Sunday, September 20, 2020

5451. SEMUA MAKHLUK PUNYA TAKDIR

 

SEMUA MAKHLUK PUNYA TAKDIR

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, MM

A.   Pengertian takdir.

 

1.    Kata “takdir (taqdir) terambil dari kata “qaddara” berasal dari akar kata “qadara”.

2.    Yang bisa berarti “mengukur”, “memberi kadar” atau “ukuran”.

3.    Allah telah menakdirkan demikian.

4.    Artinya Allah telah memberi kadar, ukuran, batas tertentu dalam diri, sifat, atau kemampuan maksimal makhluk-Nya.

5.    Beberapa ayat Al-Quran bisa dipahami semua makhluk telah ditetapkan takdirnya oleh Allah.

6.    Sehingga mereka tidak bisa melewati batas ketetapan itu.

7.    Allah menuntun dan menunjukkan arah yang seharusnya dituju.

 

8.    Al-Quran surah Al-A‘la (surah ke-87) ayat 1-3.

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى  الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّىٰ  وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ

 

      Sucikan nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberikan petunjuk.

 

9.    Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 38.

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

      Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikian takdir atau ketetapan Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahui.

 

10. Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 39.

 

وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ

 

      Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.

 

11. Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 2.

الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

 

      Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak punya anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.

 

12. Al-Quran surah Al-Hijr (surah ke-15) ayat 21.

وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ

 

       Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami khazanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan takdir atau ukuran yang tertentu.

 

13. Al-Quran menjelaskan makhuk remeh dan kecil pun diberi takdir.

 

14. Al-Quran surah Al-A’la (ke-87) ayat 4-5.

 

وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَىٰ  فَجَعَلَهُ غُثَاءً أَحْوَىٰ

 

     Dia Allah yang menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitaman.

 

15. Rerumputan yang tumbuh subur, kemudian layu dan kering, ukuran kadar kesuburan dan kekeringannya.

16. Semuanya telah ditetapkan oleh Allah melalui  hukum-Nya yang berlaku pada alam semesta.

17. Jika ingin melihat rerumputan subur menghijau, maka sirami dengan air.

18. Jika dibiarkan tanpa perawatan sehingga diterpa panas matahari terik, maka rerumputan pasti mati kering kehitam-hitaman.

19. Demikian takdir Allah menjangkau seluruh makhluk-Nya.

 

20. Al-Quran surah At-Thallaq (surah ke-65) ayat 3.

 

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

 

        Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

 

21. Semua peristiwa yang terjadi di alam semesta, dalam sisi kejadiannya, kadarnya, tempatnya, dan waktunya semuanya terukur.

22. Itu yang disebut takdir.

23. Sehingga tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa takdir Allah.

24. Termasuk manusia.

25. Segala peristiwa apa pun, semuanya berada dalam pengetahuan dan ketentuan Allah.

26.  Yang menurut sebagian ulama diistilahkan “sunatullah”.

27. Yang sering salah kaprah disebut “hukum alam”.

 

B.   Beda takdir dan sunatullah.

 

1.    Sebagian ulama membedakan sunatullah dan takdir.

2.    Sunatullah dipakai Al-Quran untuk hukum Allah yang pasti berlaku bagi masyarakat.

3.    Takdir mencakup hukum kemasyarakatan dan hukum alam.

4.    Dalam Al-Quran:

1)    Sunnatullah terulang 8 kali.

2)    Sunnatina hanya 1 kali.

3)    Sunnatul awwalin terulang 3 kali.

4)    Semuanya mengacu kepada hukum Allah yang berlaku pada masyarakat.

 

5.    Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 38.

 

مَا كَانَ عَلَى النَّبِيِّ مِنْ حَرَجٍ فِيمَا فَرَضَ اللَّهُ لَهُ ۖ سُنَّةَ اللَّهِ فِي الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ ۚ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا

 

        Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan takdir atau ketetapan Allah adalah suatu ketetapan yang pasti berlaku.

