Thursday, August 18, 2022

14453. JANGAN TERIAK MERDEKA MALU KITA

 

 


 

JANGAN TERIAK MERDEKA MALU KITA

 

 

Negeri ini masih dicekik ribuan triliun.

Utang berbunga haram.

 

Jika negeri ini telah mampu melunasi utang itu.

Silakan teriak, merdeka !

 

Jika belum mampu.

Lebih baik diam dan berpikir.

Malu kita…

 

Banyak anak negeri.

Yang hanya jadi babu di negeri orang.

 

Mereka, sering disiksa dan dianiaya.

 

Jika negeri ini belum mampu.

Memulangkan mereka.

 

Memberi pekerjaan layak.

Dan mensejahterakan.

 

Jangan teriak merdeka !

 

Lebih baik diam dan berpikir.

Malu kita…

 

Negeri katulistiwa ini.

Dihampari kekayaan alam.

Yang luar biasa.

 

Tapi dikelola orang lain.

Rakyat hampir tak menikmatinya.

 

Jika kekayaan alam ini.

Belum bisa dikuasai negara.

 

Jangan teriak merdeka !

Lebih baik diam dan berpikir.

Malu kita…

 

Kemiskinan dan pengangguran makin meluas.

 

Terasa berat untuk bisa hidup layak.

 

Bahkan harga-harga terus merangkak naik.

Ditambah pajak.

Yang kian mencekik.

 

Jika masih meluas kemiskinan

Jangan teriak merdeka !

 

Lebih baik diam dan berpikir.

Malu kita…

 

Anak negeri tengah terjerembab.

Watak amoral.

 

Narkoba meraja lela.

Seks bebas liar menyasar siapa saja.

 

Pornoaksi dan pornografi makin menggila.

 

Jika anak bangsa masih amoral

Jangan teriak merdeka !

 

Lebih baik diam dan berpikir.

Malu kita…

 

Demokrasi korporasi mencengkran negeri ini.

Keuangan yang maha kuasa.

 

Korupsi menjadi budaya.

Kolusi makin menganga.

 

Kerugian uang rakyat tak terkira.

 

Jika perilaku ini masih mewarnai bangsa.

 

Jangan teriak merdeka !

Lebih baik diam dan berpikir.

Malu kita…

 

Luas negeri ini dipenuhi potensi sumber daya.

 

Tapi garam masih impor.

Tapi singkong masih impor.

 

Jika negeri ini belum mandiri.

Memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri.

 

Jangan teriak merdeka !

Lebih baik diam dan berpikir.

Malu kita…

 

Luas negara ini jutaan hektar.

Tapi lebih dari setengah dikuasai asing.

 

Hingga rakyat tak lagi punya lahan luas.

Berdesak-desakan di tanah sempit.

 

Jika tanah negara belum mampu direbut kembali.

 

Jangan teriak merdeka !!

Lebih baik diam dan berpikir.

Malu kita…

 

Malu kita

Tak berdaya.

 

Tak Kuasa.

Lumpuh di ketiak penjajah.

Malu Kita…

 

(Puisi karya Dr. Ahmad Sastra, dibacakan oleh Taufik Ismail)

0 comments:

Post a Comment