HORMATI JANGAN MENGHINA MAZHAB YANG LAIN
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, MM
Berbeda pendapat
karena berlainan sudut pandangnya.
Jangan menghina
pendapat orang lain yang berbeda.
Hormati
pendapat orang lain yang berlainan.
Hargai terjadinya
perbedaan khlilafiah.
Guru dan murid
menertawakan perbedaan pendapat tentang rezeki.
Imam Malik adalah
gurunya Imam Syafii.
Imam Syafii adalah
muridnya Imam Malik.
Pendapat Imam Malik.
Imam Malik berkata,
"Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa
sebab.
Cukup dengan tawakal
yang benar kepada Allah.
Niscaya Allah akan
memberi rezeki.
Lakukan yang menjadi
bagianmu.
Selanjutnya Allah yang
akan mengurus lainnya".
Pendapat Imam Syafii.
Imam Syafii berkata,
”Seandainya seekor
burung tidak keluar dari sangkarnya.
Bagaimana mungkin ia akan
mendapat rezeki".
Guru dan murid berbeda
pendapat.
Pada suatu hari Imam
Syafii keluar dari pondoknya.
Imam Syafii melihat
serombongan orang memanen anggur.
Dia ikut membantu
mereka.
Setelah selesai.
Imam Syafii mendapat
imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.
Imam Syafii girang.
Bukan hanya karena
mendapat anggur.
Tetapi pemberian itu
telah menguatkan pendapatnya.
"Jika burung
tak terbang dari sangkarnya.
Bagaimana ia akan
mendapat rezeki" .
Seandainya dia tak
membantu memanen.
Niscaya tidak akan
mendapat anggur.
Imam
Syafii segera menjumpai Imam Malik.
Imam Syafii bergegas
menjumpai Imam Malik, gurunya.
Sambil menaruh seluruh
anggur yang didapatnya.
Imam Syafii
bercerita dengan sedikit mengeraskan bagian kalimat.
“Seandainya saya tidak
keluar pondok.
Dan melakukan sesuatu
dengan membantu memanen.
Tentu saja anggur itu
tidak sampai di tangan saya”.
Mendengar cerita Imam
Syafii, maka Imam Malik tersenyum.
Imam Malik mengambil
sebutir anggur dan mencicipinya.
Imam Malik berucap
pelan.
“Seharian ini
aku tidak keluar dari pondok.
Hanya mengambil
tugas sebagai guru.
Dan sedikit berpikir
alangkah nikmatnya kalau dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur.
Tiba-tiba engkau
datang membawa beberapa ikat anggur untukku.
Bukankah ini juga
bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab.
Cukup dengan tawakal
yang benar niscaya Allah akan memberi rezeki.
Lakukan yang menjadi
bagianmu.
Selanjutnya Allah yang
akan mengurus lainnya”
Imam
Malik dan Imam Syafii menertawakan perbedaan pendapat.
Guru dan murid itu
kemudian tertawa.
Dan
2 Imam mazhab mengambil 2 hukum berbeda dari hadis sama.
Saling menghormati
perbedaan.
Begitulah
cara ulama melihat perbedaan pendapat.
Bukan dengan cara
menyalahkan orang lain.
Dan
hanya membenarkan pendapatnya saja.
Alangkah indahnya,
para ulama menyikapi perbedaan pendapat.
Kesimpulan.
Kita boleh mengikuti
salah satu mazhab yang disukai.
Dengan tetap
menghormati.
Dan tidak menghina
mazhab lainnya.
(Sumber Republika)
0 comments:
Post a Comment