terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.
Peneliti muslim mengatakan temuan itu sesuai keyakinan kaum Muslimin sejak 1400
tahun lalu.
Al-Quran surah Al-lsra (surah
ke- ayat 44.
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ
السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ
بِحَمْدِهِ وَلَٰكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا
غَفُورًا
Bertasbih kepada-Nya
langit yang tujuh, dan bumi (juga), dan segala yang ada di dalamnya. Dan tidak
ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti
tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun.
Setelah menjelaskan tentang Islam dan ayat itu, peneliti muslim itu memberi
hadiah Al-Quran dan terjemahan kepada Profesor William.
"Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30
tahun menekuni pekerjaan ini.
Dan tidak ada ilmuwan yang
melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini.
Tidak pernah ditemukan
kejadian alam yang bisa menafsirinya.
Satu-satunya tafsir yang
bisa kita temukan adalah dalam Al-Quran.
Hal ini tidak memberi
pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadat.
(Sumber internet)
0 comments:
Post a Comment