ABDULLAH BIN UBAY
MUNAFIK KARENA JABATAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M.
Abdullah bin Ubay
adalah kepala suku Khazraj di Madinah.
Nabi Muhammad hijrah
dari Mekah ke Madinah, Abdullah bin Ubay masuk Islam.
Tetapi
Abdullah bin Ubay dikenal sebagai tokoh munafik Madinah.
Abdullah
bin Ubay adalah salah satu sahabat Rasulullah yang munafik sampai meninggalnya.
Abdullah
bin Ubay menjadi munafik karena sangat berharap menjadi raja di Madinah.
Setelah
Rasulullah tiba di Madinah, umat Islam tidak memilih Abdullah bin Ubay.
Tetapi
memilih Rasulullah sebagai pemimpin di Madinah.
PERBUATAN
ABDULLAH BIN UBAY YANG MENONJOL
1.
Menfitnah Aisyah (istri Rasulullah) selingkuh.
2.
Memimpin 300 pasukan lslam membelot lari dari Perang uhud.
ABDULLAH
BIN UBAY MEMFITNAH AISYAH SELINGKUH.
Perang
selesai.
Nabi
Muhammad memberi tanda rombongan akan kembali ke Madinah.
Waktu
itu Aisyah pergi agak menjauh dari rombongan untuk melepaskan hajat.
Setelah
selesai, Aisyah kembali mendekati unta tunggangannya.
Ternyata
kalungnya hilang terjatuh.
Aisyah
kembali ke tempat semula untuk mencari kalung yang terlepas.
Sewaktu
Aisyah kembali ke rombongan, pasukan Islam sudah meninggalkan lokasi.
Dan
keranda pengangkut Aisyah sudah dinaikkan di atas unta.
Para
pengawal menduga Aisyah sudah di dalamnya.
Tubuh
Aisyah sangat ringan, sehingga para pengawal tidak mengetahui
kerandanya kosong ketika mengangkatnya.
Aisyah
yang tertinggal tetap bertahan di tempat perhentian semula, dengan harapan
pasukan akan kembali menjemputnya.
Shafwan
bin Muaththal berkeliling menyisir pasukan dan bertanggung jawab membawa benda
apa pun yang tertinggal.
Shafwan
bin Muaththal mengenali Aisyah (istri Rasulullah) di padang pasir sendirian dan
berkata, “Inna lillahi”.
Shafwan
merendahkan untanya untuk dinaiki oleh Aisyah.
Shafwan
menuntun untanya mengejar rombongan Nabi Muhammad.
Selama
dalam perjalanan mereka tidak berbicara apa pun.
Rombongan
Nabi Muhammad beristirahat berteduh di bawah pohon saat tengah hari yang terik.
Shafwan
dan Aisyah menyusul datang.
Abdullah
bin Ubay (tokoh munafik Madinah) mendapat kesempatan emas.
Dengan
cepat dia menyebarkan isu bahwa Aisyah (istri Nabi Muhammad) selingkuh dengan
Shafwan.
Umat
Islam gempar.
Nabi
Muhammad menghadapi masalah pelik.
Selama
sebulan wahyu tidak turun.
Nabi
tidak mengambil keputusan apa pun.
Aisyah
masuk rumah, Nabi Muhammad duduk sendirian.
Aisyah
belum tahu kabar yang beredar bahwa dirinya dituduh selingkuh.
Aisyah
merasa gundah.
Sikap
Nabi Muhammad berubah terhadapnya.
Ketika
Aisyah hendak bicara, Rasulullah malah berpaling ke arah lain.
Aisyah
sakit sebulan.
Dan
minta izin kepada Nabi Muhammad untuk pulang ke rumah orang tuanya.
Akhirnya,
Aisyah tahu berita yang tersiar bahwa dirinya dituduh selingkuh.
Aisyah
mengurung diri di rumah orang tuanya (Abu Bakar).
Nabi
Muhammad berkunjung ke rumah Abu Bakar, beliau disambut baik oleh keluarga Abu
Bakar.
Aisyah
masih bersedih.
Nabi
Muhammad bersabda,
“Wahai
Aisyah, berita itu rupanya telah sampai kepadamu.
Jika
engkau masih suci, niscaya Allah akan membersihanmu.
Tetapi
jikaengkau telah berbuat dosa, bertobatlah dengan penuh penyesalan.
Niscaya
Allah akan mengampuni dosamu.”
Aisyah
menjawab sambil menangis,
“Demi
Allah, aku tahu engkau telah mendengar kabar ini.
Ternyata
engkau mempercayainya.
Seandainya
aku katakan bahwa aku tetap suci, niscaya Allah mengetahui kesucianku.
Tentunya
engkau tidak akan mempercayaiku.”
Aiysah
melanjutkan,
“Tetapi,
jika aku mengakuinya, padahal Allah tahu bahwa aku tetap suci, maka engkau akan
mempercayai perkataanku.
Aku
hanya bisa mengatakan apa yang disampaikan Nabi Yusuf bahwa bersabar adalah
lebih baik”.
Beberapa
saat kemudian, wahyu turun kepada Rasulullahi, dan Aisyah dinyatakan tidak
bersalah.
KAUM
MUNAFIK MEMBELOT DARI PERANG UHUD
Pasukan
Quraisy Mekah ingin balas dendam atas kekalahan mereka pada Perang Badar.
Dan
atas terbunuhnya para komandan terbaik mereka.
Pasukan
Quraisy menyiapkan 3.000 tentara dipimpin Abu Sufyan.
Rasulullah
dan 1.000 sahabat keluar Madinah menyongsong pasukan Quraisy.
Dalam
perjalanan, Abdullah bin Ubay (tokoh munafik) menarik mundur 300 tentaranya.
Tersisa
700 pasukan yang menemani Rasulullah.
Rasulullah
menempatkan pasukan pemanah di Jabal Rumah.
Rasulullah
bersabda,
"Jika
kalian melihat kami kalah, maka kalian jangan meninggalkan tempat kalian ini
hingga aku mengutus utusan kepada kalian.
Dan
jika kalian melihat kami mengalahkan pasukan musuh, maka janganlah meninggalkan
tempat ini, hingga aku mengutus utusan kepada kalian".
Awalnya
peperangan dikendalikan oleh kaum muslimin.
Tapi
pasukan pemanah melanggar perintah Rasulullah dan meninggalkan Jabal
Rumah.
Khalid
bin Walid (sebelum masuk lslam) menyerang kaum muslimin dan membuat keadaan
menjadi terbalik.
Perang
ini terjadi pada tahun 3 Hijriyah.
Daftar
Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman
Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas
Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani, Muhammad Ilyas
Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017
4. Al-Quran Digital, Versi
3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.
BATAL JADI RAJA MADINAH ABDULLAH
BIN UBAY MUNAFIK
0 comments:
Post a Comment