DEMOKRASI ITU PIKIRAN DILAWAN
PIKIRAN BUKAN DIHUKUM
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
MENGEJA ALIF BA TA
DEMOKRASI.
Pikiran mestinya
dilawan dengan pikiran.
Negara kita dulu
percaya bahwa pikiran harus dikontrol sejak dini.
Negara menentukan apa
yang boleh dibaca dan boleh dikatakan.
Lalu pemerintah
menyelenggarakan kewajiban penataran.
Sebagai dalih agar
kelak bisa berkata,
”lni yang boleh dan
ini yang tidak boleh secara sepihak.”.
Tapi kita telah
hentikan kekeliruan itu.
Demokrasi kita sebagai
jiwa konstitusi UUD 1945 percaya perbedaan pendapat adalah berkah.
“Negara menjamin
kemerdekaan setiap penduduk untuk berserikat, berkumpul, menyatakan pendapat
secara lisan maupun tulisan”.
Konstitusi kita
sekarang percaya bahwa ide hanya bisa dilawan dengan ide.
Pikiran hanya bisa
dilawan dengan pikiran.
Kekuasaan sebesar apa
pun tidak bisa memusnahkan pikiran.
Demikian hukum besi
sejarah.
Pikiran
selalu punya cara untuk menang di depan kekuasaan sebesar apa pun.
Pikiran Nabil brahim.
Argumen pikiran
melawan kekuasaan kita dengar dalam sejarah pemuda Ibrahim di depan Raja
Namrudz.
Ibrahim adalah pemuda
Good Looking yang cerdas mempertanyakan tradisi menyembah berhala.
Secara monumental
agama samawi (Yahudi, Nasrani dan Islam) menyebutnya “bapak monotheisme”.
Pikiran Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad SAW,
pemuda Good Looking datang dengan ide “Islam” yang segar di tengah gersang
jahiliah.
Banyak orang tertarik.
Tapi kaum
“mapan” mencoba mematikannya dengan kekuasaan.
Bahkan rencana
pembunuhan dilakukan dan juga perang.
Apa yang terjadi?
Ide Islam bersemi dan
sampai sekarang menjadi agama yang terus berkembang.
Sehingga kita di
Indonesia menjadi pemeluk Islam terbesar di dunia.
Ini karena ide.
Jika ide itu benar,
maka tidak bisa dilawan.
Kebenaran ide hanya
bisa dilawan ide.
Dengan membuktikannya
salah!
Pikiran Komunis.
Sekarang apa yang
terjadi dengan komunisme?
Ide komunisme mulai
hilang di dunia.
Bukan karena
diperangi.
Tetapi
karena ia tidak benar.
Di Amerika dan di
semua negara demokrasi ide komunis masih ada.
Tetapi tidak bisa
menang.
Karena
idenya kalah dalam pertandingan.
Idenya salah!
Jika partai
komunis di Indonesia tidak melakukan pengkhianatan, maka PKI di Indonesia tidak
akan dilarang.
Komunis akan mati
dengan sendirinya.
Bahkan di
negara yang partai komunis masih menjadi nama para penguasanya.
Komunisme hanya
tinggal bungkus belaka.
Pikiran UUD 1945.
Konstitusi UUD 1945
adalah jalan pikiran.
Negara mengambil
untung dari perbedaan pendapat.
Bahkan Negara
memfasilitasi perbedaan pendapat.
Dengan melindungi
kebebasan berkumpul dan berserikat.
Apakah kalian sudah
mengerti?
Apakah kalian
susah mengerti?
Saya paham jika banyak
yang tidak mengerti.
Karena
demokrasi adalah ide yang susah dan tidak mudah dipahami.
Tetapi setidaknya seandainya
para penguasa mau mendengar saja.
Tentu ceritanya beda.
Saya mohon maaf
menulissoal-soal elementer ini.
Coretan kecil
ini sayabuat agar kaum intelektual.
Di samping Pak Menteri
Agama mulai mengeja kembali.
Alif ba ta dari
demokrasi kita.
Tak akan
sulit jika kita mau.
(Sumberf Fahri Hamzah)
0 comments:
Post a Comment