14543. ULAMA DULU TAK SELALU LEBIH BAIK DARIPADA ULAMA KEMUDIAN

 

ULAMA DULU TAK SELALU LEBIH BAIK DARIPADA ULAMA KEMUDIAN

Oleh: Drs. HM Yusron Hadi, MM

 

 

Kenapa 4 lmam Mazhab tak meriwayatkan hadis?

 

Jawabnya.

 

Para imam mazhab .

Yaitu ulama fikih.

 

Para periwayat hadis.

Yaitu ulama hadis.

 

Para imam mazhab.

Sangat menguasai Al-Quran dan hadis Nabi.

 

Para lmam mazhab.

Fokus pada ilmu fikih.

 

Para imam mazhab.

Hafal Al-Quran dan ribuan hadis.

 

Tapi para imam mazhab.

Konsentrasi pada ilmu fikih.

 

Para ahli hadis.

Fokus pada ilmu hadis.

 

Para ahli hadis.

Mengambil hadis dari para imam mazhab.

 

Para imam mazhab.

Disebut ulama fikih.

 

Para periwayat hadis.

Disebut ulama hadis.

 

 

IMAM MALIK

Menulis kitab hadis pertama kali.

Yaitu:  “Al-Muwatto”.

Artinya “Pendahuluan”.

 

Imam Bukhari mengambil hadis tentang doa makan.

Dari “Al-Muwatto”.

 

IMAM HAMBALI

Menulis kitab hadis .

Yaitu:  “Musnad Ahmad”

 

 

SEJARAH IMAM MAZHAB DAN AHLI HADIS

 

 

1.      IMAM HANAFI

Lahir tahun 89 Hijriah.

Wafat tahun 150 Hijriah.

 

2.      IMAM MALIK

Lahir tahun 93 Hijriah.

Wafat tahun 179 Hijriah.

 

3.      IMAM SYAFII

Lahir tahun 150 Hijriah.

Wafat tahun 200 Hijriah.

  

4.      IMAM HANBALI

Lahir tahun 164 Hijriah.

Wafat tahun 241 Hijriah.

  

5.      IMAM BUKHARI

     Lahir tahun 810 Masehi.

 

6.      IMAM MUSLIM

     Lahir tahun 819 Masehi.

  

7.      IMAM ABU DAWUD

     Lahir tahun 817 Masehi.

 

8.      IMAM TIRMIZI

     Lahir tahun 824 Masehi.

 

 

 Apakah ulama dulu lebih pandai.

Daripada ulama kemudian?

 

1.lmam Hanafi lahir tahun 89 H.

2.Imam Malik lahir tahun 93 H.

 

3.Imam Syafii lahir tahun 150 H.

4.Imam Hanbali lahir tahun 164 H.

 

 

Apakah ulama yang lahir lebih dulu.

Pasti lebih pandai.

Daripada ulama yang lahir kemudian?

 

Apakah ulama salaf lebih baik.

Daripada ulama khalaf?

Jawabnya.

 

1.        Ulama terdulu tak selalu lebih pandai daripada ulama kemudian.

 

2.        Masing ulama punya ciri khas.

Dan punya kelebihan masing-masing.

 

3.        Semua ulama saling melengkapi.

 

 

 (Sumber Agus Mustofa)