JIKA SIANG TERUS MENERUS SIAPA YANG BISA
MENGUBAHNYA
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
Matahari Yang Kita Lihat Saat Ini Adalah
Matahari 8 Menit Yang Lalu.
Bukan matahari sekarang.
Tapi matahari 8 menit yang lalu.
Karena matahari yang sekarang sudah bergeser
ke arah barat.
Cahaya butuh waktu untuk saampai
ke tempat tertentu.
Kecepatan cahaya sekitar
186.000 mil per detik atau 671 juta mil per jam.
Jika diubah ke meter, maka
kecepatan cahaya dalam 1 detik menempuh 299.792.458
meter.
Dibulatkan, kecepatan
cahaya 300.000 km per detik.
Artinya, dalam 1 detik menempuh
jarak 300.000 km.
Keliling bumi sekitar
40.000 km.
Cahaya dalam 1 detik bisa
mengelilingi bumi = 300.000 km dibagi 40.000 km.
Hasilnya 7,5 kali.
Artinya dalam 1 detik,
cahaya bisa keliling bumi 7,5 kali putaran.
Jarak bumi ke
matahari 149.669.000 km (93.000.000 mil).
Jarak bumi ke matahari
dibulatkan 150.000.000 km (150 juta km).
Maka cahaya dari matahari butuh
waktu untuk mencapai bumi
Rumusnya S = V
x T
S = jarak (km)
V = kecepatan (km per
detik).
T = waktu (detik).
Jarak matahari ke bumi 150.000.000
km.
Kecepatan cahaya 300.000
km .
Waktu yang diperlukan
T = S : V
Waktunya = 150.000.000
dibagi 300.000
Hasilnya 500 detik atau 8,3 menit.
Mata manusia hanya melihat
cahaya matahari.
Artinya, cahaya matahari yang
kita lihat saat ini.
Adalah cahaya matahari 8
menit yang lalu!
Begitu juga dengan benda
lain di alam semesta ini.
Pernahkan kita bayangkan.
Bahwa matahari yang kita lihat
sekarang ini adalah matahari 8 menit yang lalu.
Bukan matahari yang sekarang.
Karena jarak dari matahari ke
bumi sejauh 150 juta km ditempuh cahaya dalam waktu 8 menit.
PADA MALAM HARI YANG CERAH
Kita melihat bintang yang
berjarak 8 tahun cahaya.
Maka bintang yang kita lihat
bukan bintang yang sekarang.
Tetapi bintang 8 tahun lalu.
Karena cahaya yang kita lihat
telah menempuh perjalanan sejauh 8 tahun cahaya.
Jadi, kalau pada malam hari
kita mengamati langit.
Sebenarnya kita bukan melihat
langit yang sekarang saja.
Tetapi pada saat bersamaan.
Juga melihat langit sekarang.
Melihat langit 100 tahun lalu.
Melihat langit 10.000.000
tahun lalu.
melihat langit 100 juta tahun lalu.
Melihat langit 10 miliar tahun
lalu.
Sehingga kita merasa aneh
dengan diri kita sendiri.
Al-Quran surah Ali Imran
(surah ke-3) aya 190-191.
إِنَّ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
الَّذِينَ
يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا
سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(Yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(Sumber internet)
0 comments:
Post a Comment