JANGAN
MUNCUL TAFSIR AL-QURAN INDONESIA
Oleh:
Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Tafsir
adalah penjelasan tentang ayat Al-Quran agar maksudnya lebih mudah dipahami.
Globalisasi
adalah proses masuknya ke seluruh dunia.
Mengglobal berarti meluas se luruh dunia.
Tiap
wilayah ada corak dan bentuk berbeda.
Karena
perbedaan agama dan peradaban yang pernah hidup.
Dan
dianut penduduk kawasan itu.
Pemahaman
penduduk suatu daerah terhadap Islam.
Pasti
dipengaruhi budaya masyarakat setempat.
Kalau
pendapat ini diterima.
Berarti
Islam di Indonesia dapat berbeda dengan Islam di Negara lain.
Karena
beda budaya dan peradaban.
Dari
satu sisi, kondisi di atas ada benarnya.
Diperkuat
kenyataan terkait Al-Quran.
Yang
diyakini berdialog dengan seluruh umat manusia sepanjang zaman.
Pemahaman
manusia, termasuk terhadap Al-Quran.
Dipengaruhi
budaya dan perkembangan masyarakatnya.
Dalam
Al-Quran ada perbedaan.
Karena
beda masyarakat yang dijumpainya.
Buktinya
ada “Ahruf Sab'ah” Al-Quran.
Yaitu
ada 7 macam bacaan huruf Al-Quran.
Sebagian
ulama membolehkan adanya perbedaan bahasa atau dialek.
Karena
suku tertentu sulit dalam membacanya.
Juga
ada perbedaan “qiraat” yang dikenal luas saat ini.
Tetapi,
jangan menonjolkan bedanya.
Akhirnya,
bisa muncul:
1.
Tafsir
Al-Quran Indonesia.
2.
Tafsir
Al-Quran Mesir.
3.
Dan
kawasan lainnya.
Masih
banyak persamaan pandangan hidup umat Islam.
Misalnya
persamaan akidah, syariah, dan akhlak.
Yang
melahirkan persamaan pandangan dalam banyak bidang.
Sekarang
umat manusia hidup dalam era informasi dan globalisasi.
Yang
menjadikan dunia kita makin sempit.
Dan
penduduknya saling memengaruhi.
Tiap
masyarakat punya ciri khusus.
Masyarakat
Indonesia adalah plural.
Plural
berarti masyarakatnya lebih dari satu suku dan agama.
Tetapi,
hal ini bukan ciri khas Indonesia saja.
Mesir,
Syria, India, dan negara lainnya juga plural.
Manusia
dari berbagai suku, etnis, dan agama.
Hidup
berdampingan dengan suka-dukanya.
Semua
umat Islam wajib “membumikan” Al-Quran.
Yaitu
berusaha menjadikan Al-Quran menyentuh realitas kehidupan.
Semua
umat Islam wajib menjaga Al-Quran.
Salah
satu bentuknya dengan memfungsikan Al-Quran dalam hidup sekarang.
Yakni
dengan memberi tafsir Al-Quran sesuai kondisi dan situasi.
Tanpa
mengorbankan teks Al-Quran.
Dan
tanpa mengorbankan kepribadian, budaya bangsa.
Dan
perkembangan positif masyarakat.
Daftar
Pustaka
1.
Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisahdan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
0 comments:
Post a Comment