KISAH KOMPLOTAN COPET CERDAS
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Copet merasa menang dan menganggap Tuhan melindunginya.
Alkisah, ada 5 komploten pencopet di stasiun kereta api.
1) Ke-1: Tugasnya mencopet.
2) Ke-2: Menerima hasil copetan.
3) Ke-3: Bertugas membully korban.
4) Ke-4: Memprovokasi.
5) Ke-5: Juru damai.
PERISTIWA KECOPETAN
Saat kecopetan, si korban sudah berhasil memegang tangan copet
ke-1 yang mengambil HP di saku celananya.
Tapi HP sdh dialihkan kepada copet ke-2.
Korban berdebat dengan copet ke-1.
Tapi copet ke-1 bilang,
”Mana buktinya".
Copet ke-3 datang sambil setengah berbisik, sok akrab,
"Hati hati lho, kamu jangan asal tuduh ya".
Copet ke-4 menimpali dan bilang,
"Jangan ngotot kalau
tidak ada bukti, nanti malah kamu yang diteriakin maling".
Copet ke-5 bilang,
"Sudah, sudah, jangan ribut di stasiun, malu sama yang
lain.
Kita sama-sama penumpang, senasib, Ikhlasin saja, mungkin belum
rezekimu.
Nanti beli lagi lebih bagus, kalau rezeki tidak kemana.
Atau jangan-jangan kamu kurang sedekah.”
Si korban menyerah.
Dia pikir semua berjalan normal saja.
Dia gak tahu siapa mereka.
Padahal mereka 5 copet bersekongkol.
Semuanya, ke-5 itu pencopet lega.
Mereka berhasil dalam usahanya.
Dan menganggap Tuhan pun telah merestuinya.
HASIL AKHIR PUN MEMENANGKANNYA.
Padahal itu hasil nyopet, gak berkah, dosa pula.
Dan semua harus tanggung jawab di akhirat kelak.
Al-Quran surah Zalzalah (surah ke-99) ayat 7-8.
فَمَن
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا
يَرَهُۥ
Barang siapa
mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)
nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia
akan melihat (balasan) nya pula.
(Sumber: internet)
0 comments:
Post a Comment