 

6.    Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 62.

 

سُنَّةَ اللَّهِ فِي الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا

 

       Sebagai sunah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum (mu), dan kamu sekali-kali tidak akan mendapati perubahan pada sunah Allah.

 

7.    Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 43.

اسْتِكْبَارًا فِي الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِينَ ۚ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَحْوِيلًا

    

        Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tidaklah yang mereka nantikan melainkan (berlakunya) sunah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapatkan penggantian bagi sunah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunah Allah.

 

8.    Matahari, bulan, bintang, dan seluruh alam semesta telah ditetapkan oleh Allah.

9.    Takdirnya tidak bisa ditawar.

 

10. Al-Quran surah Fushshilat (surah ke-41) ayat 11.

 

ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ

 

        Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:“Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.

 

11. Ayat Al-Quran ini menjelaskan alam semesta tidak bisa memilih.

 

C.   Manusia bisa memilih takdir batas tertentu.

 

1.    “Apakah hal ini berlaku bagi manusia?”

2.    Tampaknya tidak sepenuhnya sama.

3.    Manusia punya kemampuan sesuai ukuran diberi oleh Allah.

12. Misalnya manusia tidak bisa terbang seperti burung.

13. Itu salah satu ukuran batas kemampuan diberi Allah kepada manusia.

14. Manusia tidak mampu melampauinya.

15. Kecuali manusia pakai akalnya untuk menciptakan alat.

16. Tetapi akal manusia punya ukuran yang tidak mampu dilewati.

17. Manusia berada di bawah hukum Allah.

18. Segala yang dilakukan manusia tidak terlepas dari hukum yang punyai ukuran tertentu.

19. Hukum Allah untuk manusia cukup banyak.

20. Manusia diberi kemampuan memilihnya.

21. Manusia bisa memilih ketentuan yang ditetapkan Allah.

22. Misalnya, api ditetapkan oleh Allah bersifat panas dan membakar.

23. Udara dapat menimbulkan kesejukan atau dingin.

24. Itu takdir Allah.

25. Manusia boleh memilih api membakar atau udara sejuk.

26. Di sini pentingnya ilmu pengetahuan dan petunjuk dari Allah.

 

27. Rasulullah berdoa, “Ya Allah, jangan Engkau biarkan aku sendiri dengan pertimbangan nafsu akalku saja, meskipun sekejap."

 

 

28. Khalifah Umar bin Khattab akan ke negeri Syam (Syria, Palestina, dan sekitarnya).

29. Tetapi membatalkannya, ketika di wilayah itu terjangkit wabah penyakit.

30. Sahabat bertanya,”Apakah Khalifah lari dan menghindar dari takdir Allah?”

31. Khalifah Umar bin Khattab menjawab,”Saya lari dan menghindar dari takdir Allah kepada takdir Allah yang lain”.

32. Ali bin Abi Thalib duduk bersandar pada tembok rapuh.

33. Kemudian beliau lalu pindah ke tempat lain.

34. Penjelasan Ali bin Abi Thalib hampir sama dengan Umar bin Khattab.

35. Robohnya tembok adalah takdir Allah.

36. Maka orang yang tidak menghindar akan terkena akibatnya.

37. Jika orang menghindarinya, maka dia akan luput dari bahaya.

38. Itu takdir Allah.

39. Kemampuan manusia berpikir menghindar dari bahaya.

40. Itu takdir yang dianugerahkan Allah kepada manusia.

41. Semua manusia tidak bisa luput dari takdir baik dan buruk.

42. Tidak elok rasanya, jika kejadian merugikan manusia disebut takdir Allah.

43. Kejadian baik dan positif juga takdir Allah.

 

D.   Kesimpulannya:

1.    Takdir tidak menghalangi manusia berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk  masa depannya sendiri.

2.    Sambil mohon bantuan dan bimbingan dari Allah Yang Maha Kuasa.

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment