TAK MENSYUKURI NIKMAT ALLAH TERMASUK KAFIR.
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Kata “kafir” (menurut KBBI V) adalah “orang yang tidak percaya
kepada Allah dan rasul-Nya”,
Kata “kafir” dalam berbagai bentuknya terulang dalam Al-Quran
525 kali.
Kata “kafir” awalnya berarti “menutupi”.
Para petani yang menutupi benih dengan tanah disebut “kuffar”.
Kuffar adalah jamak dari “kafir”.
Al-Quran surah Al-Hadid (surah ke-57) ayat 20.
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ
وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ
كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ
مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ
وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا
مَتَاعُ الْغُرُورِ
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan dan
suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta
berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang
tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan
kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada
azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia
ini tidak lain hanya kesenangan menipu.
Kata “kafir” dalam teks agama sedikitnya punya 5 arti.
Kafir artinya tak mensyukuri nikmat.
Sebaiknya umat Islam jangan cepat mengafirkan orang lain.
Mengafirkan adalah menganggap keluar dari agama lslam.
Meskipun ada teks yang menunjuk kepada kekafirannya.
Kafir artinya tak mensyukuri nikmat.
Salah satu arti “kafir” adalah “tidak mensyukuri nikmat”.
Kemerdekaan bangsa Indonesia adalah nikmat dari Allah.
Orang Indonesia yang tidak bersyukur nikmat kemerdekaan bisa
disebut “kafir”.
Artinya “tidak mensyukuri nikmat dari Allah”.
Rasulullah diperintahkan merenungkan ucapan Nabi Musa.
Yang menyeru kaumnya agar ingat nikmat kemerdekaan yang
dianugerahkan Allah.
Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 20.
وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ اذْكُرُوا
نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ
مُلُوكًا وَآتَاكُمْ مَا لَمْ يُؤْتِ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya,”Hai kaumku,
ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan
dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang
belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun di antara umat lain”.
Ayat Al-Quran ini memakai kata “kufur” sebagai lawan kata
“syukur”.
Dengan kata lain, artinya “tidak mensyukuri nikmat”.
Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 7.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga),
tatkala Tuhanmu memaklumkan, ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Ayat Al-Quran ini memerintahkan mensyukuri nikmat kemerdekaan.
Termasuk nikmat kemerdekaan Indonesia dan tidak mengufurinya.
Artinya “tidak menutupi” nikmat dari Allah.
Cara mensyukuri nikmat kemerdekaan:
1) Mengisi kemerdekaan
sesuai tujuan kita.
2) Sesuai tujuan Allah
menganugerahkan kepada kita.
Dengan kalimat lebih
singkat.
Mengisi kemerdekaan dengan membangun peradaban lebih baik.
Untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Al-Quran melukiskan akibat kufur terhadap nikmat kemerdekaan.
Suatu negeri aman sejahtera dan rezekinya melimpah ruah di
segenap penjuru.
Tetapi karena mereka kufur.
Maka Allah membuat mereka kelaparan dan ketakutan.
Karena ulah mereka sendiri.
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 112.
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ
آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ
فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ
بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Dan Allah membuat suatu perumpamaan sebuah negeri yang dahulunya
aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap
tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat Allah; karena itu Allah
merasakan kepada mereka kelaparan dan ketakutan, karena apa yang selalu mereka
perbuat.
Pesan ini kita pahami kaitannya dengan Indonesia.
Allah menganugerahkan kepada kita tanah air kaya raya.
Dalam perut bumi dan dalam lautan kita terpendam berbagai nikmat
Allah.
Semuanya harus disyukuri.
Tidak boleh dikufuri.
Artinya tidak boleh ditutupi.
Semua kekayaan alam di seluruh Indonesia adalah anugerah dari
Allah.
Harus diolah yang baik dan benar.
Sehingga bermanfaat bagi semua orang.
Dan dinikmati oleh semua warga masyarakat.
Agar seluruh rakyat Indoneisa sejahtera.
Yang dimaksud “kufur” yang dilakukan oleh penduduk negeri
dikisahkan Al-Quran.
Yaitu mereka tidak mengolah kekayaan alamnya dengan baik dan
benar.
Sehingga timbul kelaparan dan kemiskinan.
Dan muncul rasa takut datangnya bencana akibat ulahnya sendiri.
Dalam umat lslam ada orang kafir.
Jika makna “kufur” adalah “tidak mensyukuri nikmat dari Allah”.
Maka dalam umat Islam pun ada orang kafir.
Yaitu orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah.
Meskipun dia beriman kepada Allah, Malaikat, kitab, Rasul, dan
hari kiamat.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish.
Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish
Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit
Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish.
E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment