Wednesday, August 18, 2021

10512. JANGAN MUNCUL TAFSIR AL-QURAN INDONESIA

 



JANGAN MUNCUL TAFSIR AL-QURAN INDONESIA

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Tafsir adalah penjelasan tentang ayat Al-Quran agar maksudnya lebih mudah dipahami.

 

 

Globalisasi adalah proses masuknya ke seluruh dunia.

 

 Mengglobal berarti meluas se luruh dunia.

Tiap wilayah ada corak dan bentuk berbeda.

 

Karena perbedaan agama dan peradaban yang pernah hidup.

Dan dianut penduduk kawasan itu.

 

Pemahaman penduduk suatu daerah terhadap Islam.

 

Pasti dipengaruhi budaya masyarakat setempat.

 

Kalau pendapat ini diterima.

Berarti Islam di Indonesia dapat berbeda dengan Islam di Negara lain.

 

Karena beda budaya dan peradaban.

 

Dari satu sisi, kondisi di atas ada benarnya.

 

Diperkuat kenyataan terkait Al-Quran.

 

Yang diyakini berdialog dengan seluruh umat manusia sepanjang zaman.

 

Pemahaman manusia, termasuk terhadap Al-Quran.

 

Dipengaruhi budaya dan perkembangan masyarakatnya.

 

Dalam Al-Quran ada perbedaan.

 

Karena beda masyarakat yang dijumpainya.

 

Buktinya ada “Ahruf Sab'ah” Al-Quran.

Yaitu ada 7 macam bacaan huruf Al-Quran.

 

 

Sebagian ulama membolehkan adanya perbedaan bahasa atau dialek.

 

Karena suku tertentu sulit dalam membacanya.

 

Juga ada perbedaan “qiraat” yang dikenal luas saat ini.

 

Tetapi, jangan menonjolkan bedanya.

 

Akhirnya, bisa muncul:

1.      Tafsir Al-Quran  Indonesia.

2.      Tafsir Al-Quran Mesir.

3.      Dan kawasan lainnya.

 

Masih banyak persamaan pandangan hidup umat Islam.

 

Misalnya persamaan akidah, syariah, dan akhlak.

 

Yang melahirkan persamaan pandangan dalam banyak bidang.

 

 

Sekarang umat manusia hidup dalam era informasi dan globalisasi.

 

Yang menjadikan dunia kita makin sempit.

 

Dan penduduknya saling memengaruhi.

 

Tiap masyarakat punya ciri khusus.

 

Masyarakat Indonesia adalah plural.

 

Plural berarti masyarakatnya lebih dari satu suku dan agama.

 

Tetapi, hal ini bukan ciri khas Indonesia saja.

 

Mesir, Syria, India, dan negara lainnya juga plural.

 

Manusia dari berbagai suku, etnis, dan agama.

 

Hidup berdampingan dengan suka-dukanya.

 

Semua umat Islam wajib “membumikan” Al-Quran.

 

Yaitu berusaha menjadikan Al-Quran menyentuh realitas kehidupan.

 

Semua umat Islam wajib menjaga Al-Quran.

 

Salah satu bentuknya dengan memfungsikan Al-Quran dalam hidup sekarang.

 

 

Yakni dengan memberi tafsir Al-Quran sesuai kondisi dan situasi.

 

Tanpa mengorbankan teks Al-Quran.

 

Dan tanpa mengorbankan kepribadian, budaya bangsa.

 

Dan perkembangan positif masyarakat.

Daftar Pustaka

1.      Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisahdan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

0 comments:

Post a Comment